Part 19. Kamu

241 71 5
                                    

Fiyan Pov

Malam ini gw ada janji sama bang Chandra, salah satu ketua geng balapan.

"Hay fiyan" sapa Bang chandra

"Halo bang"

"Apa kabar Yan?"

"Baik bang. Abang sendiri gimana?"

"Baik baik. Ada apa nih ngajak gue kesini?"

"Gue pengen motor yang ada di Bascam lo bang. Berapa yah harganya?"

"Oh itu murah kok, cuman 100 juta"

"Hah 100 juta?" Spontan gue kaget dengan harganya

"Iyah. Karna itu motor bukan sembarang motor. Itu motor antik. Susah untuk di dapat"

"Gue mana punya bang uang segitu. Gue masih SMP bang."

"Ada cara lain untuk dapatkan motor itu"
ucap bang Chandra sambil tersenyum Devil.
Entah apa yang ada dipikirannya

"Lo tau Karina?"

"Tau bang. Dia ngejar ngejar gue mulu bang"

"Bagus"

Gw bingung sama kata kata yang bang chandra keluarkan.

BAGUS? bagus dari mananya, gue risih.

"Tapi dari mana lo tau Karina bang?"

"Dia adalah anak semata wayang dari Pak Juanda. Pak juanda yang udah bunuh bapak gue" ucap Bang Chandra emosi

"Bunuh? Maksudnya bang?"

Gue semakin bingung

"Bokap gue sama bokap dia dulu sahabatan banget. Tapi, saat bokap gue sama bokap dia mau pergi ke lampung di perjalanan mereka kecelakaan. Dan yang bikin gue benci adalah, yang mengendarai mobilnya itu adalah bokapnya dia. Gak becus bawa mobil.
Gue minta kalo lo mau motor itu, lo bikin Karina sakit hati, dan pergi dari sini. Pergi jauh jauh di sini" ucap bang Chandra

"Tapi bang.."

"Kalo gak mau yaudah"

Akhirnya gue iyain apa mau dia. Karna gue mau banget motor itu. Gue mau motor itu tanpa duit nyokap bokap. Kalo sekitaran 80 juta sih gue ada, tapi ini 100 juta, cari 20 juta dengan cara cepet gimana cuy? Yakali cowok ganteng gini harus ngemis apalagi ngepet. Ogah.

*****

Karina menerima pesan dari seseorang yang ia tidak kenal.
Lalu ia membuka pesan itu. Ia Syok mendengar ucapan seseorang yang sangat ia sayangi

Bulir air matanya turun dari klopak mata yang indah itu.
Rasanya sakit. Ia mencintainya dengan tulus tapi ia menerima balasan yang menyakitkan.

"Aku mengejar mu mati matian, tapi kamu membalas sedemikian" Batin Karina

***
Keesokan harinya Karina sekolah seperti biasanya. Tetapi, Karina tidak seceria yang dulu.

"Rin" panggil Bella

"Hm" ucap Karina lalu menengok kearah Bella

"Lo kenapa sih, kenapa lo gak seceria kemaren kemaren? Ini bukan Karina banget. Lo itu orangnya ceria bahkan dulu lo bilang gue gak bisa berhenti tersenyum. Tapi, sekarang lo malah jarang banget senyum. Ada apa sih Rin? Cerita dong sama gue. Gue sahabat lo Rin, kali aja gue bisa bantu lo" ucap Bella panjang lebar

Karina menghela nafas.
Lalu ia menjelaskan semuanya kepada Bella, sahabatnya.

"Jadi gitu ceritanya. Fixs, lu harus samperin dia!" Seru Bella amarah dan semangatnya kini menjadi satu.

"Buat apa Bell? Gak usah lah" ucap Karina pasrah

Tiba tiba, Bella menarik tangan Karina lalu pergi menuju kelas 74. Karina hanya bisa pasrah dan mengikuti setiap langkah temannya ini.

Di sana terlihat sekumpulan lelaki. Dan di sana ada Fiyan tentunya.

"Heh Fiyan!" Panggil Bella

Fiyan yang merasa terpanggil lalu berdiri dari duduknya.

"Apa?" Tanyanya ketus.

"Lo it-"

"Diem lo!" sela Fiyan sambil menunjuk kearah wajah Bella membuat Bella mentap lelaki itu dengan tajam.
"Gue tau lo mau ngomong apa. Jangan ikut campur urusan gue sama Karina,"
Bella bungkam.
"Karina gue mau bicara empat mata sama lo" ucap Fiyan dingin lalu berjalan di ikuti oleh Karina.

"Aya naon Bell?" Tanya Andri kepada Bella.

"Cari tau sendiri!" Seru Bella lalu pergi dari sana.

Sekarang Karina dan Fiyan berada dibelakang sekolah. Tepatnya di taman.

"Lo udah tau semuanya kan?"
Tanya Fiyan kepada Karina.
"Jadi Fixs kita udahan, gue juga udah dapet motornya"

"Dengan lo hancurin hati gue?" Tanya Karina

"Karna, itu satu satunya cara Karina" ucap Fiyan masih dengan nada dingin

Karina tertawa hambar,
"Fiyan! Lo itu cinta pertama gue. Tapi kenapa lo memberikan kesan buruk sama gue" ucap Karina.
Bulir air matanya terjatuh saling bergantian di iringi tawa hambar yang keluar dari mulutnya.
"Demi motor itu lo rela sakitin hati cewek?" Karina tertawa

"Lo cuman modal tampang doang tau gak sih?! Tapi lo itu gak punya hati! Ternyata lo gak punya duit yah buat beli motor doang?" ucap Karina seraya tersenyum dan tertawa devil.

"Bukan gue gak punya uang, gue bisa dapetin itu dengan uang, tap--"

"Syut diem! Gue udah gak percaya lagi kata-kata lo" ucap Karina seraya mengangkat telunjuknya.
"Gue yang bodoh baru mengenal cinta, apa lo yang udah profesional menyakiti hati wanita?" Tanya Karina seraya tersenyum kecut.

"GUE BENCI SAMA LO! " Seru Karina mendorong sedikit bahu lelaki itu, lalu Karina pergi dari hadapan Fiyan. Ia sudah tak tahan pura-pura kuat di hadapan lelaki itu, ia ingin menangis tersedu-sedu.

"Kenapa gue gak rela Karina pergi? Kenapa gue sakit melihat Karina menangis? Kenapa? Apa gue suka? Ahk gak mungkin" batin Fiyan.

Hari hari yang Karina jalani saat ini seperti tidak ada semangat semangatnya.
Ia tidak seceria dulu.

Dan hari terus berjalan seperti biasanya.
Karina dan Fiyan seperti orang yang tidak pernah saling mengenal, dan mereka tidak pernah bertegur sapa.

Bagaimana perasaan Fiyan?
Ia sepertinya tidak merasa salah sedikit pun karna telah melukai hati Karina. Ia tampak biasa saja.
Sedangkan Karina? Ia berusaha sekeras mungkin untuk melupakan cinta pertamanya. Cinta pertama itu sulit di lupakan, apalagi orangnya itu adalah orang yang kita idam-idamkan.

____________________________________________

Geram dengan Fiyan?

Akankah masih sama part selanjutnya?
Masih tetap SMP?

Tunggu saja jika ingin tahu,hihi

See you next chapter

"Kamu" END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang