Sejak tadi Taehyung mondar mandir didepan pintu kamarnya. Berharap Jungkook akan keluar dari ruang kerja ibunya dengan keadaan utuh. Ya walaupun ibunya tak mungkin melepas singa kesayangan yang dikandangkan di dalam ruang kerjanya itu tanpa alasan.
Tok
Tok
Tok
Segera Taehyung membuka pintu kamarnya.
"Jungkook." Seru Taehyung saat melihat sosok Jungkook yang nampak baik-baik saja."Boleh aku masuk?"
Taehyung mengangguk semangat hingga rambut halusnya ikut bergoyang membuat Jungkook tertawa gemas.
"Ibumu sudah merestui kita." Ucap Jungkook saat Taehyung menutup pintu kamarnya.
Wajah Taehyung terasa panas dengan jantung yang berdetak begitu cepat. Membuatnya betah untuk memunggungi Jungkook.
"Aku tau kau juga senang." Bisik Jungkook yang entah sejak kapan memeluk Taehyung dari belakang.
"A-aku biasa saja." Jawab Taehyung terbata. Dalam hati mengumpat pada diri sendiri.
"Baiklah. Karena aku sudah menemui Eommamu, maukah kau bertemu dengan Hyungku? Maaf aku belum bisa membawamu bertemu orang tuaku." Ucap Jungkook kemudian mengecup pundak Taehyung.
"Jika seperti ini kau tidak lagi terlihat seperti bocah."
"Umur hanyalah angka. Tidak bisa menjadi patokan yang lainnya. Bahkan aku bisa menjadi lebih dewasa dari ini."
"Huh? Seperti apa?"
"Seperti ini."
"Eungh-----"
🌿🌿🌿
"Apa kau sangat dekat dengan Taehyung?" Tanya Hoseok sambil membelai rambut Jihoon yang tidur beralaskan pahanya.
"Kurasa iya. Aku menyayanginya seperti kakakku sendiri."
Hoseok menghela nafas pelan. Dia merasa begitu jahat karena berbohong dengan orang sepolos Jihoon dan juga menyakiti Taehyung yang tulus padanya. Hoseok rasa dia harus berkata jujur pada Jihoon dan siap menerima apapun konsekuensinya.
"Apa kau mencintaiku?"
Jihoon yang tadinya menutup matanya pun perlahan membukanya lalu duduk disamping Hoseok.
"Tentu saja. Kenapa Hyung bertanya begitu? Apa Hyung sudah tidak mencintaiku?""Aku mencintaimu, Hoonie. Tapi jika ku katakan kebenaran apa kau bisa tetap menerimaku?"
Jihoon mengangguk tanpa berfikir dua kali membuat Hoseok merasa sedikit lega.
"Maafkan aku Jihoon. Sebelum kita menjalin hubungan, aku telah menjalin hubungan dengan Taehyung."Jihoon menoleh pada Hoseok. Menatap tak percaya pada Hoseok tak sadar air matanya menetes begitu saja.
"Taehyung adalah adik tingkatku di universitas. Dia adalah orang populer saat itu. Dia begitu tampan dan kaya raya. Semua orang tau itu dan aku salah satu orang yang terpesona padanya. Kupikir itu adalah rasa cinta tapi aku salah. Perasaanku sebenarnya hanyalah sebatas kagum."
"Apa Taehyung Hyung tau soal kita?"
"Ya. Dia juga memintaku untuk menjagamu."
Jihoon berdiri lalu mengambil tas ranselnya.
"Hyung maaf aku butuh waktu sendiri. Kuharap kau tidak keberatan." Ucap Jihoon yang kemudian berlari menjauh sedangkan Hoseok hanya menatap kepergian Jihoon. Hoseok yakin Jihoon bisa berfikir dewasa dan akan mengambil sikap tepat maka dia membiarkan Jihoon untuk sendiri terlebih dahulu. Yang terpenting bagi Hoseok adalah dia sudah jujur pada Jihoon.Tbc