Part 47. Kamu

185 28 0
                                    

Hallo guys welcome back to my story..
Happy reading..
Ayok ramaikan part ini dengan komen kalian, komen di setiap paragraf dan di setiap tingkah Naura yang bikin keselllll

________________

Malvin menelfon Bella siapa tau Karina berada di rumahnya.
Tapi hasilnya nihil, tidak ada Karina bersama Bella. Bella akhirnya ikut mencari Karina bersama Malvin, Rizky dan Andri.

Sekarang mereka tengah berkumpul di lapangan sekolah, sekolah sudah sangat sepi karna hari pun sudah soresore, matahari pun sudah tak nampak keberadaannya.

"Sekarang kita berpencar, Gue sama Rizky dan lo sama Bella" ujar Malvin mengarahkan.

"Sip, gue cari lantai bawah yah" ucap Andri yang di angguki oleh Malvin.

Sekarang mereka sedang mencari di seluruh kelas kelas tapi tidak kunjung di temukan.

"Rin, lo dimana sih??" Tanya Bella khawatir

"Cari dong Bell jangan ngomong terus, ngomong gak akan buat lo nemu si Karina" ujar Andri

"Gue juga cari kali, kita cari ke toilet!" ucap Bella lalu mereka pergi menuju toilet tapi masih tetap tidak ada Karina.

Mereka kumpul lagi di lapangan memberikan laporan.

"Kita gak nemuin Karina" ucap Andri diangguki oleh Bella.

"Sama, di lantai atas juga gak ada. Karina kemana sih?" ucap Malvin, raut wajahnya terlihat sangat cemas.

"Ini pasti Naura sama temennya yang lakuin ini!" Seru Bella semuanya langsung menatap ke arahnya.

"Naura? Apa hubungannya? " Tanya Andri menaikan sebelah alisnya

"Naura itu suka sama Kak Malvin, terus tadi pagi dia liat kakak berangkat bareng sama Karina. Kenapa sih dari awal kakak gak bilang aja sama dia kalo kakak itu akan jadi kakaknya Karina? Kalo kakak bilang, ini semua gak akan terjadi" Jelas Bella

"Gue juga mau bilang kok, tapi Karina yang ngelarang gue untuk gak bilang sama siapa siapa" ujar Malvin

"Ck udah kali gak usah berantem. Berantem emang bisa bikin kita ketemu Karina? Enggakkan" Tugas Rizky, mencoba melerai perdebatan itu.

"GUDANG! Tempat yang belum kita cari" Seru Bella

"Iya, ayok buruan kita ke gudang sekolah sebelum terlambat"

Lalu mereka berlari ke arah gudang sekolah yang letaknya berada di belakang sekolah.

**

"Karina, Karina, lo itu adik kelas gak tau diri banget yah" ucap Naura dengan senyum devilnya, tangannya tak henti hentinya menoyor kepala Karina, seolah-olah Karina harus berfikir.

Karina tidak bisa bergerak juga berteriak untuk meminta tolong, karna tangan dan kakinya diikat, lalu mulutnya di bekap dengan lakban.

"Gue udah bilang sama lo, jangan deket deket Malvin!" Bentak Naura

Plak

Satu tamparan mendarat pada pipi mulus Karina.

"Tamparan ini karna lo udah deket sama Malvin"

Plak

"Dan tamparan ini karna lo udah berani beraninya lawan gue"

"Rasain lo! " Seru salah satu teman Naura dengan smirk di wajahnya.

"Kamu" END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang