Kembali ke hotel, Kilian mengurung diri di kamarnya. Dia berdiri di depan jendela dan menatap pemandangan kota yang gemerlapan namun sedang beratapkan awan gelap. Butir-butir hujan membasahi kaca jendela dan perlahan mengabur pandangannya. Hujan menambah keruwetan dalam pikirannya. Potongan-potongan bayangan Regina bergantian muncul di pikirannya. Terutama tentang pertemuan mereka di Alkaff Mansion.
Setelah membaca status Twitter Regina, Kilian memutuskan mengikutinya ke peluncuran perhiasaan 'Jardin au Camelias'. Secara diam-diam dia mengamati Regina di sana. Saat gadis itu mewawancarai para selebriti, Kilian mengamatinya dari jauh. Regina begitu serius hingga tidak menyadari kehadiran Kilian. Merasa kehadirannya tidak akan diketahui Regina, Kilian memutuskan untuk melihat-lihat pameran perhiasan tersebut. Hal menyangkut perhiasan selalu membuat Kilian teringat pada ibunya. Ibunya suka mengoleksi perhiasan baik berupa emas, berlian, ruby hingga mutiara. Dan saat berkeliling, salah satu kalung emas putih dengan mata mutiara menarik perhatiannya. Bentuknya sangat familiar, seperti bentuk perhiasaan salah satu koleksi ibunya. Kilian masih menimbang-nimbang tentang kemiripan perhiasaan itu ketika Regina tiba-tiba muncul. Dan... Kilian mendesah berat.
Wajah Regina yang kecewa, jalannya yang lemas dan... Kilian teringat saat dia mendapati Regina duduk termenung di lobi hotel. Entah apa yang dipikirkan gadis itu. Yang jelas, dia tampak sangat tertekan. Apakah karena sikapnya. Kilian menyesal telah membuat gadis itu berada dalam posisi tersudut. Seharusnya dia tidak melukai perasaan wanita. Apa lagi, mereka kelak akan bersama. Teringat soal perjodohannya, Kilian menyadari dia tidak tahu sama sekali perkembangan perjodohan mereka. Fernando tidak mengatakan apapun karena dia tidak pernah menunjukkan rasa ingin tahunya. Haruskah dia menanyakan perkembangannya pada Fernando? Pikir Kilian ragu-ragu.
Gerimis hujan sudah berakhir ketika Kilian menatap jendela dan bayangannya terpantul jelas di sana. Sosoknya yang rupawan pasti telah menimbulkan rasa tertarik pada diri Regina. Itu jelas terlihat dalam sikap Regina yang malu-malu saat mereka bertemu. Tapi ketertarikkan Regina bukan hal yang hebat. Jelas Kilian tidak peduli, karena ketampanannya adalah perangkap. Tidak hanya Regina, semua gadis yang melihatnya pasti akan tersihir dengan ketampanannya. Dan bagi Kilian itu bukan keuntungan tapi petaka. Dia bukan predator, karena itu dia tidak membutuhkan perangkap. Dia seorang the half dan berusaha hidup selayaknya diantara manusia. Dan untuk hidup layak diantara manusia, dia jelas bergantung pada manusia yang menjadi orang kepercayaannya. Sebelumnya dia memiliki ayahnya dan Fernando. Tapi setelah kepergian ayahnya, kini dia hanya memiliki Fernando. Dan demi kelangsungan hidupnya diantara manusia, dia harus menerima Regina sebagai pendampingnya kelak. Masa depannya bergantung pada Regina orang yang baru dikenalnya. Hal ini memberi kerumitan tersendiri bagi Kilian, karena sesungguhnya dia tidak memiliki kepercayaan diri untuk bersanding dengan Regina.
"Koko," suara Fernando tiba-tiba terdengar di depan pintu. Dia segera pergi membukakan pintu. Fernando masuk dan tanpa basa-basi langsung mengutarakan niatnya.
"Papa sudah bicara dengan Oom Markus. Besok malam, kita akan makan malam dengan Regina," katanya dengan mata berbinar. Kilian mengangguk pelan.
"Kamu baik-baik saja kan?"
"Tentu saja."
"Apa kamu perlu membeli pakaian baru?"
"Tidak."
Kemudian Fernando pergi. Kilian memutuskan untuk tidak mencemaskan apapun termasuk pertemuannya dengan Regina. Makan malam mereka akan menjadi kejutan buat Regina, tapi Kilian tidak ingin memikirkan bagaimana reaksi Regina besok.
Kita lihat bagaimana nanti, katanya dalam hati. Lalu dia menghibur dirinya dengan bermain piano.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HALF-BLOOD BOY (Book 1 - Kilian Humphrey Series)
AbenteuerKetika meninggalkan Amerika dan kembali ke Indonesia demi wasiat terakhir ayahnya, Kilian Humphrey, pemuda berusia tujuh belas tahun, berharap mendapatkan perlindungan dari seorang gadis bernama Regina Seda. Kilian diberkahi tiga hal: tampan, cerd...