Cuman mau ngasih tau kalau buku ini kelanjutan dari seri yang pertama. Ok cuman itu aja. Makasih~
Hari demi hari berlalu,
Kou selalu di anggap istimewa di kota ini. Ia bahkan pernah di tawari dari pihak pemerintah untuk mendapatkan beberapa penjaga supaya dirinya bisa aman dari hal kejahatan.
Namun Kou menolak tawaran tersebut.
Sore hari yang indah dan damai,
"Viktor!" Panggil Kou seraya berlari ke arahnya. "Kau habis dari mana? Sudah sore lagi." Lanjutnya.
"Aku di suruh mamaku buat membeli santan. Apa kau mau menemaniku?" Kou mengangguk. Mereka segera berjalan.
"Kou, kau hebat ya. Kau masih baru, tapi sudah seperti orang lama." Puji Viktor. "Memangnya kau bukan penduduk asli sini?" Tanya Kou penasaran.
"Aku dan keluargaku pendatang. Kami pindah ke planet ini karena planet ini sangat maju dan mudah untuk mencari pekerjaan."
"Sebelumnya, kota ini seperti pedesaan. Kota ini tidak ada teknologi canggih satu pun. Aku sangat kasihan kepada mereka waktu itu." Ucap Kou sambil mengatakan yang sebenarnya.
"Eh?! Kau tau dari mana kalau kota ini dulunya seperti itu?"
Kou menarik nafasnya, "Karena aku yang mengajarkan kepada mereka bagaimana caranya memakai alat-alat dan bagaimana caranya membuat alat."
Viktor sangat terkejut, "Jadi sebenarnya kau..."
"Ya, aku yang telah menyelamatkan kota ini. Aku juga pertama kali datang ke planet ini, aku hampir melupakannya. Namun saat aku mengingatnya kembali, ternyata benar."
"Pantas kau sangat terkenal." Tukas Viktor. "Ya begitulah. Aku benar-benar tidak menyangka akan di anggap istimewa di kota ini." Kou nampak senang saat ini. Senyumannya mengukir di wajahnya dengan sangat bahagia tanpa paksaan.
Mereka sampai di warungnya. Viktor bertanya kepada sang penjual dan penjual memberikan barangnya kepada Viktor.
"Terima kasih. Ayo kita pulang!" Ajak Viktor beberapa saat. Mereka kembali berjalan pulang.
"Apakah aku akan terus tinggal disini?" Tanya Kou kepada dirinya sendiri.
Viktor yang mendengarnya hanya keheranan. "Kou, Sepertinya kau lebih baik langsung pulang saja tidak perlu sampai mengantarku pulang ke rumah."
Kou menoleh, "Apa kau tidak keberatan?" Viktor hanya tersenyum simpul, "Tidak." Karena Viktor mengizinkannya, Kou langsung memakai Start Dash supaya lebih cepat sampai di station S.R.C.
Skip pas nyampe,
"Fyuhh...capek." Kou hendak masuk ke dalam, namun langkahnya terhenti saat ada seseorang yang memanggil namanya.
"Kou..." Panggilan itu begitu lembut, rupanya Agent Aliya yang memanggil Kou. Agent Aliya mendekati Kou.
"Agent Aliya, Kou ingin mengembalikan Cyzer kepada Agent Aliya." Kou lalu memberikan Cyzer nya kepada Agent Aliya.
"Kou sudah tidak membutuhkannya lagi?" Tanya Agent Aliya ragu. Kou menggeleng lemah. "Kou sudah tidak membutuhkannya lagi. Kan kemampuan Kou sudah kembali."
Agent Aliya sangat senang dapat melihat Kou tersenyum kembali. 'Akhirnya, kau dapat menunjukkan kalau kau itu hebat Kou. Untung saja waktu itu saya menemukanmu.'
Flash Back,
...UNIT-00X TO 00.
GO AHEAD.
TARGET DI TEMUKAN...
KOORDINAT X: 4,83 dan Y-: 14, 00877
...LETNAN.
ROGER...
CLEAR.
Terdengar dari percakapan mereka yang sepertinya mereka sedang mengincar sesuatu.
Kou bersembunyi dengan nafas yang memburu. "Bagaimana ini, mereka banyak sekali sedangkan aku seorang diri."
Terdapat juga helikopter yang dari tadi terus mengawasi pergerakan dari atas.
"Roger...Roger...memanggil."
"Ya."
"Lebih baik jatuhkan alat peledak dari atas. Di bawah sana pasti kita akan lebih cepat menemukannya."
Percakapan di tutup. "Test...test...perhatian semuanya! Jatuhkan alat peledak sebanyak-banyaknya!"
Dengan cepat alat-alat peledak berjenis bom berukuran kecil sudah di persiapkan. "JATUHKAN SEKARANG!"
Alat-alat peledak itu di jatuhkan di sekitar area. Ledakan yang sangat hebat itu membuat pertunjukan di sana.
"Bagaimana ini. Pelindung angin!" Kou menggunakan pelindung agar menghindari ledakan yang sangat dahsyat itu.
"Aku harus segera pergi dari sini." Kou berlari secepat mungkin, berusaha meninggalkan kawasan pengeboman.
Nit...Nit...Nit...
Alarm pelacak berbunyi. "DIA BERGERAK KE ARAH SELATAN. KEPUNG DIA DISANA!!!"
Para pasukan langsung berhamburan mengepung kawasan bagian selatan. Persenjataan lengkap mulai dari baju pelindung, senapan yang tidak kalah hebat, dan alat persenjataan lainnya.
Ketika Kou baru saja sampai, ia di kejutkan dengan para pasukan yang amat banyak. "SERANG DIA!!!"
Kou langsung berputar balik ke arah sebelumnya. Mereka menembakkan peluru mereka sebanyak-banyaknya ke arah Kou.
Kou berusaha keras menghindari peluru-peluru yang terus-menerus di luncurkan kepadanya.
Bom di ledakan dimana-mana, supaya mereka dapat menangkap Kou. Apapun itu, Kou harus selamat...ya, itu harus.
Kou berhenti ketika menemukan tempat persembunyian. Ia langsung bersembunyi disana.
Rasa gelisah, khawatir dan rasa penuh ketakutan benar-benar Kou merasakannya saat ini.
Tanpa Kou sadari, Kou berhasil di kepung kembali oleh mereka. Mereka mulai menembak-nembakinya dengan peluru dengan jumlah yang sangat banyak.
Kou terkena sedikit dari peluru tersebut, namun tidak di sangka salah satu dari mereka...ada yang berkhianat pada timnya sendiri.
Orang tersebut melindungi Kou dari hujan peluru itu. Kou mengenalnya, "Tuan Xander..."
Laki-laki bernama Xander itu merasa kesakitan karena tembakan yang terus-menerus muncul.
"Ce...pat...lari...uh..." Dirinya masih melindungi Kou. "Aku...ingin kau...juga mera...sakan....kebahagiaan yang selama ini...kau inginkan. Aku...rela... mengkhianati diriku....sen...diri. Cepat...lari..."
Kou juga merasa kasihan karena Tuan Xander harus menjadi pelindungnya dari peluru-peluru tersebut.
Ia langsung berlari pergi dari sana. Namun di saat-saat yang menegangkan seperti ini...Xander tewas di hadapan timnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭
Fantasy#1 Letter (Tahun 2021) Sambungan dari buku pertama 'My Greatest Secret (Seri Pertama)'. Boboiboy Story (Indonesia Langue) Buku Kedua. Dalam tahapan revisi. ----------------------------------------------------------- Kou Cyclone berhasil membuat per...