64. SESAL

15 0 0
                                    


Malam yang tengah hingar
Menemani pemuda yang tengah duduk melingkar
Sendiri dipojok kamar

Kopi dihadapannya
Memejamkan mata mencuri ketenangan
Kepulan asap tak membiarkannya sendirian

Seraut wajah penuh kegundahan
Detak jantuk yang penuh ketakutan
Ia sedang  menyesali segala perbuatan

Kenikmatan yang berubah ironi
Kesenangan yang membuatnya tercaci
Ia terhasut kebodohannya sendiri

Waktu terus berlari
Sedangkan dosanya kian meninggi
Meski ia tau tak ada tempat bersembunyi

Memang sungguh sakit dihasut diri sendiri
Hingga jatuh ke jurang untuk kesekian kali
Ditawarkannya kenikmatan, ia tak mampu menahan diri

Kini ia haus akan ampunan
Dahaga akan kasih sayang tuhan
Tak ingin lagi bertamu pada kesalahan




Aksara Dalam NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang