18

1.6K 123 1
                                    

Markus tiba di rumahnya jam tujuh malam. Dia tampak terburu-buru masuk ke ruang kerjanya.

"Mama, apa kau lihat tugas mahasiswa?" tanya Markus dari depan pintu ruang kerjanya lalu kembali membuka-buka file di meja dan lacinya. Maria bergegas menemuinya.

"Tugas apa?"

"Tugas mahasiswa. Saya tidak menemukannya di laci meja kampus," kata Markus sambil membuka kaca matanya.

"Coba Ka'e lihat baik-baik. Atau jangan-jangan sudah Ka'e buang ke keranjang sampah. Tadi saya lihat ada sampah kertas di sana," kata Maria.

"Ah – masa saya buang pekerjaan mahasiswa. Tidak mungkin," kata Markus bingung. Tapi dia menuruti kata-kata istrinya. Dia pergi melihat keranjang sampah dan menemukan sampah kertas yang telah kusut diremas. Masa aku membuang pekerjaan mahasiswa, pikirnya sambil memungut sampah kertas tersebut. Saat dilihat, ternyata lembaran tersebut adalah lembaran tiket online dari salah satu penerbangan internasional. Markus membaca isinya. Tiket itu atas nama Regina dan dua orang temannya.

"Mama!" panggil Markus cepat. Tak ada jawaban, Markus buru-buru keluar menemui istrinya sambil membawa lembaran tiket di tangannya. "Mama," kata Markus saat menemui Maria di ruang makan. Istrinya sedang menyiapkan makan malam.

"Ada apa? Sudah ketemu?" tanya Maria.

"Coba lihat ini. Regina akan pergi ke Singapura Sabtu nanti," jelas Markus sambil menyodorkan lembaran di tangannya ke istrinya. Maria menerimanya dan membacanya.

"Apa dia berencana untuk menghindar ya?" kata Markus, menduga.

"Sepertinya begitu."

"Kurang ajar. Berani benar¯dia mau kabur. Akan saya cegah dia," kata Markus marah.

"Tidak perlu," kata Maria, mencegah. "Ganti saja tempat pertemuannya."

"Maksudnya?"

"Ka'e telepon saja Fernando. Katakan pertemuan diadakan di Singapura. Katakan saja Regina mendadak ditugaskan ke Singapura."

"Begitu." Markus tampak berpikir sejenak. "Akan saya cek ke kantornya besok. Kalau benar dia akan ke Singapura Sabtu nanti, saya akan langsung mengabari Fernando."

Maria tidak menanggapinya lagi. Dia kembali ke pekerjaannya, menyiapkan makan malam. Markus juga memutuskan untuk kembali ke ruang kerjanya, mencari tugas mahasiswa yang belum ditemukannya. 

THE HALF-BLOOD BOY (Book 1 - Kilian Humphrey Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang