Dari langit yang cerah berubah menjadi langit yang gelap. Dari atas sana, pesawat-pesawat sudah siap berjaga-jaga.
"Marrie." Seseorang memanggil namanya. "Ayo kita masuk."
Marrie membalikkan badannya, "Ah...Baik nona." Jawabnya singkat. Sekali lagi Marrie melihat kedua temannya sebelum pergi dari sana.
Ia berjalan pelan. Ada sedikit rasa keraguan untuk kedua temannya. 'Walaupun mereka berdua...sudah cukup mahir dalam berperang, tapi aku merasa sangat takut jika ada sesuatu yang buruk terjadi padanya.'
"Marrie." Panggil perempuan itu lagi. Marrie tidak mendengarnya.
"Marrie."
"Ah iya. Ada apa?" Marrie kelagapan ketika menjawab. "Kenapa kamu melamun?"
Marrie menggeleng lemah. "Tidak ada apa-apa. Hanya saja aku khawatir dengan kedua temanku saat ini."
"Doakan saja semoga mereka tidak apa-apa disana."
"Ya, itu pasti." Marrie berlari ke ruangannya dan segera mengambil buku hariannya.
📍12 Februari 2021📍
Setiap tanggal ini datang kembali, kami selalu bermati-matian untuk mencegah Black Organization.
12 Februari 1983 hari yang seharusnya hari yang paling bersejarah dimana pada saat seharusnya kami merayakannya, namun kemerdekaan kami diambil olehnya.
Beberapa orang anak pergi ke rumah temannya untuk mengajaknya bermain. Sudah pasti mereka memanggil nama anak itu agar anak itu keluar dan bermain bersama mereka.
Anak laki-laki yang dimaksud itu berlari ke arah pintu untuk membukakan pintunya. Namun saat pintu itu terbuka, teman-temannya tewas dan rumah-rumah disekitarnya habis hancur juga terbakar.
Kami ibaratnya anak laki-laki yang berlari untuk membukakan pintu untuk teman-temannya. Dimana seharusnya ia merasa bahagia tetapi yang ia rasakan malah kesedihan.
Asal permulaan kami bisa terpecah karena tidak ingat dari mana asal-usul mereka.
Flash Back
Bughhh!
Kevin sudah terpapar jatuh dengan tubuh yang dipenuhi oleh luka-luka. "Kevin!" Teriak Gilbert sambil berlari.
"Gil...bert..."
"Kevin! Cepat pergi dari sini. Kau masih kuat untuk berlari kan. Kalau kau tidak kuat utuk berlari, berjalan pun tak apa. Setidaknya cepatlah pergi."
"Tapi kenapa?..."
"Aku janji...Aku akan melindungimu. Ingatlah janji ku..." Gilbert lalu berlari dengan cepat kembali ke medan perang.
Kevin segera berlari dari sana untuk mencari tempat untuk bersembunyi.
Duarrr! Duarrr!
Gilbert menembaki para musuhnya dengan pistol andalannya. "Kenapa mereka lebih banyak dari yang aku duga."
Gilbert semakin kewalahan karena harus menghadapi musuh-musuh itu sendiri. Sedangkan yang lainnya sudah banyak yang gugur dan cedera.
Zrriinngg!
Gilbert berhasil dikalahkan.
"Ahhh...Sakit...perih..." Ringisnya sambil memegang tangannya. Karena sudah tidak sanggup untuk berdiri, ia pun jatuh tersungkur.
Brukkk!
Matanya sedikit sayup, samar-samar ia melihat sahabatnya tertangkap. "Kevin..." Ia ingin pergi ke sana, namun apa daya dirinya tidak mampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭
Fantasy#1 Letter (Tahun 2021) Sambungan dari buku pertama 'My Greatest Secret (Seri Pertama)'. Boboiboy Story (Indonesia Langue) Buku Kedua. Dalam tahapan revisi. ----------------------------------------------------------- Kou Cyclone berhasil membuat per...