09. Nine ✔

7.9K 791 11
                                    

안녕 👋

Yang minta double up, nih author kasih. Kurang baik apa coba... ehe ;)

Jangan lupa vote dan comment nya ya~

Selamat membaca💜

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

"Noona Mwohae?"

Ayleen berjengit terkejut mendengar suara tepat di telinga kanannya. Tablet yang dibawanya jatuh begitu saja dan tergeletak di lantai.

Ayleen menatap kesal ke arah kanannya dan mendapati seorang Zhong Chenle di sana. Ia memungut tablet nya yang tergeletak mengenaskan. Mendapati tablet nya yang mati dan sepertinya rusak, Ayleen menatap tajam ke arah member NCT tersebut.

"YA ZHONG CHENLE!!!" Ayleen menatap nanar tablet atau iPad bermerek apel tergigit di tangannya.

Member NCT Dream gantian berjengit mendengar teriakan Ayleen. Selama mereka mengenal Ayleen, baru kali ini mereka mendengar suara kemarahan Ayleen.

Zhong Chenle, akar dari penyebab kemarahan tersebut menatap Ayleen takut-takut. Walaupun Chenle memang sering menjahili Ayleen. Tapi tidak pernah sampai membuat Ayleen berteriak. Biasanya respon Ayleen hanya diam dan tidak membalasnya.

"Noo-noona, mian. Aku tidak bermaksud-" ucapan Chenle terpotong begitu saja saat ia melihat tatapan maut Ayleen. Ia tidak berani melanjutkan ucapannya.

"Ayleen ssi, tolong maafkan Chenle. Ia tidak bermaksud untuk merusak iPad mu. Biar nanti dia menggantinya dengan yang baru." Mark berucap saat melihat Chenle ketakutan menatap Ayleen.

Chenle mengangguk dengan cepat mendengar ucapan Mark. Ia akan dengan senang hati mengganti berapapun, asal Ayleen bisa memaafkannya.

Ayleen menghela napas lelah. Ia juga sebenarnya tidak masalah sih iPad nya rusak. Masalahnya itu, data-data penting di dalamnya yang belum sempat ia pindahkan ke laptopnya.

"Yah aku tidak masalah sih soal iPad nya. Tapi data-data yang ada di dalamnya belum aku pindahkan ke laptop." Ayleen bisa membayangkan ia akan lembur hari ini. Bagaimanapun data di dalamnya itu menyangkut Star dan agensi. Kalau saja itu data pribadinya sih ia akan tenang-tenang saja.

"Noona mian." Chenle menundukkan kepalanya merasa bersalah. Ia tidak tahu kalau Ayleen bisa seterkejut itu hingga menjatuhkan tabletnya.

"Aigoo~ gwenchanha. Toh nanti bisa beli lagi." ucap Ayleen enteng.

Member NCT Dream menatap Ayleen tidak percaya. Ayleen terlihat seolah tidak pernah marah dan berteriak sebelumnya. Sikap Ayleen yang bisa berubah dalam hitungan detik itu membuat mereka bertanya-tanya. Apakah seseorang yang berteriak tadi itu merupakan Ayleen?

"Biar nanti aku ganti iPad noona." ucap Chenle.

"Apa kau sedang meremehkanku tuan muda Zhong?" sarkas Ayleen.

Chenle menatap Ayleen, ah iya dia lupa kalau Ayleen itu kaya raya. Bisa-bisanya dia melupakan hal itu.

Chenle terdiam sejenak. Ia nampak memikirkan suatu hal. Kemudian ia kembali menatap Ayleen, kali ini dengan berbinar-binar.

Ayleen yang mendapati tatapan Chenle yang seperti itu pun kini merasa was-was. Ia paham betul kalau seorang Chenle menatapnya seperti itu pasti ia akan meminta suatu hal yang pastinya merepotkan bagi Ayleen.

"Noona, apakah Blackie sudah berada di Korea?" tanya Chenle. Nahkan, firasat Ayleen semakin memburuk mendengar pertanyaan Chenle.

Sementara member NCT Dream yang lain hanya bisa melayangkan pandangan kebingungan. Siapa Blackie yang Chenle maksud? Apakah panggilan peliharaan Ayleen?

Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang