Teruntuk secangkir tawa yang pernah kita teguk bersama ..
Berbeda asa namun satu rasa
Berbeda kepala kendati satu canda
Kepada deretan kata yang terperosok licinnya rinduku..
Aku terpaku..
Aku membisu menikmati pilu..
Bersama khayalanku yang sedang menerjemahkan masa itu..
Tentang rindu..
Bersamamu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Dalam Nada
PuisiDengan puisi, hati ini lebih leluasa menuangkan rasa, menaburkan tinta membentuk aksara, hingga menjelma menjadi kata kata. Yahh.. Barangkali kali ada yang satu rasa dengan salah satu puisiku ini, semisal tentang rindu dan lainnya. Selamat membaca�...