"Hey...tetap awasi dia! Jangan sampai dia terlepas!" Kata sang komando pasukan.
"Kau akan segera tamat, Kou..." Seorang laki-laki berjas hitam tersebut nampak sangat puas dengan apa yang ia rencanakan.
"Tuan, kabar buruk tuan!" Ucap Sillico yang datang tergesa-gesa. "Ada apa?"
Sillico berusaha mengatur nafasnya. "Begini tuan...Xander tiba-tiba saja tewas. Apa ia tidak sengaja terkena---!"
"Tidak." Potong Shotter. "Dia tewas bukan karena tertembak. Tapi ia tewas karena mengkhianati tim kita sendiri."
Sillico sedikit tidak mengerti, "Maksudnya? Dia berusaha melindungi target?!" Ucapnya agak penekanan.
"Ya." Jawab Shotter dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Kok jadi kek teks proklamasi😅. Dahlah biarkan.
"Dasar pengkhianat!!!" Sillico agak geram saat mengetahui rencana yang sebenarnya Xander lakukan.
Kou masih tetap bersembunyi dari kejaran para pemberontak Hytanic Excurre. "Aku harus kabur."
Tidak di sadari oleh Kou, ada seorang perempuan sambil membawa sebuah palu. Saat sudah di dekat Kou, ia mengayunkan palunya ke kepala Kou.
Kou sontak kaget. "Akhhh~" Ketika perempuan itu ingin menyerangnya lagi, Kou langsung segera pergi dari sana.
"Aku pakai pesawat." Kou langsung mengeluarkan pesawatnya yang bernama P-Jett 00149. Pesawat ini adalah pesawat pertama yang di buat oleh Kou, Sedangkan P-Jett 00135 adalah pesawat kedua.
Ia langsung menaiki pesawatnya dan terbang secepat mungkin. "Itu dia!" Tunjuk salah seorang dari mereka.
"Siapkan rudal dan serang pesawat itu!!!" Mereka segera menyiapkan rudal. "Sedikit lagi..." Kou terus menerbangkannya.
"LEMPARKAN SEKARANG!!!" mereka langsung meluncurkan rudalnya.
"Perhatian! Bahaya! Bahaya!" Monitor dari pesawat Kou memperingatkan tanda bahaya.
Kou menoleh ke belakang dan melihat rudal sedang meluncur ke arahnya. Kou mencari benda tajam dan memecahkan kaca jendela pesawatnya.
Pranggg!
Setelah kaca pesawatnya pecah, Kou melompat dari sana. Beberapa menit kemudian, rudal tersebut mengenai pesawat milik Kou hingga hancur menjadi kepingan-kepingan.
Kou yang melihat detik-detik pesawatnya hancur merasa sedih. Selama ini Kou ingin sekali membuat pesawat supaya ia bisa kabur dengan mudah dari kejaran pemburu yang mengincarnya.
Kou kembali di hujani oleh peluru. Sudah banyak luka yang ia dapati. Dirinya berlumuran darah.
Saat itu Agent Yang tidak sengaja mendengar sebuah ledakan di suatu planet. Suaranya cukup terdengar sampai keluar dari planet tersebut.
Agent Aliya penasaran dengan suara tersebut, sehingga ia menghampiri planet itu. Saat masuk ke dalam wilayah terjadinya suara barusan, banyak dari wilayah sekitar yang terbakar bahkan rusak.
"Ada apa ini? Apa yang telah terjadi?" Ujar Agent Aliya yang sangat panik.
"Huh...huh...kalau begini terus, aku bisa mati atau mungkin tertangkap." Kou masih berusaha sekuat tenaga mencari udara segar, namun tidak berhasil karena sudah banyak asap dimana-mana.
"Mungkin saja tenagaku masih kuat untuk membuat peledak." Kou menarik nafasnya dalam-dalam. Ia menggunakan kekuatan anginnya untuk membuat alat peledak.
Angin-angin tersebut lama-kelamaan berubah menjadi benda padat. Beberapa menit kemudian, jadilah alat peledak yang sepertinya mampu untuk menyerang wilayah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭
Fantasy#1 Letter (Tahun 2021) Sambungan dari buku pertama 'My Greatest Secret (Seri Pertama)'. Boboiboy Story (Indonesia Langue) Buku Kedua. Dalam tahapan revisi. ----------------------------------------------------------- Kou Cyclone berhasil membuat per...