Aku memakai Hoodie yang bertuliskan love yourself berwarna biru tua untuk menutupi kaos hitamku. Setelahnya aku langsung mengambil dompet berserta ponselku. Dari bawah lagi lagi aku mendengar suara kak Arkan yang meneriaki ku."Nat! Cepat! Bola gue mau mulai nih." Teriak kak Arkan yang mengiringi langkahku.
Sesampainya di ruang keluarga tempat kak Arkan menonton sambil tiduran di sofa, aku menadahkan tanganku bermaksud untuk meminta uangnya.
"Pake uang Lo lah. Kan tadi pagi udah gue traktir." Balasnya santai. Ingin rasanya aku mengumpat didepannya jika saja kak Arkan tidak akan mengadukannya pada mama. Kalo tahu akan kaya gini pasti tadi pagi aku akan menolak jika dia mengajakku makan di kantin dengan rayuan akan ditraktir.
Kak Arkan memandang ku dengan polos.
"Apa? Cepat sana. Bola gue nanti keburu di mulai."Ck, sambil mendengus aku langsung keluar rumah untuk pergi ke IDM yang ada di depan komplek yang jaraknya tidak terlalu jauh jadi aku memutuskan untuk berjalan kaki dari pada harus membawa motor.
Sesampainya di IDM, aku langsung mencari cemilan yang dipesan kak Arkan. Setelahnya aku berbalik menuju lemari pendingin yang berisi berbagai minuman. Setelah mengambilnya aku berbalik dan mendapati kak Nathan yang tiba tiba yang berdiri dibelakang ku.
Sejak kapan?
"Kak Nathan?" Tanyaku kaget. Tapi kak Nathan tidak menjawab, dia malah menarikku ke samping.
Yang kulihat kak Nathan membuka lemari pendingin yang tadi sudah kututup. Aku masih diam ditempat ku sampai kak Nathan pergi dengan dua kaleng cola.
Udah gitu aja? Gak ada nyapa gitu?
Terus ngapain aku masih disini?
Cepat cepat aku pergi menuju kasir, saat sampai di kasir aku lihat kak Nathan sudah keluar dari IDM. Udah gitu doang? Gak ada basa basi gitu sama aku? Eh! Kok aku malah berharap kak Nathan ngajak aku ngomong. Tapi setidaknya dia ada negur dong, atau kak Nathan lupa sama aku?
"Mbak?"
"Mbak?" Aku langsung tersentak ketika mbak kasirnya memanggil ku dengan sedikit nyaring.
" Ah Iyah mba? Berapa semua?" Tanyaku malu malu. Untung dibelakang gak ada yang ngantri.
"Lima puluh ribu." Aku langsung mengambil uangku dan menyerahkan nya ke mba kasir.
" Makasih."
Begitu aku keluar dari IDM, aku tidak melihat kak Nathan. Secepat itu perginya? Aku memutuskan untuk langsung pulang kerumah dari pada mampir beli jajanan yang ada didepan IDM. Tapi hampir aku keluar dari area parkir IDM,ada orang yang lagi teriak.
Aku berbalik melihat siapa itu. Itu kak Gavin. Cowok yang waktu itu aku teriakin minta Nasik kotak. Tapi kak Gavin neriakin siapa? Aku melihat sekeliling cuma aku yang berdiri disini. Sisanya hanya kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
FanfictionLOKAL VERS ••••• Nata mengenal Nathan sebagai ketua OSIS di SMA dia belajar. Nata baru tahu jika Nathan juga merupakan sahabat kakaknya, Arkan. Awalnya Nata mengenal Nathan sebagai cowok yang cuek dan irit bicara. Tapi makin kesini, Nata dan Nathan...