"Taehyung-ah tolong dengarkan aku dulu. Aku mencintaimu dan aku akan melepaskan Jihoon. Kumohon." Ujar Hoseok frustasi. Sudah sejak lima belas menit yang lalu Hoseok memohon namun tak ada respon dari Taehyung yang asik dengan makan siangnya.
"Aku sudah selesai makan, jadi aku akan sedikit berbicara padamu. Pertama-tama jika kau tidak benar-benar mencintai Jihoon maka segera akhiri atau aku sendiri yang akan membunuhmu karena membuat Jihoon menangis. Kedua jika kau mencintaiku maka kau tidak akan melakukan ini. Ketiga kita berakhir dan jangan muncul dihadapanku lagi jika kau masih ingin karirmu baik-baik saja." Jelas Taehyung lalu pergi dari restoran tanpa peduli Hoseok yang menatapnya memohon.
Hoseok hanya bisa terdiam karena jujur saja dia takut dengan ancaman terakhir Taehyung. Hoseok tau jika orang tua Taehyung memiliki kuasa untuk menuruti semua perintah anak semata wayang mereka.
Setelah pergi dari restoran, Taehyung tidak langsung kembali ke ruangannya. Taehyung memilih untuk menuju rooftop. Dia butuh menenangkan diri dan tidak terlihat menyediahkan didepan orang-orang kantor.
"Waeyo?" Gumam Taehyung terisak. Hatinya terasa ngilu saat kembali mengingat kejadian malam itu. Dimana Hoseok mencium bibir Jihoon.
🌿🌿🌿
"Ada yang ingin kau jelaskan?" Tanya Seokjin yang berdiri diambang pintu kamar Jungkook.
"Ayolah Hyung aku harus pergi. Ini sudah sangat terlambat." Mohon Jungkook dengan wajah memelas.
"Hari ini tidak ada jadwal meeting kan? Ah---aku lupa, kau kan tidak pernah meeting. Jadi Tuan Jeon Jungkook yang tampan ini mau kemana huh?"
Seokjin berjalan mendekati Jungkook dengan mata memincing membuat Jungkook ikut berjalan mundur menghindari tatapan Seokjin.
"H-hyung." Panggil Jungkook punggungnya menabrak tembok.
"Siapa yang menginjinkanmu menjadi office boy huh?"
Jungkook membolakan matanya. Darimana Seokjin tau tentang rencananya? Apa Namjoon mulai berhianat?
"Kenapa? Kau heran aku tau darimana huh? Apa Namjoon juga terlibat kali ini?"
"T-tidak Hyung. Namjoon Hyung tidak bersalah dia--------"
"Kalian akan dihukum. Dan hukumanmu adalah tidak boleh keluar mansion selama seminggu. Jika kau melawan maka Hyung akan mengadu pada Eomma dan Appa jika anak kesayangan mereka berbuat hal konyol."
"Hajima! Baiklah aku akan menuruti hukumanmu Hyung."
"Seharusnya begitu."
🌿🌿🌿
Jennie berjalan mendekati Taehyung yang nampak sedang mencari seseorang di lobby.
"Mencari siapa?" Tanya Jennie yang mengikuti arah pandang Taehyung.
"Jung------tidak! A-aku tidak mencari siapapun! Y-ya! Tidak tidak."
Jennie hanya mengangguk pelan lalu menyandarkan dagunya ke pundak Taehyung.
"Kookie kita ijin beberapa hari karena ada urusan yang penting. Jadi dia pulang ke Busan.""A-aku tidak tanya."
Jennie mengangguk pelan lalu melingkarkan tangannya kepinggang ramping Taehyung.
"Aku menyediakan jasa curhat seharga secangkir kopi. Kau tau? Aku lelah jika terus berjinjit seperti ini."Taehyung segera melepaskan diri dari Jennie dan kembali kedalam kantor dengan terburu. Sedangkan Jennie hanya bisa menghela nafas lelah lalu menatap malas pada Taehyung yang baru saja hilang dibalik pintu lift.
"Tinggal bilang saja kalau kangen. Aku juga kangen Kookie kok. Mataku juga butuh nutrisi di kantor ini." Gumam Jennie kemudian ikut menyusul Taehyung dengan malas.
Tbc