Malam yang tengah hingar
Menemani pemuda yang tengah duduk melingkar
Sendiri dipojok kamarKopi dihadapannya
Memejamkan mata mencuri ketenangan
Kepulan asap tak membiarkannya sendirianSeraut wajah penuh kegundahan
Detak jantuk yang penuh ketakutan
Ia sedang menyesali segala perbuatanKenikmatan yang berubah ironi
Kesenangan yang membuatnya tercaci
Ia terhasut kebodohannya sendiriWaktu terus berlari
Sedangkan dosanya kian meninggi
Meski ia tau tak ada tempat bersembunyiMemang sungguh sakit dihasut diri sendiri
Hingga jatuh ke jurang untuk kesekian kali
Ditawarkannya kenikmatan, ia tak mampu menahan diriKini ia haus akan ampunan
Dahaga akan kasih sayang tuhan
Tak ingin lagi bertamu pada kesalahan
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Dalam Nada
PoetryDengan puisi, hati ini lebih leluasa menuangkan rasa, menaburkan tinta membentuk aksara, hingga menjelma menjadi kata kata. Yahh.. Barangkali kali ada yang satu rasa dengan salah satu puisiku ini, semisal tentang rindu dan lainnya. Selamat membaca�...