iii. debu has built for the elect

676 134 61
                                    

"Kamu tidak perlu mencari informasi tentang nya lagi, Amabel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tidak perlu mencari informasi tentang nya lagi, Amabel."

Amabella Mardapati selaku permaisuri kaisar Atlanbu ke-4 secara terang-terangan tidak menyetujui perkataan Kaisar. Dengusannya spontan direspon dengan lirikan tajam oleh suaminya itu.

Kemurkaan Amabella bukan sesuatu yang tak beralasan, tentu saja, mereka kehilangan buah hati yang kemungkinan besar sedang terlantar di bentang dunia luar sana atas keputusan terburuk anak itu sendiri dan sudah lima tahun terlewati kerajaan tak kian menunjukkan tanda-tanda untuk mencarinya. Meski sekuat apapun usaha Atlanbu melupakan keturunan perempuan satu-satunya yang terlahir di sepanjang pemerintahan Kaisar Clement, Amabella akan tetap menganggap gadis naif bernamakan Ananta itu sebagai menjadi darah daging mereka —atau bahkan hanya darah dagingnya seorang?

"Perlukah aku ingatkan jika dengusan mu itu tak akan mengubah apa-apa?"

"Kamu tidak seperti namamu, Clement. Apakah memiliki banyak pendamping membuatmu melupakan semua perjuanganmu untuk mendapatkan keturunan, huh?" Amabella masih mendelik.

"Tentu saja namaku berarti suatu yang bagus karena setiap pendahuluku menginginkan keturunan dengan tata krama bernilai sempurna. Namun sayang, aku belum terlahir saat penamaan itu terjadi hanya untuk mengatakan bahwa aku tidak akan berkembang menjadi individu yang murah maaf."

"Dia itu anakmu!"

"Ya, dia juga anakmu. Jadi mari sama-sama melupakannya."

Tatapan Amabella kian kasar. "Aku mungkin memang hanya seorang gadis berdarah murni kaya raya yang tidak begitu cukup status untuk menikahi keturunan darah biru dimatamu. Tapi lain halnya dengan anakku. Darah penyihir masih mengalir kental ditubuhnya, Clement. Kumohon terima kembali dia di Atlanbu, kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentang pewaris tahta, Ananta pasti paham jika dia hanya seorang gadis yang tidak diinginkan. Membiarkan dia tumbuh di kastil tidak akan membuatmu dicemoohkan. Aku berjanji dia tak akan terlihat mencolok."

"Lantas, kau akan memerintah kerajaan untuk mencetak berita bahwa dia adalah anak pelayan yang dititipkan saat rakyat mulai bertanya-tanya? Begitu? Kamu seperti menciptakan peraturan baru, Amabel." Clement tampak marah, diperdramatis oleh  hembusan angin dari jendela yang menjulang tinggi disetiap sisi ruangan teratas menara itu.

Diantara semua masalah besar yang menimpa kerajaan, kehilangan Ananta ditengah upacara penaikan tahta dihadapan para petinggi sage adalah suatu hal terhina bagi Clement. Sejak kelahiran anak kelimanya itu, tak pernah sekalipun Clement berfikir untuk mendaulatkannya sebagai ahli waris sebab ia tahu bahwa menjadikan seorang gadis sebagai pemimpin laskar penyihir seakan mengolok-olok sejarah.

DUENDE I: THE KING OF DARKNESS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang