xii. quetzalia's party

112 19 7
                                    

Di bawah cahaya bulan yang pucat, sekelompok vampir dari klan Obscura berjalan penuh rasa yakin menuju Manor Wiratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di bawah cahaya bulan yang pucat, sekelompok vampir dari klan Obscura berjalan penuh rasa yakin menuju Manor Wiratama. Di antaranya adalah Marcus Ravanos, Valeria Noctis, Vlad Dracul, dan Selene Umbra. Mereka merupakan empat pemimpin klan yang membentuk klan bernama Obscura.

Sejak perang terakhir hostili latus yang meletus tepat sembilan tahun lalu dan melahirkan kemenangan mutlak bagi klan Wiratama yang dipimpin oleh Wirasena Wiratama, ayah Adya, Obscura tidak pernah berani menunjukkan taring selama sembilan tahun belakangan. Tidak mengejutkan, sebab klan Wiratama sendiri terbentuk dari klan-klan kuat yang memiliki ahli strategi militer yang cerdas dari klan Nakula, Dharmapala, dan Sagara. Perang itu adalah perseteruan yang paling berdarah dalam sejarah vampir sehingga klan Obscura mengalami kekalahan besar dan kehilangan begitu banyak anggota dan wilayah penting, termasuk keluarnya klan Chevalier dari Obscura yang kemudian berhasil Adya tarik ke klan Wiratama di Paris tempo hari.

Tanpa Chevalier, Obscura terpaksa mundur ke wilayah-wilayah terpencil. Kini, mereka kembali membangun dari titik nol sambil merencanakan pembalasan.

Dan ketika mengetahui keturunan terakhir Wiratama, Adya Wiratama, yang kini tengah dibelenggu oleh kongres untuk menjalani hukumannya, Obscura merasa bahwa ini adalah peluang baru bagi mereka untuk menjatuhkan Wiratama sebelum perang kembali diserukan tahun depan.

Membawa harapan bahwa Wiratama sudah hancur, Obscura sengaja mendatangi manor mereka. Malam ini, manor itu terlihat berbeda dari biasanya. Pohon-pohon tua di sekitarnya berdiri seperti para penjaga, hembusan anginnya terasa tegang, seolah alam pun ikut waspada terhadap kedatangan mereka.

Ketika mereka tiba di gerbang utama, pintu kayu raksasa yang biasanya tertutup rapat kini terbuka lebar. Pintu itu berderit pelan, memberi kesan bahwa sudah lama tidak ada yang menyentuhnya. Ketika melangkah masuk, mereka justru disambut oleh pemandangan yang mencengangkan.

Mencekam adalah satu-satunya suasana yang tepat untuk menggambarkan seisi manor tersebut. Ruangan utama yang biasanya dipenuhi dengan cahaya lilin kini tampak kosong, debu telah mengendap di setiap permukaan, menciptakan lapisan tipis yang tampak berkilau di bawah cahaya bulan yang masuk melalui jendela-jendela besar. Kursi-kursi kayu berukir yang dulunya ditempati oleh anggota keluarga sekarang terbalik dan tergeletak sembarangan, tirai beludru merah tua yang dulunya dikibar megah kini sudah mengusam, beberapa lukisan keluarga yang pernah menghiasi dinding kini jatuh dan pecah.

Satu hal yang bisa mereka simpulkan adalah; Wiratama sengaja menghilang, bersembunyi, atau apapun itu untuk menyusun strategi di tempat yang mereka pikir tidak akan Obscura ketahui.

Selene melesat lebih dalam ke ruangan pribadi Wirasena Wiratama. Ruangan yang biasanya dipenuhi oleh dokumen itu sudah kosong, menyisakan beberapa kertas yang tersebar dan tinta yang tumpah, seolah pemiliknya telah pergi dengan tergesa-gesa. Lampu-lampu gantung yang biasanya menerangi ruangan dengan cahaya hangat kini hanya menggantung kosong, berayun pelan seolah ikut berduka atas kepergian penghuninya.

DUENDE I: THE KING OF DARKNESS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang