Telah lama aku gersang semenjak kepergianmu..
Kepergian yang sama sekali tak ku inginkan namun kau dambakan..
Membiarkan mawar menjadi layu..
Gugur tak bersemi kembali..Bagai aku melihat cahaya rembulan..
Dan akhirnya sadar bahwa cahaya itu bukan untukku saja..
Melainkan bagi setiap mata yang memandangi cahaya itu..Tanpa sepucuk surat..
Tanpa sebilah kata..
Kau lenyap begitu saja, terbang kelangit cinta orang lain...
Mengabaikanku..mengasingkanku.... Tak memperdulikan aku..Apa artinya rindu yang ku jaga pada tiap lembarnya..
Apa artinya syair syair yang ku semai jika sama sekali kau tak mendengarkannya..
Lalu apa artinya kepedulianku jika akhirnya hanya jurang belaka?..Demi mempertahankan mu..
Ku redupkan tiap cahaya yang kan membisukanmu..
Yang dapat mengundang air matamu tuk jatuh karenaku..
Namun, semua itu tak kau hiraukan sama sekali..Semenjak kepergianmu..
Aku menjadi terbiasa dengan semua kesedihan..
Aku tidak berhak membencimu
Aku berhak berterima kasih padamu..Maka dari itu, berbahagialah kekasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Dalam Nada
PoetryDengan puisi, hati ini lebih leluasa menuangkan rasa, menaburkan tinta membentuk aksara, hingga menjelma menjadi kata kata. Yahh.. Barangkali kali ada yang satu rasa dengan salah satu puisiku ini, semisal tentang rindu dan lainnya. Selamat membaca�...