Part 46. Kamu

178 32 0
                                    

Hallo guys welcome back to my story.
Happy reading

______________

Karina sudah bilang kepada gurunya bahwa Fiyan sakit, dan kedua temanya izin karna harus menemaninya.

Dan sekarang ia sedang berada di kantin menikmati jajanan yang ia beli.
Tapi, baru kali ini ia merasa kesepian di tempat keramayan.
Karna, tidak ada Aldo disisinya, tidak ada Aldo yang suka sekali menatapnya jika ia sedang makan, tidak ada lagi Aldo yang menyebalkan dan selalu mengganggunya.

Karina rindu kepada Aldo, Karina menyesal karna baru menyadari perhatian Aldo disaat ia SMA.
Kenapa tidak sedari SMP dulu? Ia menyesal telah cuek kepada Aldo.

Saat sedang melamun, meja makannya ada yang mengebraknya yang membuat Karina sontak merasa kaget, dan lamunannya buyar.

"Heh dekel! Lo udah gue bilangin jangan deket sama Malvin! Lo denger gak sih?!" Bentak Naura

Karina menyilangkan tangannya depan dada,
"Kakak kelas ku, emang kenapa sih kalo aku ADIK KELAS mu deket sama Malvin. Masalah?" ucap Karina menekan kata adik kelas.

"Kakak kelas ku, lagian dia gak suka sama kakak" Celetuk Bella

"Kakak jangan so cantik. Cantikan juga Karina" ujar Maya yang berhasil membuat Naura geram.

"Heh, diem lo! Jangan ikut campur! " Seru salah satu sahabat Naura

Mereka sudah menjadi tontonan orang yang ada di kantin.
Tatapan mereka seolah-olah mengatakan Karina, Bella dan Maya tidak sopan dengan kakak kelas dan ada yang mengatakan mereka pemberani.

"TUNGGU AJA! GUE AKAN BIKIN PERHITUNGAN BUAT LO!!" Ancam Naura lalu pergi dari hadapan mereka.

Karina acuh, ia tidak menganggap perkataan itu serius.
Tapi berbeda dengan Bella, ia nampak khawatir kepada nasib sahabatnya nantinya.

Bel pulang sudah berbunyi.

"Rin ayok balik" Ajak Bella

"Gue nunggu Kak Malvin dulu, mau bareng sekalian mau siapin resepsi untuk 2 hari lagi. Sekarang dia lagi rapat dulu, katanya sebentar lagi selesai" Tutur Karina

"Mau gue temenin gak?" Tanya Bella

"Iya Rin, kita takut lo di apa apain sama si nenek sihir" Sela Maya yang disetujui oleh Bella

"Gak usah deh MaBell, lo berdua balik aja. Gue aman kok" ucap Karina meyakinkan mereka. Mereka mengangguk walaupun ada rasa khawatir di benak Bella dan Maya


"Hm lo serius nih gak mau di temenin? " Tanya Bella sekali lagi

"Beneran Bella, udah sana kalian pulang" Seru Karina

"Yaudah deh kita pulang. Lo kalo ada apa apa telfon kita" ucap Bella

"Sip" ujar Karina dengan jempol yang diacungkan.

**

Karina sedang duduk di Koridor tiba tiba dari arah belakang ada yang membekapnya.

Karina sudah menjerit-jerit dalam dekapan tangan orang itu tapi tidak ada yang mendengarnya karna sekolah sudah sepi.

**

Malvin keluar dari ruangan osis, ia mencari keberadaan Karina tapi tak kunjung ditemukan.

Lalu ia meronggah saku celananya mengambil handphone.

Ia menghubungi Arini untuk menanyakan Karina ada di rumah atau tidak.

Mah.. Karina udah pulang belum?

Belum Kak, kenapa emang?

Eh engga mah, nanya aja. Hihi yaudah mah udah dulu yah

Malvin memutuskan sambungan telfon sepihak. Lalu ia menghubungi Fiyan, siapa tau ia berada di rumah sakit.

Fiyan. Karina ada sama lo?

Enggak kak, Karina belom kesini. Kenapa emang? Karina kenapa?

Karina ilang.

Hah? Kok bisa?

Udah lo jangan panik. Lo diem aja di situ. Kaki lu belum pulih. Gak bisa jalan cepet.

Malvin memutuskan sambungan telfon, ia bingung harus menghubungi siapa lagi.
D

isisi lain, Fiyan tengah panik dengan kondisi Karina.


"Lo semua sekarang ke sekolah. Bantuin Malvin cari Karina" Seru Fiyan kepada Andri dan Rizky

"Terus lo?" Tanya Rizky

"Lo lebay banget sih. Dia ada dokter, suster, mayat pun bisa jagain dia! " Seru Andri

"Udah lah lo pada mendingan langsung ke sekolah" ujar Fiyan dengan sedikit emosi

"Iya iya boss, yaudah kite pamit" ucap Andri lalu pergi bersama Rizky.

"Rin, lo dimana?" Batin Fiyan khawatir

________________________
Ikut khawatir, karna takut author gak bisa nemuin keberadaan Karina 😭🤣

Jangan lupa Vote

Salam manis dari author yang manis😁

"Kamu" END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang