Chapter 62 "Dance Team Disbanded"

59 14 0
                                    

Aing's POV

Keesokan harinya di ruang latihan.

Mereka semua sudah mendengar bahwa Hassaem dipecat karena sudah gak ada lagi kegiatan untuk lomba dance.

Hassaem ingin berpamitan dengan anak-anak.

"Karena tim ini telah dibubarkan. Memang sangat disayangkan, tapi Hassaem juga harus berhenti." kata Sossaem.

"Ssaem, anda bercanda? Kompetisinya sudah hampir dekat, kenapa kita harus dibubarkan begini, sih?" kata Hyunjin.

"Ssaem juga masih gak percaya. Tapi, pembubaran tim ini adalah keputusan dari Dinas Pendidikan dan kita gak bisa ngapa-ngapain." kata Sossaem.

"Dengar semuanya! Gak usah cemberut kyk gitu. Latihan fisik yg seperti di neraka yg pernah ssaem berikan kepada kalian itu, lupakan saja. Karena...yang perlu kalian ingat adalah masa indah saat kalian latihan dance. Ssaem juga akan selalu mengingat momen-momen menyenangkan saat melatih kalian di SMA Cheonmyeong ini." kata Hassaem.

Hyunjin dan Yves langsung menangis.

"Bukannya sudah pernah ssaem bilang apa makna sebenarnya dari cheerleader?"

"Iya, ssaem."

"Dan yang lebih penting lagi, kalian juga harus saling menyemangati. Mengerti?"

"Iya..."

"Duh, kalian ini. Apa ssaem harus menghukum kalian di lumpur agar suara kalian itu keluar? Mengerti?!"

"Iya, ssaem!"

"Kalo begitu, aku akan pergi dengan gayaku. Byee~~"

Hassaem pun membawa tasnya dan  keluar dari ruangan.

Sossaem dan anak-anak gak kuat menahan tangisnya dan menyusul Hassaem.

"Hassaem!"

Hassaem pun menoleh ke belakang.

"Terimakasih!"

"Terimakasih!" Mereka semua membungkuk.

Hassaem membalasnya dengan senyuman dan melambaikan tangannya lalu pergi.

/////

Sementara itu, Wonu terkejut melihat pengumuman tentang pembubaran tim dance di mading itu.

"Kudengar, tim dance benar-benar sudah dibubarkan sekarang."

"Syukurlah. Mereka hanya pengacau yg ingin menaikkan nilai si Yves."

"Tapi, aku dengar mereka lagi termehek-mehek sekarang."

"Kasian."

Mendengar itu, Wonu bergegas menemui ibunya di kantor.

Sebelum membuka pintu...

"Saya sudah merasa aman sekarang, karena Dinas Pendidikan sudah membubarkan mereka. Tapi, sepertinya putraku masih tetap memikirkan klub itu."

Wonu langsung membuka pintu dan melihat ibunya sedang telponan dengan Presdir sekolah.

"Ngapain kamu kesini? Ini belum jamnya pulang sekolah."

"Jadi, ibu di balik semua ini?"

"Apa?"

"Apakah ibu yang membubarkan klub dance? Bukannya ibu sudah berjanji? Kalo ibu tahu perasaanku, kenapa ibu tetap membubarkannya?!!!"

"Kamu membuatku tertawa saja. Sejak awal, tim itu gak pernah ada. Aku bahkan gak pernah turun tangan. Kembalilah ke sekolah, sebelum ibu hukum kamu!"

CLASS OF LIES 2 : OBSESSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang