Part 41. Kamu

184 37 2
                                    

Hii guys..
How are you?
Author seneng banget pembaca nambah terus walau sedikit-sedikit😁

Happy reading

__________________________

Karina sudah menghubungi keluarga serta sahabat-sahabatnya, tentang berita duka ini. Meraka semua yang tidak tahu penyakit apa yang di miliki oleh Aldo, merasa kaget.

Karina memeluk batu nisan itu yang terdapat nama orang yang selalu menemaninya.

Aldo Kevano

bin
Wisnu Kevano

TTL: Singapore, 29 Desember 2004
Wafat: Jum'at, 22 Januari 2021

Kini penyemangat nya telah hilang, walaupun Karina cuek tetapi ia sangat menyayangi sahabatnya ini.

Karina tidak mencintai Aldo karna Aldo adalah sahabatnya. Ketika seorang sahabat menjadi seorang pacar itu akan terasa beda. Dan ketika putus, apakah mereka akan sedekat dulu saat bersahabatan? Tidak akan.

Bella sahabat Karina berusaha menenangkan Karina agar berhenti menangis.

Fiyan pun berada disitu, melihat Karina yang sedang menangis memeluk batu nisan itu.
Fiyan mencoba menghampiri Karina, meminta Bella untuk minggir dari dekat Karina.

"Rin" Panggil Fiyan

Karina hanya menoleh sebentar lalu acuh.
Fiyan mengangkat tubuh Karina agar berdiri, karna sedari tadi ia terus berjongkok sambil memeluk batu nisan.

Fiyan memeluk Karina, berusaha memberikan penghangat untuknya.

"Gue sayang sama lo. Rasa sayang ini tulus bukan taruhan lagi" Batin Fiyan

"Gue benci lo Fiyan, tapi disisi lain gue butuh kehangatan ini" Batin Karina

Saat sedang berpelukan, Karina ditarik oleh Malvin. Fiyan dan Karina merasa kaget.

"Sini, gak usah sama dia!" ujar Malvin memberi tatapan tajam kepada Fiyan.

Karina mengibaskan tangannya,
"Gak usah tarik tarik juga kali, sakit" ucap Karina memanyunkan bibirnya.

"Ganggu orang lagi romantis aja" Batin Fiyan

Karina menghampiri ibu Aldo berpelukan dengannya.

"Tante, Karina pamit pulang yah. Tante jangan sedih" ujar Karina dipelukan ibu Aldo

"Iya Rin" Sahutnya disela isakan tangisnya.

"Saya pamit pulang yah Bu, jangan ditangisi terus. Doakan semoga Aldo tenang di sana" ucap Arini ibu Karina

"Iya bu, makasih" Sahut ibu Aldo seraya berpelukan dengan Arini.

Karina dan juga sahabatnya serta keluarganya pergi meninggalkan pemakaman.

"Rin, gue duluan yah" ucap Bella

"Lo pulang sama siapa? " Tanya Karina

"Sama Maya. Maya udah nunggu di gang" ucapnya

"Yaudah, hati hati yah salam buat Maya soalnya kita jarang maen"

"Sip, dadahh" ucap Bella seraya melambaikan tangan.

Karina mengalihkan pandangannya ke mamahnya.

"Mah, Karina mau pergi dulu sebentar yah. Kakak sama mamah pulang duluan aja aku lagi pengen sendiri dulu" ucap Karina lirih

"Jangan pulang kesorean yah" ucap Arini, Karina mengangguk.

"Yaudah gue anterin mamah dulu, lo jangan pulang kesorean. Inget! Dua hari lagi resepsi" ujar Malvin seraya menyalakan motornya.

"Iya iyaa inget kok. Dah sana anterin mamah"

Malvin pun melajukan motornya.

Tujuan Karina saat ini yaitu taman.

Saat hendak pergi

"Karina" Panggil Fiyan

Karina lupa dengan orang yang di sampingnya ini.

"Mau kemana? " Tanyanya

"Bukan urusan lo! Dan lo jangan ikutin gue, gue pengen sendiri!" Seru Karina lalu berlari meninggal Fiyan.

Tidak, Fiyan tidak bisa meninggalkannya sendiri. Ia harus menjaga dan melindunginya sesuai dengan janji yang Fiyan ucapkan.

Fiyan berlari mengikuti Karina, ia harus menjaganya.

Saat akan menyebrang, tiba tiba mobil. dari arah samping kanan melesat sangat kencang.

"KARINAAA AWASSSS!! " Teriak Fiyan


Brakk..

____________________________

Siapa yang ketabrak? 😭
Mau lanjut?
Vote dulu

"Kamu" END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang