Aku akan berusaha semampuku
Aku percaya, usaha tidak akan menghianati hasil.♤♤♤
"Karinaa...Cepat kebawah kita sarapan. Nanti kamu telat, Karina" teriak Arini dari bawah.
Arini adalah ibu Karina
Dia adalah ibu sekaligus ayah bagi Karina. Karena ia sudah di tinggalkan oleh ayah nya sejak berusia 7 tahun."Pagi Maa" sapa Karina dengan senyum khasnya
"Pagi sayang. Cepat sarapan nanti kamu terlambat." ujar Arini.
♤♤♤
Sarapan telah selesai
Karina segera bergegas berangkat ke Sekolah menggunakan motor kesayangannya.Sampainya di sekolah, saat berjalan menuju kelas
Brukk
Karina pun terjatuh
"Aduhhh" pekik Karina meringis kesakitanTiba tiba Karina melihat ada seorang yang mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri.
Karina pun menerima aluran tangan itu."Jalan itu hati hati" ucap orang dengan memasang raut wajah yang tanpa ekspresi. Datar.
Ya... itu adalah Fiyan. Raut wajahnya yang datar itu tidak mengurangi ketampanannya."I..iya Yan" jawab Karina dengan gugup.
Fiyan pun meninggalkan Karina yang sedang diam mematung menatap dirinya.
"Kok gue malah gugup gini sih. Karan mau berjuang tapi udah gugup duluan. Gimana sih" gumam nya sambil berjalan berjinjit menuju kelas.
Sesampainya di kelas, Karina langsung duduk dan mengambil Novel kesayangannya yang berjudul Cinta Dalam Diam.
"DUAR..." teriak Bela
Sontak Karina pun melonjak kaget"Ih lo kalo mau bunuh gue jangan gini dong!" Seru Karina dengan kesal
Bella hanya cekikikan melihat sahabatnya yang menampakkan raut wajah sebal.
"Hehe iya Rin maaf, " ucapnya masih terkekeh
"Abis nya lo kayanya serius banget deh. Lagi ngapain sih??" lanjutnya"Lo gak liat apa gue lagi baca Novel?" jawab Karina
"Iya iya gue liattt..." sahutnya dengan nada tinggi di akhir ucapannya.
♤♤♤
Bel masuk pun berbunyi semua Siswa Siswi pun memasuki kelas nya masing masing.
Pembelajaran pun di mulai seperti biasanya, Karina selalu fokus ketika belajar.
Matanya yang terus fokus menatap ke depan disertai dengan otak yang sedang bekerja.
4 jam telah berlalu, Bel istirahat pun berbunyi. Semua Siswa Siswi berhamburan menuju Kantin.
"Kaki lo kenapa, Rin?" tanya Bella yang melihat Karina berjalan dengan berjinjit
"Tadi pagi jatoh"
"Makanya jalan tuh pake mata, bukan pake dengkul"
"Jalan itu pake kaki, bego juga lo" ujar Karina
Bella menghela nafas jengah,
"Brisik, udah lo duduk," perintahnya
"Lo mau pesen apa?" tanya Bella"Em.. gue mau somay sama es teh aja deh" sahut Karina
"Yaudah gue samain aja deh kaya lo biar gak lama"
5 menit Karina menunggu Bella, akhirnya Bella datang membawa 2 piring yang berisi Somay
"Minum nya mana?"
"Sabar bego..Tangan gue kan cuman ada duaa" seru Bella dengan nada setengah emosi
"Hihi iya iya maaf" ucap Karina cengengesan
"Nih minum nya" ucap Bella sambil menyondorkan minuman pesanan Karina
"Makasiiih Bella cantikkk. " ucap Karina memuji, Bella hanya memutar bola matanya malas.
♤♤♤
Setelah selesai makan, Karina dan Bella pun langsung membayarnya dan pergi dari Area Kantin.
Tak terasa bel masuk pun berbunyi.
Pelajaran yang tidak di sukai murid adalah Matematika. Berbeda dengan Karina, ia sangat menyukai matematika."Bell gue harus ngelakuin apa ya buat dapetin hati nya Fiyan?" Tanya Karina karna tiba tiba ia mengingat kejadian tadi pagi.
"Berjuang dengan cara sendiri aja Rin. Karna menurut gue berjuang dengan cara lo sendiri itu gak terlalu berat buat lo, dan lo juga gak akan ngerasa capek" jawabnya sambil menulis
"Gue gak akan pernah capek berjuang untuk Fiyan. Gue gak akan berhenti sebelum Fiyan bilang 'gue udah punya pacar', gue gak akan mundur pokoknya" seru Karina dengan semangat dan yakin dengan ucapannya.
"Terserah lo deh, tapi lo jangan merasa menyesal jika suatu saat nanti perjuangan lo gak terbalas" pesan Bella kepada Karina, karna ia takut Karina akan merasa menyesal telah memperjuangkan seseorang dan tidak mau lagi untuk mengenal cinta kembali.
"Hm.. gitu ya. Yaudah deh makasih yah Bell"
"Iya Karina" jawabnya
"Karina! Bella! Ngomongin apa kalian?!. Mau kalian ke depan dan jelasin ini semua?" Seru bu Ega dengan tatapan tajamnya.
"Ma..maaf bu" ucap Karina
Bella sedari tadi hanya menunduk sajaSemua murid yang ada di kelas pun menatap Karina dan Bella
"Yasudah kalian perhatikan. Jangan ngobrol aja" ucap Bu Ega di angguki oleh Karina dan Bella, untung saja mereka masih di beri ampun. Karina tidak terlalu khawatir untuk mengerjakan soal kedepan, tapi bagaimana dengan Bella?
Bel yang ditunggu pun akhirnya berbunyi.
Karina pun langsung menuju parkiran.
"Bell mau bareng gak?" tanya Karina
"Engga deh gue mau bareng Edo aja" jawabnya. Edo adalah lelaki si berkacamata. Lelaki yang disiplin, taat akan peraturan, dan tak lupa otaknya yang pintar itu.
"Oh... sekarang lu lagi deket sama Edo niehh" ucap Karina dengan nada meledek
"Ih apaan si Rin" jawabnya dengan malu malu
"Yaudah Bell gue duluan. Bye." ujar Karina lalu melajukan motornya.
________________________
Jangan lupa vote sebagai bentuk support kalian terhadap karya aku, agar karya aku semakin berkembang❤
Jangan lupa Follow instagram
@staisyah_29
@wattpad_staSee you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
"Kamu" END✔
Teen Fiction⚠NO PLAGIAT DARI SEGI MANAPUN⚠ Utamakan untuk follow akun aku terlebih dahulu yah, hihi:) COMPLETE!! "Bukan gue gak punya uang, gue bisa dapetin itu dengan uang, tap--" "Syut diem! Gue udah gak percaya lagi kata-kata lo" tukas Karina seraya mengang...