Aing's POV
Hari ketiga latihan.
Seperti biasa, para siswa sudah memakai baju olahraga dan berkumpul di aula sambil menunggu Hassaem.Hassaem datang-datang menggunakan headset sambil joget ala Michael Jackson.
"Guru yg aneh." kata Jinsoul.
"Dia lagi ngedance gais." kata Heejin.
"Michael Jackson ini pasti." kata Dino.
"Bingo." sahut Hassaem.
Tiba-tiba, seseorang datang menghampiri mereka.
Ternyata yang datang adalah Son Hyejoo yg juga sudah pake baju olahraga.
"Ada apa?" kata Hassaem.
"Saya ingin masuk tim dance ini. Saya jago split dan taekwondo kok." kata Hyejoo datar.
Bukannya kemarin Hyejoo gak ada niatan pgn ikut beginian.
Dia biasanya lebih milih tidur."Boleh lah. Dengan begitu, ceweknya sekarang imbang. Silahkan bergabung." kata Hassaem mempersilahkan Hyejoo bergabung.
Hyejoo lgsg gabung di sebelahnya Kyeom.
"Ngapain sih lu ikutan segala?" kata Kyeom heran.
"Daripada gua belajar terus di kelas." kata Hyejoo.
"Baiklah, kalian sudah saling mengenal kan?" kata Hassaem bertanya pada mereka semua.
Mereka malah diam saja.
"Loh? Kalian belum melakukannya? Saling mengenal itu penting dalam membentuk formasi dance. Sayang sekali." kata Hassaem.
Hassaem pun mengajak mereka latihan fisik di lapangan sekolah.
Hassaem mengoleskan sunblocknya seperti sedang berjemur di pantai, memakai payung dan kacamata hitam.
Hassaem menyuruh mereka senam lompat di panasan.
"Satu, dua, tiga."
"Gimana...masih yakin lu mau join?" kata Kyeom sampe ngos-ngosan ngomong ke Hyejoo.
"Bodo amat...yang penting gua gak ikut belajar di kelas." kata Hyejoo bersemangat.
Sossaem yg kebetulan lewat habis ngajar langsung nyamperin Hassaem saking kagetnya.
"Ssaem gila apa? Anak-anak jgn digituin dong, ssaem. Ssaem kan udh liat ibu-ibu komite pada ngamuk kemarin." kata Sossaem.
"Mereka yg mengajukan diri kok." kata Hassaem.
"Iyakah?"
"Aku kasih mereka pilihan yg mudah, tapi mereka tetep aja pengen latihan senam kyk gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASS OF LIES 2 : OBSESSION ✓
Teen FictionKehidupan lima siswa saat berusaha untuk bertahan hidup di lingkungan yang kejam dimana elitisme akademik kembali terjadi di sekolah mereka. Disinilah mereka menghadapi perasaan baru setelah terkena insiden pembunuhan siswa yg dibunuh oleh temannya...