Heyo guys
Welcome back to my story..
Ada yang rindu author?
Ah tidak perlu di jawab. Aku tau kalian rindu aku. Hihi😅_________________________
"Mamah udah tau penyakit Aldo? " Tanya Karina dengan mata yang menatap lekat wajah ibunya.
Arini mengangguk pelan
"Maafkan mamah Rin, ini perintah Aldo. Dia gak mau kamu sedih"Air mata Karina seketika menetes.
"Sudah kamu jangan nangis yah, kamu doain aja Aldo agar kuat melawan penyakitnya" ujar ibu Aldo seraya mengusap air mata Karina.
"Iyah tante, Karina selalu doain Aldo." ucap Karina lalu memeluk ibu Aldo.
**
"Rin yuk pulang" ajak Arini
"Tapi Karina mau disini mah temenin Aldo" sergah Karina
"Tapi Rin, nanti kamu tidur dimana? "
"Tidur di sofa kan bisa mah" ucap Karina yang tetap kekeh ingin menemani Aldo.
"Udahlah mah biarin aja Karina temenin Aldo" ucap Malvin
"Nanti gue kesini bawain lu tikar sama selimut""Sip bang"
"Tante, Rina bolehkan temenin Aldo? " Tanya Karina, mengalihkan pandangannya ke ibu AldoIbu Aldo menganggukkan kepalanya.
"Fiyan, kamu gak pulang? " Tanya Arini
"Fiyan mau nemenin Karina disini, Tan"
"Jagain Karina yah, awas kalo Karina lecet" ucap Arini
"Sip tan"
Karina sebenernya malas lama lama bersama Fiyan. Ia takut kembali suka, karna cinta pertama itu sulit banget di lupain, apalagi kalo Karina yang berjuang buat dapetin laki-laki brengsek itu, dan begitu banyak rintangan yang Karina lakukan untuk mengejar lelaki itu.
"Yaudah Rin, mamah pulang yah"
"Iya mah"
**
Karina dan Fiyan duduk di kursi yang telah disediakan.
"Karina, tante titip Aldo yah. Tante mau ambil baju dulu ke rumah, sekalian mau beli makan buat kalian" ucap Ibu Aldo
"Iyah tan, Karina bakal jagain Aldo kok"
Ibu Aldo tersenyum ramah, lalu ia pergi.
Berduaan dengan Fiyan membuat suasana menjadi canggung. Karina memutuskan untuk menghampiri Aldo yang tengah berbaring lemah.
"Al, gue ada disini buat lo" ucap Karina lalu menenggelamkan wajahnya di dekat Aldo.
Fiyan tersenyum, begitu sayangnya Karina kepada Aldo. Ia merasa tidak pantas lagi mendekati Karina. Rasa bersalah itu terus muncul disaat Karina menangis.
Ia teringat wajah Karina ketika menangis dihadapannya karna ia telah menyakitinya.
Fiyan tau, selama ini Aldo lah yang selalu menjaganya, yang selalu membuatnya tersenyum dan tertawa.
Tangan Aldo bergerak. Karina beranjak bangun.
"R-rin.. " ucap Aldo dengan suara serak
"Yan! Aldo bangunn Yan! " Seru Karina, ia senang Aldo telah siuman.
Fiyan beranjak dari duduknya.
"Gue panggil dokter" ucap Fiyan.
Dokter pun datang, langsung memeriksa kondisi Aldo.
"Keadaannya cukup membaik, sebaiknya jangan dulu banyak bicara yah dan jangan dulu banyak gerak. Karna itu akan membuatnya pusing dan kondisinya kembali melemah." ucap dokter
"Baik dok"
"Saya permisi" Dokter itu pergi.
Aldo bangun, ia ingin posisi duduknya sedikit menyender.
"Al, lo diem aja tiduran.. Gak usah bangun. Ini kan kasurnya bisa di senderin"
Aldo tersenyum. Lalu Karina memutarkan tombol yang berada di pinggir kasur.
"Gue seneng banget lo udah siuman" ucap Karina seraya tersenyum
"Lo kangen yah sama gue? " ucap Aldo sambil tertawa. Tawanya terhenti kala ia melihat Fiyan yang sedang duduk.
"Ngapain lo disini? " Tanya Aldo sinis.
"Gue nemenin Karina"
"Dia udah bahagia tanpa lo, lo ngapain sih kembali lagi kedalam kehidupan Karina? Lo mau hancurin hatinya lagi? "
"Udah Al, udah. Lo jangan banyak bicara dulu" ucap Karina melerai
"Gue kembali untuk memperbaiki semuanya" ucap Fiyan.
Aldo tertawa remeh, Ia tidak percaya dengan kata kata Fiyan.
Ponsel Fiyan berdering.
__________________
Siapa sih yang nelfon?
Ganggu suasana yang lagi tegang aja nih.Jangan lupa vote dan komen guys
Salam sayang 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
"Kamu" END✔
Genç Kurgu⚠NO PLAGIAT DARI SEGI MANAPUN⚠ Utamakan untuk follow akun aku terlebih dahulu yah, hihi:) COMPLETE!! "Bukan gue gak punya uang, gue bisa dapetin itu dengan uang, tap--" "Syut diem! Gue udah gak percaya lagi kata-kata lo" tukas Karina seraya mengang...