Tepat pukul 07.30 ,Nata sudah berdiri dipinggir lapangan sekolah barunya. Ini adalah fase baru Nata setelah tamat di SMP dan melanjutkannya ke SMA,dan tempatnya melanjutkan sekarang adalah sekolah terfavorit di kota, SMA Batara.
Sebuah impian yang sudah Natabuat sejak masih kelas 8 agar bisa masuk ke sekolah ini dengan teman teman SMP dan jika beruntung Nata bisa kembali bertemu dengan teman teman SD yang sebelumnya berbeda sekolah.
Nata melihat sekeliling yang ramai dengan orang orang yang juga berseragam sama namun dengan beberapa atribut yang berbeda. Nata berdiri sendiri Disini, belum satupun Nata melihat teman yang dia kenal,sedangkan mereka yang berada di lapangan sedang asik saling bercerita membentuk kerumunan.
Nata berjalan ke koridor sekolah yang berada di sisi kanan lapangan. Nata membaca papan kelas yang tergantung di atas pintu, kelas 12 IPA yang dilihat dari luar terlihat sangat rapi didalamnya. Selama berjalan Nata terus melihat kekanan dan kekiri, siapa tahu bisa melihat temannya namun karena itu Nata lupa untuk memperhatikan jalanan di depan hingga tanpa sengaja menabrak seseorang.
Kepalanya menunduk menahan rasa sakit ketika menabrak tubuh seseorang. Nata masih belum menatap wajah orang yang tak sengaja dia tabrak tapi dari pandangannya ,yang terlihat dia adalah laki laki yang menggunakan seragam SMA dan sebuah kartu identitas yang menggantung terbalik hingga Nata tidak bisa melihat foto di kartu itu tapi ada tulisan besar di balik kartu itu.
' Kartu Anggota OSIS '
Cepat cepat Nata mengambil langkah mundur ketika tahu jika orang yang batu saja dia tabrak sekarang adalah salah satu anggota OSIS. Nata mendongak menatapnya yang sedikit lebih tinggi, hingga terpaku melihat wajahnya.
" Liat liat kalo jalan." Ucapnya datar, justru membuat Nata semakin terpaku.
Entah apa Nata yang masih didalam mimpi atau emang karena Nata yang terlalu bucin dengan bias nya. Tapi sungguh, ini.....orang yang ada di depannya ini sungguh mirip dengan bias nya,
Park Jimin
Mungkin segila itu Nata mengagumi Jimin, tapi ini benar benar nyata bukan sekedar halu. Rahang nya yang tegas, bibir tebalnya yang pink alami,hidung kecilnya yang mancung,dan matanya....Astaga!! Mereka sungguh mirip. Hanya saja yang membedakan mereka adalah rambut cowok di depan ini berwarna hitam dan tertata rapi. Sebuah keberuntungan bagi Nata bisa bertemu dengan Jimin versi lokal ini.
Cowok yang entah namanya siapa itu melihatnya dengan dahi mengerut dan raut wajah yang tak nyaman,mungkin karena Nata melihatnya terlalu lama. Sadar akan hal itu buru buru Nata meminta maaf.
" Maaf. Maaf...kak?" Ucapnya tak enak. Tapi cowok itu diam tak menjawab perkataan ku.
Dengan wajah datarnya cowok itu berjalan melewati Nata tanpa menjawab atau pun memberi respon atas perkataannya. Dan entah itu tak disengaja atau emang sengaja, cowok itu menyenggol bahu Nata dan pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
FanfictionLOKAL VERS ••••• Nata mengenal Nathan sebagai ketua OSIS di SMA dia belajar. Nata baru tahu jika Nathan juga merupakan sahabat kakaknya, Arkan. Awalnya Nata mengenal Nathan sebagai cowok yang cuek dan irit bicara. Tapi makin kesini, Nata dan Nathan...