08. Eight ✔

8.1K 851 43
                                    

votment juseyo~

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Berawal dari kemenangan pertamanya, secara perlahan Star mulai sering memenangkan chart mingguan berbagai acara musik stasiun televisi. Penggemar Star semakin banyak, begitu pula dengan penggemar Ayleen.

Bahkan mungkin sepertinya penggemar Ayleen lebih banyak daripada penggemar Star. Wajah Ayleen sering kali bersliweran di forum-forum online. Dan Ayleen tidak mengetahui hal itu. Ia hanya tahu ada beberapa orang yang mungkin mengidolakannya. Namun tidak sampai menyebar luas ke berbagai negara.

Ayleen yang tidak memiliki sosial media tentu saja tidak tahu. Baginya yang penting saat ini adalah membuat Star sukses dengan bantuannya. Kemampuannya bermanfaat untuk orang lain saja Ayleen sudah senang.

Ayleen saat ini sedang mengawasi Star melalukan syuting iklan produk jacket dari brand ternama. Semakin terkenalnya Star, berbagai tawaran kerjasama datang silih berganti. Bahkan kini Star menjadi salah satu brand ambassadors salah satu produk kosmetik untuk remaja.

CEO Cheon tentu saja senang dengan kabar ini. Dengan terkenalnya Star, otomatis omset perusahaannya juga semakin naik. Beruntung ia merekrut Ayleen dulu untuk menjadi manager Star. Karena kerjasama yang di tawarkan saat awal debut Star dulu itu hampir seluruhnya berkat kenalan Ayleen. Bahkan mungkin hingga saat ini juga. Memang kebanyakan adalah kolega bisnis yang pernah bekerjasama dengan Ayleen. Apalagi perusahaan-perusahaan besar.

"Kau tidak berniat untuk membuat akun sosial media?" tanya Sena saat mereka memiliki waktu luang di tengah kesibukan jadwal Star.

Ayleen menatap Sena bingung, namun masih dengan wajah datarnya. Hanya pancaran matanya saja yang mengungkapkan kebingungannya. Beruntung Sena orangnya peka dan cepat beradaptasi. Jadi ia bisa memahami Ayleen dengan cepat.

"Untuk apa?" tanya Ayleen.

Sena yang ditanyai juga sebenarnya bingung. Iya sih, untuk apa membuat sosial media.

"Untuk berkomunikasi dengan orang lain tentu saja."ucap Sena akhirnya.

"Kan masih ada Line, Ktalk, dan yang lain."ucap Ayleen.

"Iya sih, tapi ini tuh beda Ayleen. Sosial media itu seperti kebutuhan hidup manusia jaman sekarang. Bisa menjangkau lebih banyak orang."ucap Sena.

Ayleen mengangguk paham.

"Tapi aku tidak butuh." ucap Ayleen.

Sena hanya mampu menghela napas sabar dengan ucapan Ayleen. Anak ini benar-benar polos dan menyebalkan disaat yang bersamaan. Tapi juga berwibawa dan berkelas. Ah entahlah, Sena pusing kalau harus menilai Ayleen itu orang yang seperti apa. Terlalu susah dijabarkan pokoknya.

"Kau tidak kasihan dengan penggemarmu? Kalau kau punya sosial media kan setidaknya mereka bisa berinteraksi denganmu." ucap Sena.

"Penggemar? Aku? Tidak mungkin aku punya penggemar." ucap Ayleen lempeng.

Ingin rasanya Sena mengetok kepala Ayleen dengan keras supaya gadis ini sadar. Kalau Ayleen tidak punya penggemar lantas Sena selama ini dianggap apa? Sedari awal kan ia penggemar Ayleen. Haaah.... Dasar anak ini.

"Heh, kau itu punya banyak sekali penggemar tahu. Wajahmu sering nampak di media sosial. Bahkan banyak fanpage nya juga." ucap Sena geram.

Sena juga menunjukkan halaman-halaman di media sosial yang membahas mengenai Ayleen. Ia juga menunjukkan berbagai fanpage mengenai Ayleen yang ia ikuti.

Ayleen yang baru mengetahui hal tersebut hanya bisa melongo. Tenyata ia punya penggemar toh. Dan ia hanya manggut-manggut saja melihatnya. Setelah itu ia kembali cuek , tidak menghiraukan ocehan Sena yang terus menyuruhnya membuat sosial media.

Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang