Hari ini Jungkook bangun lebih dari biasanya. Dia tau jika jam enam pagi Seokjin sudah mulai memasak untuk sarapan serta bekalnya dan namjoon.
"Hyung!" Panggil Jungkook dengan semangat saat menuruni tangga.
"Jangan lari-lari, Kook. Kenapa hum?" Tanya Seokjin tanpa menghentikan kegiatannya menata piring di meja makan.
"Boleh aku minta 2 bekal hari ini?"
"Untuk siapa hum? Apa ada orang yang kau suka?"
"Selamat pagi semua." Ucap Namjoon yang baru saja keluar dari kamarnya lalu berjalan mendekati Seokjin dan mencium pipinya.
"Pagi sayang." Ucap Namjoon lembut yang dibalas senyuman oleh Seokjin.
"Boleh ya Hyung?" Tanya ulang Jungkook karena merasa Seokjin tidak menghiraukannya.
"Ya ya ya....hyung akan buatkan 2 bekal untukmu." Jawab Seokjin akhirnya yang membuat Jungkook tersenyum lebar.
"Pasti untuk Tae kan?" Tanya Namjoon yang sudah duduk di salah satu kursi meja makan.
"Tae?" Tanya balik Seokjin sambil menatap Namjoon penuh tanya.
"Ya, Kim Taehyung. Adikmu ini tergila-gila dengan pria cantik itu. Apa kau tak tau?" Ucap Namjoon.
"Hei aku sudah memperingatkanmu bukan? Taehyung tidak cukup baik untuk menjadi pendamping." Ujar Seokjin sambil berkacak pinggang menatap Jungkook dengan kesal.
"Dia baik Hyung. Aku yakin dia adalah jodohku." Bela Jungkook namun tatapannya seakan memohon Seokjin untuk mengerti.
"Jungkook benar, Jinie. Kau tidak perlu terlalu khawatir. Tae anak yang baik menurutku. Kau harus belajar percaya dengan Jungkook." Lanjut Namjoon yang membuat Seokjin menghela nafas lalu berjalan ke pantry mengambil 2 kotak bekal berwarna hijau dan biru yang sebenarnya kotak berwarna biru adalah milik namjoon.
"Berikan ini pada Taehyung. Dia tidak suka sayuran jadi aku mengganti sayurnya dengan buah strawberry kesukaannya. Dia juga tidak bisa makan pedas dan tidak suka minum kopi. Taehyung itu manja namun sulit ditebak. Jika dia bilang tidak, bukan berarti itu benar-benar tidak. Dia suka dipeluk." Ucap Seokjin sambil menaruh kedua kotak bekal di depan Jungkook.
"Gomawo, Hyung!"
🌿🌿🌿
"Wah sejak kapan selera primadona kita menjadi seorang office boy?" Sindir Wheein saat Taehyung berjalan melewatinya.
"Kurasa pamornya sudah turun. Mungkin para pria itu sudah lelah mengeluarkan uang hanya untuk bisa makan dengannya." Sambung Yongsun.
Taehyung mengepalkan tangannya mencoba menulikan telinga dan berjalan lebih cepat menuju ruangannya. Dia tak menyangka jika kabar tentangnya dan Jungkook sudah menyebar. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena Taehyung tak ingin membuat kesalahpahaman mengingat dia sudah memiliki seorang pacar.
"Taehyungie!"
Taehyung menghentikan langkahnya lalu menoleh saat mendengar namanya dipanggil begitu keras.
"Jimin." Gumam Taehyung menatap bingung Jimin yang berlari ke arahnya.
"Hah sial aku sangat lelah." Keluh Jimin saat berhenti tepat didepan Taehyung.
"Waeyo?"
"Maaf aku lupa td mampir ke kamarmu untuk memberimu ini." Ucap Jimin seraya menyerah sebuah kantong plastik berwarna putih pada Taehyung.
"Apa ini?" Tanya Taehyung setelah menerima kantong plastik dari Jimin.
"Kimchi lobak buatan nenek Yoongi Hyung. Dia bilang kau pernah memintanya. Dan juga satu bungkus yang lain itu untuk Jungkook. Aku yang memintanya pada Yoongi Hyung. Jungkook pasti sangat suka." Jelas Jimin dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.
"Ternyata benar dia berpacaran dengan Office boy perusahaan kita."
Tbc