Taehyung mendorong tubuh Jungkook saat mendengar suara deheman seseorang yang tak lain adalah Taera, ibunya.
Taera menggeleng pelan lalu berjalan mendekat dengan sebuah nampan ditangannya.
"Eomma aku--------"
"Masuk ke kamar Tae. Dan kau Jungkook mari ikut saya ke ruang kerja saya." Ucap Taera yang meletakkan nampan diatas meja lalu berjalan menuju ruang kerjanya.
Jungkook menatap Taehyung yang nampak khawatir lalu tersenyum.
"Semua akan baik-baik saja." Ucapnya tak lupa memberikan kecupan didahi Taehyung sebelum mengikuti Taera.Taera mempersilahkan Jungkook duduk di kursi yang berseberangan dengan kursi kerjanya. Menatap datar Jungkook. Sungguh berbeda dengan ekspresi wajahnya saat menyambut kedatangan Jungkook tadi.
"Kau tau kan hubungan pria dan pria masih hal yang tabu disini?" Ucap Taera yang menyandarkan punggungnya dikursi kerjanya.
"Tapi kami saling mencintai, Nyonya." Jawab Jungkook penuh keyakinan.
"Lalu bagaimana jika Taehyung dikucilkan banyak pihak? Bagaimana jika perusahaan kami mengalami dampaknya?"
"Jujur saja gay bukanlah hal yang baru lagi. Banyak kalangan yang juga gay dan saya yakin hubungan kami akan bisa diterima juga. Dan tentang perusahaan saya pastikan The King Kim's tidak akan mengalami apapun."
Taera mengangguk-angguk dengan ekspresi yang sulit ditebak.
"Kalau begitu perkenalkan dirimu.""Nama saya Jeon Jungkook dan saat ini saya mengurus pusat perusahaan orangtua saya, JJ corp. Tapi saya juga memiliki perusahaan sendiri, Golden Company.
"JJ Corp? Ah perusahaan yang selalu menolak kerja sama dari kami ternyata." Gumam Taera tertawa pelan.
"Ne?"
"Tidak apa. Sebenarnya aku hanya ingin tau seserius apa kau dengan Taehyung karena dulu Taehyung punya pengalaman kurang bagus dengan seorang pria. Namanya Sehun, dia adalah karyawan di perusahaan kami. Mereka berpacaran cukup lama namun ternayata Sehun hanya memanfaatkan harta Taehyung dan berselingkuh dibelakangnya. Itu pengalaman cinta pertama Taehyung hingga membuatnya cukup frustasi. Maka dari itu dia tidak mau menginjakkan kaki di perusahaan kami untuk waktu yang lama karena tidak ingin mengingat Sehun."
Jungkook teringat dengan Hoseok yang juga mempermainkan perasaan Taehyung saat itu. Jungkook bertekad dalam hati tak ingin menjadi Hoseok dan Sehun dihidup Taehyung. Taehyung pantas untuk dicintai.
"Baiklah jika kau memang serius dengan Taehyung. Ku harap kau tidak mengecewakannya."
"Saya berjanji akan berusaha menjadi yang terbaik untuk Taehyung."
Taera pun tersenyum dalam hati berdoa agar Jungkook memanglah jodoh Taehyung.
"Lebih baik kau temui Taehyung dikamarnya. Kuyakin dia sedang menghawatirkanmu. Dan juga panggil aku Eomma.""Nde Eomma."
🌿🌿🌿
"Joon, dimana Jungkook?" Tanya Seokjin saat masuk ruang kerja Jungkook yang tentu saja ada Namjoon disana.
"Tadi setelah anak buahnya datang membawa beberapa berkas dia langsung pergi begitu saja. Untung tidak ada klien penting."
Seokjin menggangguk lalu duduk disamping Namjoon yang sibuk dengan beberapa berkas di tangannya.
"Apa ada hubungannya dengan Taehyung?" Tanya Seokjin.
"Mungkin. Jika tidak mana mungkin adikmu itu terburu-buru? Bahkan jika disuruh memilih antara Taehyung atau klien sudah pasti Jungkook memilih Taehyung."
Seokjin terkikik lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Namjoon.
"Berarti masih mending Jungkook kan? Pacarku bahkan lebih memilih berkas-berkas dan file-file daripada aku."Namjoon tersenyum lalu meletakkan berkas yang dipegangnya.
"Membangun mansion dan membeli perabotan serba pink tidak murah, sayang. Bahkan harga baju-baju serta perawatan tubuhmu 2 kali lipat dari gajiku. Jadi bagaimana mungkin aku tidak memilihmu hm?" Tanya Namjoon lalu menarik Seokjin kedalam pelukannya."Terima kasih sudah bekerja keras untukku."
"Terima kasih sudah mau menungguku."
Tbc