SEBELAS

423 91 11
                                    

Langkah Nata terhenti karena Sean menahannya. Nata berbalik dan melihat Sean yang seperti ingin menanyakan sesuatu.

" Apa?" Tanya Nata.

Mereka yang ada di kantin masih memperhatikan mereka.

" Lo punya pacar?" Tanya Sean.

Nata mengernyit, kenapa Sean nanyain itu?

Grep!

Nata, Sean dan mereka yang sedari tadi memperhatikan ikut tersentak kaget melihat Arkan yang tiba tiba saja menarik tangan Nata yang tadi di tahan Sean.

" Ngapain Lo nanyain itu ke Renata?!" Ketus Arkan bikin mereka yang mendengar itu berpikir macam macam.

Keningnya Sean mengerut. " Kenapa? Gue cuma nanya." Sean menatap Arkan dan Nata bergantian. " Tapi, kenapa Lo yang marah? Lo siapanya Renata?"

Mereka semua menunggu jawaban dari Arkan. Renata benar benar pacarnya Arkan? Mereka semua yang ada disitu bukan sekali atau dua kali melihat Arkan dekat dengan Nata yang notabennya adalah adek kelas dan murid baru. Mereka yang seangkatan maupun yang kakak kelas tahu dengan jelas bahwa selama ini Arkan tidak pernah dekat dengan cewek manapun. Banyak yang mendekati tapi semua hasilnya sama, tidak ada yang berhasil mengambil hatinya Arkan. Jadi, Renata kak cewek itu? Cewek yang bikin Arkan tidak tertarik dengan cewek lain?

Mereka semua masih menunggu. Arkan bingung harus jawab apa. Satu kalimat saja yang dia ucapkan bisa berakibat pada Nata. Dulu dengan sekarang jauh berbeda, Arkan harus mencari jawaban yang tepat agar adiknya tidak menjadi sasaran kebencian teman seangkatannya ataupun kakak kelas nya. Arkan tahu Nata bukan orang yang akan diam saja jika ada orang yang mencari masalah dengannya tanpa sebab. Nata juga selalu cerita dengan Arkan setiap hal itu terjadi. Tapi Arkan juga tahu Nata yang selalu terbuka dengannya, selalu menyembunyikan sesuatu yang bagi Nata bisa dia selesaikan sendiri dan sesuatu yang bagi Nata, Arkan tidak perlu tahu. Jelas Arkan tidak menginginkan itu, semua yang terjadi pada adiknya adalah karena dirinya, Arkan lah penyebabnya.

Sean makin curiga karena Arkan tidak kunjung menjawab, belum lagi ekspresi Nata yang yang takut dengan jawaban apa yang akan Arkan berikan.

Sedangkan di tempat Arkan berasal tadi mereka juga sama seperti yang lainnya, menunggu jawaban dari Arkan. Tapi sepertinya hanya Jonathan dan Gavin yang penasaran bahkan sejak awal, dan sinilah mereka berharap bisa mendapatkan kejelasan. Mereka bisa secara langsung menanyakan nya ke Arkan tapi mereka tahu Arkan tidak suka ditanya tanyain tentang hal pribadi. Tapi berbeda dengan Nathan yang sudah tahu apa hubungan dua orang yang kini menjadi pusat perhatian.

Dari tempatnya duduk Nathan bisa melihat Arkan yang kesulitan menjawab dan Nata yang terlihat takut sekaligus khawatir dengan jawaban Arkan. Maka dari itu Nathan langsung bangkit dari duduknya dan membelah pusat perhatian itu dengan kehadirannya.

" Istirahat tinggal 15 menit lagi, masih banyak orang yang belum kebagian tempat. kantin bukan panggung untuk ajang rebutan cewek, mending kalian pergi dari pada bikin keributan." Kata Nathan memecah keheningan.

Mereka semua kembali dengan makanan masing masing saat manik datar itu menyisir sekitarnya. Arkan dan Nata bernapas lega setidaknya Nathan bisa mengalihkan perhatian dari mereka yang sedari tadi menunggu.

Bukan, bukan ini yang Sean mau. Sean kembali duduk dan memakan makanannya. Kehadiran Nathan bikin Sean curiga. Sebenarnya Sean tidak memperdulikan jika Arkan dan Nata memang ada hubungan tapi entah kenapa respon mereka membuat Sean curiga, ada sesuatu yang ditutupi. Apa mereka berdua backstreet? Dan Nathan tahu itu dan membantu temannya?

Sedangkan Arkan langsung menarik Nata pergi dari sana dan Nathan ikut pergi tapi entah kemana. Tidak banyak yang memperhatikan kepergian mereka, karena mereka semua takut dengan Nathan, bahkan para senior.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang