🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱"Silahkan berbicara, waktu anda hanya sepuluh menit dari sekarang." Ayleen bersidekap menatap datar laki-laki paruh baya di depannya.
"S-sa-saya ingin meminta maaf untuk kejadian kemarin." CEO dari D Entertainment itu berucap tanpa mau menatap ke arah Ayleen. Badannya sudah gemetar duluan saat melirik ke arah Ayleen.
Kedua orang berbeda usia itu saat ini sedang berada di restoran jepang. CEO Cheon tiba-tiba menghubungi Ayleen dan meminta bertemu. Awalnya Ayleen tidak mau menemuinya, namun karena risih di teror terus akhirnya Ayleen memutuskan untuk memberikannya waktu untuk mengatakan keinginannya.
"Saya mohon, berikan kesempatan untuk Sonhee agar ia bisa terus berkarir. Kini saya sudah tidak bisa lagi membantunya. Perusahaan sudah hancur saat semua karyawan mengundurkan diri secara bersamaan." ucap CEO Cheon.
Ayleen tentu saja tahu bagian pengunduran diri itu. Semua karyawan D Entertainment kan sekarang sudah bekerja di berbagai perusahaan kenalan Ayleen. Bagaimana mungkin Ayleen tidak tahu tentang hal itu. Lagipula itu juga para karyawan yang menginginkannya. Ayleen hanya membantu sedikit.
"Sonhee anak yang berbakat. Saya yakin ia pasti bisa sukses jika anda memberinya kesempatan sekali lagi." lanjut CEO Cheon, ia nampak begitu putus asa mengenai keponakan kesayangnya itu.
Ayleen menghela napas panjang. Ia bisa saja memberikan kesempatan pada Sonhee. Namun pertanyaannya adalah, apakah ada perusahaan yang mau menampungnya setelah kejadian kemarin? Apakah mental Sonhee kuat untuk terus di pandang buruk di perusahaan tersebut? Karena Ayleen tahu dengan pasti, untuk anak manja yang selalu mengandalkan orang lain. Sonhee pasti tidak akan bisa menahan semua sikap yang nantinya akan diberikan oleh orang sekitarnya seandainya saja dia masuk perusahaan lain.
Bagaimanapun nama Sonhee sudah terlanjur tercoreng. Dan hal itu pasti mempengaruhi pandangan orang lain padanya. Mengingat ketatnya persaingan para trainee. Ayleen yakin para trainee itu tidak akan membiarkan Sonhee baik-baik saja secara mental. Mereka mungkin tidak akan bermain fisik atau secara terang-terangan menganggu Sonhee. Namun dengan di jauhi mereka, di diami, dan dianggap seolah tidak ada akan membuat Sonhee benar-benar jatuh.
Apalagi mengingat pedasnya perkataan para pelatih. Walaupun niat para pelatih itu baik untuk para trainee nya. Namun saat mental Sonhee jatuh, secara otomatis fisiknya pun melemah. Dan kemampuannya akan berkurang. Bisa saja para pelatih itu malah akan semakin membuat Sonhee tertekan.
Begini-begini Ayleen masih punya sisi kemanusiaan. Rasanya kasihan saja kalau sampai hal tersebut terjadi pada Sonhee.
"Saya bisa saja membantu. Tapi apakah Sonhee sanggup? Ia terlalu dimanja selama ini sehingga membuat saya tidak yakin. Saya tidak ingin melihat Sonhee malah menjadi depresi karena masuk perusahaan lain. Ada baiknya anda memberikan jeda waktu untuk Sonhee. Setelah semuanya mereda dan mungkin sedikit melupakan masalah kemarin. Baru anda bisa membantu Sonhee berkarir lagi. Tapi tidak melalui saya maupun orang lain. Kalian harus berusaha sendiri." ucap Ayleen.
"T-ta-tapi..."
"Maaf CEO Cheon, saya tidak bisa membantu." ucap Ayleen menyela perkataan yang akan di ucapkan oleh CEO Cheon.
CEO Cheon terdiam, ia hanya melihat Ayleen bangkit dari duduknya. Namun belum sempat Ayleen mencapai pintu. CEO Cheon lebih dulu berteriak marah dan tidak terima.
"SEMUA INI JUGA KARENA KAU ! PERUSAHAAN KU HANCUR KARENA KAU ! KARIR KEPONAKAN KU JUGA HANCUR KARENA KAU ! BAGAIMANA BISA KAU DENGAN TEGA MELAKUKAN HAL INI PADA KAMI ?!? MEMANG DASAR ORANG SOMBONG ! TIDAK PUNYA HATI !" Teriakan CEO Cheon membuat Ayleen berhenti seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager [END]
FanfictionREVISI (typing) ✔ WARNING !!! - Bahasa non baku , campuran Indonesia - Inggris - Korea - Tidak memperhatikan EYD - Tingkat halu yang terlalu tinggi :v Apa jadinya jika seorang manager lebih terkenal daripada idol yang ditanganinya? Hal itu terjad...