65|Siapa itu?

214 40 7
                                    

Kou terus mengikuti Ludwirg dari belakang. Ia tidak bertanya sama sekali karena ia sudah asik dengan sekitarnya yang ia lihat.

Ludwirg berhenti di depan pintu kamar. Ludwirg merogoh-rogoh saku celananya. "Ini. Mulai sekarang ini adalah kamarmu." Kou menerima kunci itu. "Baik Mas."

Ludwirg membungkukkan badannya. "Kalau begitu aku permisi. Ada tugas yang harus aku kerjakan." Ludwirg berjalan meninggalkan tempat itu.

Kou memasukkan kuncinya dan membuka pintunya perlahan. "Masya Allah, Kamarnya bagus banget!" Serunya takjub.

Kou langsung memasuki kamarnya lalu duduk di atas kasur. "Bahkan kasurnya sangat empuk. Jadi pengen tidur deh."

Kasur yang empuk, Lemari yang besar, dan kamar yang luas sepertinya tempat ini adalah tempat yang elite.

Terdengar suara dari arah lain di sisi kamar. Kou melihat sekeliling. Tidak ada apa-apa. Dia hanya sendiri di kamar ini, mungkin. Kou sontak berdiri hanya untuk mencari suara apa yang ada di kamarnya.

"Sepertinya dari meja belajar." Kou lebih dekat ke arah meja belajar. Mendadak ia mendapatkan hal yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Ada sesosok makhluk disana. Makhluk bersayap serta bertubuh kecil muncul di antara buku-buku.

"Maaf, Aku membuat keributan disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, Aku membuat keributan disini..." Ucapnya pelan. "Peri? Apa kau benar-benar peri?" Tanya Kou kelagapan.

Makhluk itu terbang dari atas meja dengan sayapnya yang indah dan berkilauan. "Iya. Aku adalah peri. Selamat datang di Hyakara Fantasia. Tempat dimana anak-anak Hytanic Excure tinggal disini. Namaku Miya, Salam kenal!"

"Salam kenal juga. Namaku―!"

"Kou." Potongnya.

"Rupanya kau sudah tau tentang diriku ya."

Miya menggeleng. "Tidak juga. Tapi aku sering mendengar tentang dirimu jika kau berada disini."

"Ngomong-ngomong aku baru tau kalau planet ini ada juga makhluk yang ku kira cuman ada di cerita."

"Sudah ku duga kau akan berkata seperti itu. Orang-orang yang datang ke sini juga berkata yang sama. Maka sebab itulah tempat ini di juluki 'Dunia Fantasi'."

"Tidak ku sangka ternyata itu memang kenyataannya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang