33

5.9K 551 7
                                    

Jungkook beberapa kali merubah posisi tidurnya mencari kenyamanan namun nihil. Jungkook hanya membutuhkan Taehyung karena memeluk dan menghirup aroma tubuh kekasihnya itu bisa membuatnya terlelap begitu saja.





"Apa Tae bisa tidur nyenyak?" Gumam Jungkook yang menatap langit-langit kamarnya.




Sementara itu Namjoon juga merasakan hal yang sama dengan Jungkook. Bahkan lebih parah lagi Namjoon harus menuntaskan hasratnya dengan sentuhan tangannya sendiri setelah menonton video yang dikirimkan teman sekolahnya.





"Ah sial aku merasa jadi jomblo kalau begini." Umpat Namjoon sambil menggerakkan tangannya dengan membayangkan Seokjin tentu saja.






Beda lagi dengan Taehyung dan Seokjin yang asik bercerita. Lebih tepatnya Seokjin yang asik menceritakan Jungkook saat kecil didampingi album foto dan Taehyung yang menyimak penuh semangat. Mereka tampak belum mengantuk meskipun sudah hampir pagi.





"Taehyung-ah kau tau? Jungkook tak pernah begini sebelumnya. Dia selalu sibuk bekerja karena dia harus menghandle dua perusahaan sekaligus. Aku sendiri juga tak bisa banyak membantu karena sibuk mengurus restoran dan beberapa cafè peninggalan Eomma." Ucap Seokjin sambil menutup album foto lalu menaruhnya di nakas.






"Peninggalan?"





"Hm. Eomma dan Appa sudah meninggalkan kami sejak kecil. Mereka mengalami kecelakaan saat akan kembali ke Korea. Pesawat yang mereka tumpangi jatuh dan tidak ada korban selamat. Waktu itu Jungkook masih berusia lima tahun. Apa Jungkook tidak memberitahu juga soal ini?" Ucap Seokjin lalu menatap Taehyung yang ternyata sedang menangis.




"Kenapa menangis huh? Ini bukan cerita menyedihkan. Kami bahkan baik-baik saja sampai sekarang." Lanjut Seokjin lalu memeluk Taehyung.





Taehyung memeluk Seokjin erat sambil menyembunyikan wajah ke dada Seokjin. Taehyung menangis karena merasa bodoh dengan pemikiran Jungkook tak mau mengenalkannya pada kedua orang tua Jungkook.





"Maafkan Hyung telah berfikir jelek padamu awalnya. Saat pertama kali Jungkook mengatakan jika dia menyukaimu, Hyung menentangnya. Hyung pikir kau hanya akan memanfaatkan Jungkook saja. Hyung takut Jungkook akan terluka dipengalaman pertamanya jatuh cinta."






Taehyung menggeleng pelan sambil menyeka pipinya yang basah.
"Aku memang demikian Hyung. Aku bukan orang yang baik dan kau berhak berfikir demikian. Aku tak pernah memberitahumu tentang asal usulku saat pertama kali kita bertemu."






Seokjin mengulurkan tangannya untuk membelai rambut Taehyung lalu tersenyum.
"Baiklah kita mulai dari awal ya? Aku akan berusaha jadi kakak yang baik untuk kau dan Jungkook."







"Terima kasih, Hyung. Aku kan berusaha menjadi yang terbaik untuk Jungkook dan tak akan mengecewakanmu."






"Baiklah kalau begitu ayo kita tidur. Kau bisa bangun siang besok dan aku tak akan mengganggumu."






"Baiklah Hyung. Kau bisa tidur terlebih dulu karena aku ingin turun sebentar untuk minum."






Taehyung segera keluar dari kamar Seokjin menuju dapur yang berada dilantai dasar mansion Jeon setelah Seokjin menganggukan kepalanya pertanda mengijinkan. Kamar Seokjin berada di lantai tiga omong-omong.





Meskipun baru pertama menginap di mansion Jeon namun Taehyung cukup cepat menghafal letak ruangan mansion tersebut karena tak beda jauh dengan tata letak mansionnya sendiri. Terlebih Taehyung punya ingatan cukup bagus untuk sekedar menghafal.







"Woah ini sangat lengkap padahal jarang dikunjungi pemiliknya. Ada susu rasa strawberry juga." Gumam Taehyung setelah membuka lemari es di dapur yang berisi lengkap dari bahan masakan hingga cemilan dan tentu saja beberapa jenis minuman. Taehyung mengambil salah satu kotak susu rasa strawberry lalu menutupnya kembali.





"Baby kau belum tidur?" Tanya Jungkook dengan tampilan kusutnya.





"Huum aku akan pergi tidur setelah menghabiskan ini." Jawab Taehyung yang menggoyangkan kotak susunya di hadapan Jungkook.







Jungkook berjalan membelakangi Taehyung lalu memeluk tubuh Taehyung dan menenggelamkan wajahnya ke leher Taehyung.
"Aku merindukanmu." Ucap Jungkook lalu menghirup aroma tubuh Taehyung.





"Jangan berlebihan. Kita bahkan bertemu sepanjang hari ini."




Jungkook tak berniat menjawab ucapan Taehyung. Dia makin mengeratkan pelukannya lalu menciumi leher jenjang Taehyung dengan memberi sedikit lumatan dibeberapa waktu.







"Eunghh-----jangan sekarang, Kook,---ahhh"





Taehyung reflek menahan tangan Jungkook yang sedang membelai penisnya dari luar celana yang dipakainya. Taehyung sudah mengantuk jadi pikir ini bukan saat yang tepat.






"Tapi dia sudah bangun." Bisik Jungkook tepat ditelinga Taehyung sambil meremas pelan penis Taehyung yang mulai mengeras.






Sial Taehyung tak bisa menahan desahannya.














Tbc

MATRE (KOOKV/KOOKTAE) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang