Ku terbangkan sejuta maafku ini
Beserta nadanya yang melangit tinggi
Betapa bodohnya aku ini
Membiarkan hatinya mendung hingga basah mengguyur pipiKu pecahkan mutiara tanpa sengaja
Berlinang mengimitasi air mata dipipinya
Ku tak sengaja redupkan cahaya hatimu
Gelap menyapa bak malam penuh kelabuKu teriakkan kata maaf di puncak gunung penyesalanku..
Dan ku layarkan disamudera pilunya hatiku..
Berharap kau kembali tersenyum..
Walau hanya dengan seutas maafku
Namun ombak menyeretku dan membenturkan pada karang kenaifanku..Ditepian patahnya hatimu
Aku merangkak
Membawakan syal maaf untuk ku balut
Namun apa yang bisa ku lakukan?
Yang patah tidak akan kembali seperti dulu..Dan kini yang tersisa..
Hanyalah penyesalan yang membentang bak lautan
Tanpa ombak yang berbisik mesra pada karang
Tanpa senja yang manjakan setiap tatapan
Tanpa senyum yang sejukkan keadaanSukabumi, 25 september 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Dalam Nada
PoetryDengan puisi, hati ini lebih leluasa menuangkan rasa, menaburkan tinta membentuk aksara, hingga menjelma menjadi kata kata. Yahh.. Barangkali kali ada yang satu rasa dengan salah satu puisiku ini, semisal tentang rindu dan lainnya. Selamat membaca�...