22. Twenty Two ✔

5.4K 655 21
                                    

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Ayleen benar-benar sibuk, sampai-sampai kebiasaan lupa makannya kambuh lagi. Kalau saja tidak ada Namjoon atau member Zero Zero Line yang mengingatkannya untuk menjaga kesehatan, mungkin Ayleen akan mengabaikan dirinya sendiri. Permintaan gila atasannya satu bulan yang lalu membuat Ayleen benar-benar kewalahan.

Jadwal Star juga sedang sibuk-sibuknya. Walaupun tidak sering ada aktivitas group. Namun aktivitas individu lah yang lebih berat. Ayleen harus di seret kesana kemari bergantian memeriksa kegiatan individu setiap member.

Beruntungnya para member memberikan pengertian padanya karena sangat sibuk. Tapi entah mengapa kelakuan Sonhee akhir-akhir ini berhasil membuat Ayleen naik darah. Bisa-bisa mati muda Ayleen kalau terus menerus menghadapi sifat member Star yang satu itu.

Kalau tidak mengacaukan jadwal yang ada. Sonhee akan merepotkannya terus menerus sehingga jadwal kerja Ayleen kalau balau. Jika sudah seperti itu, Ayleen hanya bisa diam dan memilih mengerjakan pekerjaannya pada malam harinya. Bukannya takut atau apa. Hanya saja Ayleen masih memiliki hati nurani sebagai manusia. Tapi kalau kedepannya sikap Sonhee masih keterlaluan padanya. Maka jangan salahkan ia menggunakan kekuasaan pendukung di belakangnya untuk membuat jera anak satu itu.

"Darah?" salah seorang staff bergumam saat melihat cairan berwarna merah pada kertas yang baru di serahkan Ayleen.

Staff tersebut dengan refleks melihat ke arah Ayleen yang tengah berkutat dengan tablet pc nya. Menajamkan pandangannya, netranya menangkap cairan merah yang sama di bawah hidung Ayleen. Sontak saja ia berlari menuju Ayleen.

"Ayleen ssi ! Anda berdarah !" teriakkan staf tadi membuat orang di sekitar mengalihkan atensi mereka.

Mereka terbelalak saat melihat apa yang staf tadi lihat. Beberapa juga ikut berlari menuju Ayleen. Ayleen yang kebingungan hanya menatap mereka.

"Darah?" Ayleen baru sadar saat salah satu staf yang paling cepat tiba menyerahkan sekotak tisu padanya.

Ayleen baru sadar saat merasa ada yang mengalir dari hidungnya. Benar, Ayleen menemukan darah mengalir dari hidungnya. Tiba-tiba ia merasa kepalanya memberat dan pandangannya membayang. Pandangannya menggelap dan telinganya samar-samar mendengar teriakan orang-orang di sekitarnya. Ayleen ambruk dan berhasil di tangkap staf yang tadi menyerahkan sekotak tisu padanya.

"Ambulans, panggil ambulans! Palli !" Teriak staf tersebut panik.

Bagaimana tidak? Ayleen pingsan saat bekerja dengan mereka. Walaupun hanya seorang manager, tapi kekuasaan yang berada di belakang Ayleen lumayan besar. Mungkin lebih besar daripada idol paling terkenal di Korea sekalipun. Koneksi Ayleen mencangkup dunia internasional. Bisa gawat kalau mereka salah menerka akibat dari pingsannya Ayleen.

Dua orang staf menemani Ayleen pergi ke rumah sakit saat ambulans datang. Sindy dan Angel yang saat ini sedang di area yang sama dengan Ayleen tidak di perbolehkan ikut. Mereka harus tetap bekerja dengan profesional.

Mereka berdua jadi merasa bersalah memaksa Ayleen datang padahal jadwal Ayleen harusnya tidak bersama mereka saat ini. Namun ada beberapa masalah di lapangan, jadi mau tidak mau Ayleen harus datang. Sena sedang menemani Sonhee pemotretan salah satu majalah. Sedangkan Nara dan Mina tidak memiliki jadwal hari ini.

Ayleen segera ditangani saat mereka sampai di rumah sakit terdekat. Keadaan Ayleen lumayan parah saat sampai di unit gawat darurat. Wajahnya sangat pucat, darah berceceran di bajunya, tubuhnya sangat panas pada awalnya, namun setelah mengalami kejang dalam perjalanan, suhu tubuhnya berubah menjadi sangat dingin.

Sambil menunggu Ayleen yang sedang di tangani di dalam. Salah satu dari staf tersebut mencoba menghubungi keluarga Ayleen. Namun saat melihat nama-nama kontak di ponsel Ayleen. Ia menjadi bingung sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi nomor panggilan darurat di ponsel Ayleen.

Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang