Aku membuka paksa pintu toilet tapi lagi lagi tidak bisa terbuka. Padahal kuncinya ada didalam." Woy, ada orang di luar?!" Teriakku berharap jika ada orang diluar yang mungkin sedang berkaca. Tapi hanya keheningan yang ada.
Tapi sebelum masuk pintu ini masih bagus. Tapi sekarang kenapa tidak bisa dibuka.
Bel masuk sudah berbunyi saat aku masuk ke toilet.
Aku kembali mencoba tapi tetap sama.
" Ada orang diluar? Tolongin gue?!" teriakku lagi.
Aku memukul mukul dinding pintu agar ada orang lain yang mungkin saja lewat. Biasanya jam segini OSIS berkeliling.
" Tolong! Bantuin gue , gue ke kunci!"
Tapi lagi lagi tidak ada yang menjawab. Sepertinya sekolah benar benar sepi karena mereka semua sedang di kelas.
Aku bersandar pasrah. Pintu itu tidak mungkin rusak tiba tiba. Pasti ada orang yang ngelakuin ini. Aku kembali memukul dinding pintu.
" Ada orang diluar?! Tolongin gue?!"
Awalnya aku pasrah dan ingin menunggu hingga istirahat tapi aku dengan ada suara pintu terbuka di luar.
" Ada orang? Tolongin gue?!" Teriakku.
Aku bisa mendengarkan suara langkah kaki yang terburu buru hingga berhenti didepan pintuku.
" Pliss, tolongin gue."
" Sabar." Jawabnya yang kudengar itu suara cowok. Tapi aku seperti kenal.
" Kak Nathan?" Tanyaku.
" Iya?" Jawabnya. Aku berbinar ketika orang itu kak Nathan.
" Kak tolongin gue. Ini gue Renata." Kataku semangat.
Tapi dia tidak menjawab, yang kudengar adalah suara kunci yang di putar hingga pintu itu bisa terbuka. Wajah kak Nathan lah yang aku lihat saat pintu itu terbuka. Aku langsung keluar dan melihat ke kak Nathan.
" Makasih ya kak."
" Udah tahu rusak kenapa masih masuk?" Tanyanya tajam.
Aku menggeleng. " Tadi gak rusak kak. Bahkan gak gue kunci." Belaku.
Kak Nathan hanya diam lalu menyimpan kunci duplikat yang tadi dia gunakan untuk membuka pintu. " Balik ke kelas." Katanya lalu keluar.
Aku ikut keluar dan cepat cepat menghadangnya. " Kak Nathan, tunggu."
Kak Nathan berhenti. Menatapku dengan alis naik sebelah.
" Please, jangan kasih tahu ini ke kak Arkan? Yah?" Mohon ku.
Aku hanya tidak ingin kak Arkan marah dan khawatir.
Tapi justru kak Nathan menjawab hal yang lain. " Balik sana ke kelas." Usirnya.
Aku langsung memegang tangannya. " Kak? Jangan kasih tahu yah?!" Mohonku dengan suara melas.
Kak Nathan menatapku dalam diam hingga akhirnya menghela nafasnya berat. " Iyah, sana." Jawabnya. Senyumku langsung merekah dan langsung melepaskan tangan ku darinya.
" Oke, makasih kak." Kataku langsung balik ke kelas.
••••
Author POV
Renata termenung di tempat duduknya. Pikirannya sejak tadi melayang tentang kejadian tadi pagi. Nata mendesah berat, lagi lagi dia berada di situasi yang pernah dia alami. Tapi kali ini lebih parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
FanfictionLOKAL VERS ••••• Nata mengenal Nathan sebagai ketua OSIS di SMA dia belajar. Nata baru tahu jika Nathan juga merupakan sahabat kakaknya, Arkan. Awalnya Nata mengenal Nathan sebagai cowok yang cuek dan irit bicara. Tapi makin kesini, Nata dan Nathan...