68|Lachia (01)

163 39 20
                                    

"Aku rasa kita sudah setengah dari perjalanan." Kou melihat Miya yang sudah mulai kedinginan walaupun ia sudah memakai pakaian tebal. "Mau aku buatkan api terlebih dahulu?" Tambahnya.

"Prftt...T-Tidak perlu. A-Aku masih dapat bertahan kok...Hufh..."

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Banyak bebatuan es yang besar, Bahkan mereka tadi sempat di kejar oleh serigala. Tapi untungnya mereka dapat terbang sehingga dapat menghindari kejaran serigala tersebut.

"Rawwrrrr..."

"Tunggu. Suara apa itu?" Miya bergidik ngeri. "Apa mungkin itu serigala lagi?"

Lama-lama suara itu semakin jelas. Miya bersembunyi di belakang Kou karena ketakutan. "Siapa orang asing yang berani datang ke wilayahku ini." Kou mundur sedikit ke belakang. "Siapa itu?" Tanyanya.

Dari balik kabut, Muncullah seekor serigala yang amat besar. Serigala itu bahkan lima kali lebih besar dari serigala-serigala yang telah mereka temui sebelumnya.

"Siapa kau wahai anak muda? Dengan tujuan apa kau datang kemari?" Ujar serigala itu lagi.

Kou memberanikan diri untuk menjawab. "Kou adalah namaku. Pemilik Elemen Anemo. Tujuanku kesini adalah melaksanakan tugas dari guruku."

Kou meneguk ludahnya sendiri. Serigala itu melihat simbol Anemo pada topi yang di pakai Kou. Serigala itu lalu segera menunduk. "Naiklah, Aku akan mengantar sampai ke tempat tujuanmu. Tolong katakan kau mau pergi kemana?"

"Benarkah? Kou lihatlah! Kita akan di antar olehnya." Seru Miya yang sudah tidak merasa ketakutan lagi.

"Kenapa kau mau mengantarku. Serigala-serigala yang lain tadi malah mengejarku."

"Sebenarnya mereka semua ingin melindungimu. Tapi kau yang tidak tau maksud dari mereka langsung berlari." Terang sang serigala lagi.

"Begitukah. Aku jadi merasa bersalah deh."

"Miya jadi merasa bersalah juga."

"Sudahlah jangan bersedih. Ayo cepat naik, Sebelum badai datang." Kou menuruti perintah tersebut tanpa rasa ragu. Ia dan Miya lalu naik ke atas punggung sang serigala.

Serigala itu pun mulai berjalan. "Bagaimana kau dapat berbicara bahasa manusia?"

"Saya memang dapat berbicara dan mengerti bahasa manusia. Saya adalah raja dari semua serigala yang ada disini."

Raja serigala melanjutkan. "Saya juga sering mendengar nama anda di kalangan orang-orang yang datang kemari. Maaf, Jika saya telah membuat anda takut."

"Tidak apa-apa. Kita kan baru pertama kali bertemu."

"Apa kau kenal Naga Rei?" Tanya Kou lagi. "Oh, Dia adalah teman baikku."

"Bagaimana bisa Naga Rei langsung jadi teman baik? Sedangkan Kou dan Naga Rei datang kesini di hari yang sama." Ucap Miya.

"Saat itu aku terluka karena tidak sengaja tergores bebatuan es di kaki gunung. Naga Rei yang saat itu juga mendapatkan tugas disini, Tidak sengaja melihatku. Awalnya dia juga takut, Tapi tetap mencoba untuk menolongku."

Kou dan Miya tetap setia mendengarkan sang raja serigala bercerita tentang dirinya.

Kou sesekali melihat ke atas tapi bukan berarti dia tidak mau mendengarkan. Saat ini pikirannya tertuju pada sesuatu. Ia berkata, "Lachia, Aku merindukanmu..."

Miya tiba-tiba saja duduk di atas bahu Kou. Membuat Kou tersentak dari lamunannya. "Apakah aku berat?"

Kou mendengus, "Tidak. Kau ringan."

𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang