15

5.3K 579 22
                                    

"Jungkook kan?"




"Aku tak menyangka mereka berpacaran."




"Hahaha aku saja tidak mau jika punya pacar hanya seorang office boy."






"Mungkin karena Jungkook terlalu tampan."











Taehyung mengepalkan tangannya saat mendengar bisik-bisik beberapa orang yang duduk di kursi meja cafetaria namun dia mencoba tidak peduli dan tetap berjalan menuju kasir untuk memesan makan siang.





"Taehyung Hyung."




"Jungkook."





Jungkook tersenyum lebar meskipun Taehyung menatap tak suka padanya.





"Ini aku membawakan bekal untukmu." Ucap Jungkook sambil menyerahkan sebuah paperbag berwarna abu-abu muda.





Taehyung segera menarik tangan Jungkook dan membawanya pergi cafetaria karena seluruh mata tertuju pada mereka dan tentu saja membuat Taehyung semakin malu dan geram.






Taehyung melepaskan tangan Jungkook saat mereka telah sampai ke rooftop perusahaan.






"Kenapa? Kenapa kau melakukan semua ini padaku?" Tanya Taehyung sedikit bergetar karena manahan emosi.






"Melakukan apa Hyung?"






"Jangan pura-pura bodoh! Kenapa setiap hari kau menaruh bunga mawar di mejaku? Kenapa kau membuatkan minuman untukku dengan hiasan berlebihan? Kenapa kau selalu menatapaku? Dan sekarang...kenapa kau membawakanku bekal? Kenapa!" Ujar Taehyung menatap nyalang pada Jungkook dengan mata berkaca-kaca membuat hati Jungkook merasa sakit.







Jungkook berjalan mendekat pada Taehyung lalu menakup kedua pipi gembil Taehyung.
"Aku mencintaimu, Hyung."






"Tapi aku tidak mencintaimu Jungkook. Aku punya pacar dan aku mencintainya. Kumohon menjauhlah dari aku dan carilah orang lain yang lebih pantas untukmu."





"Apa karena aku seorang office boy?"






"Bukan. Ini murni karena aku tidak menyukaimu. Kau hanya melihatmu seperti anak kecil yang sedang berjuang untuk hidupnya dan membuatku merasa iba."






Jungkook terdiam namun masih menatap kedua mata Taehyung yang berkaca-kaca.
"Baiklah jika itu yang kau inginkan, Hyung. Aku tidak akan melakukannya lagi padamu. Maafkan aku membuatmu merasa tidak nyaman. Tapi biarkan aku melakukan sesuatu untuk terakhir kalinya."






Jungkook mendekatkan wajahnya pada Taehyung lalu sedikit memiringkan kepalanya dan mendaratkan bibirnya dibibir tebal Taehyung.





Taehyung melebarkan matanya karena terlalu terkejut namun tubuhnya tak mau menolak meski sebenarnya Taehyung tak ingin melakukannya. Ini terasa sangat salah seperti dirinya sedang mencium Jihoon, adiknya sendiri.




Jungkook melumat lembut bibir Taehyung saat merasa tak mendapat perlawanan. Meskipun Taehyung tak membalas ciumannya namun Jungkook cukup senang karena Taehyung tak menolak bahkan saat Jungkook menekan tengkuknya dan merangkul pinggang rampingnya.





"Aku mencintaimu, Hyung. Meskipun kau memintaku pergi, aku tidak akan benar-benar pergi karena Jeon Jungkook selalu mendapatkan apa yang dia mau."












🌿🌿🌿







"Kau melamun?"





Taehyung hanya melirik kearah Jimin yang duduk disebelahnya.




"Bibirmu terluka? Sudah diobati?"




"Ya, Jungkook mengigitnya tadi siang."





Jimin mengerutkan dahinya.
"Kau putus dengan Hoseok Hyung lalu berpacaran dengan Jungkook?"





Kemudian Taehyung menceritakan kejadian tadi siang. Semua diceritakan secara detail pada Jimin.
"Mungkin dia terlalu bersemangat dan tidak bisa menahan hormonnya." Ucap Taehyung diakhir cerita.





"Pasti kau mendesah disela ciuman?" Tebak Jimin yang membuat Taehyung menautkan alisnya.




"Hei itu bukan desahan yang seperti itu! Itu reflek karena aku merasa sakit saat lidahnya membelit lidahku. Bahkan dia meremas pinggangku."




Jimin merolling bola matanya malas.
"Ya terserahlah. Aku hanya ingin memberitahu bahwa besok ada event dance se Seoul. Hoseok Hyung menjadi salah satu bintang tamunya. Apa kau tak ingin memberinya kejutan?" Lanjut Jimin.





Seketika wajah Taehyung menjadi ceria. Bahkan kini tersenyum lebar melupakan bibirnya yang masih terasa perih.





"Kebetulan sekali. Jihoon baru saja bilang bahwa dia salah satu peserta dievent itu. Aku akan datang."












Tbc

MATRE (KOOKV/KOOKTAE) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang