viii. wiratama

807 100 56
                                    

Memori tentang Vampir nyaris selalu ada di setiap perubahan zaman, tak heran jika terlahir pertanyaan apakah sosok penghisap darah itu benar-benar ada atau hanya menjadi bagian fantasi manusia yang diciptakan melalui sumber keliru oleh pendahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memori tentang Vampir nyaris selalu ada di setiap perubahan zaman, tak heran jika terlahir pertanyaan apakah sosok penghisap darah itu benar-benar ada atau hanya menjadi bagian fantasi manusia yang diciptakan melalui sumber keliru oleh pendahulu.

Bermula dari salah penafsiran penyakit, Vampir digambarkan sebagai sosok bertaring dan berkuku tajam yang berkarakter sadis. Beberapa teori mengemukakan bahwa Vampir adalah arwah yang terkena kutukan sehingga tidak bisa istirahat dalam kubur dengan tenang. Akibatnya, arwah tersebut dipercaya sering mengisap darah orang yang masih hidup.

Vampir pun kian populer di Eropa dan sering kali dijadikan sebagai tokoh fiktif di dunia barat maupun timur. Seiring waktu, teori Vampir dikemas semakin modern dengan karakter yang berlebihan; berparas menarik dan berbahaya dengan kekuatan supranaturalnya. Sehingga kini, tak ada lagi yang menanyakan tentang eksistensi makhluk itu karena yakin akan ketiadaannya.

Namun bagaimana jika ternyata Vampir benar-benar hidup dengan tuntutan yang membuat mereka tak berhak untuk menampakkan diri? Lalu mayat-mayat yang dijadikan bahan penelitian oleh manusia nyatanya sendiri adalah leluhur mereka?

Well, Adya pernah beberapa kali dilontarkan pertanyaan sejenis itu oleh manusia.

Sebagai Vampir yang berusia nyaris 500 tahun dan telah berevolusi panjang, Adya sudah terlalu kerap menghadapi berbagai jenis makhluk yang berbeda-beda. Dia berbaur, namun tersembunyi, tak tersentuh, dan tak berbahaya selagi tak diganggu. Sama seperti bangsanya yang hidup secara berkelompok di base dan manor masing-masing.

Berbanding terbalik dengan penyihir yang selalu bersembunyi dan bersiaga untuk perang yang tak pasti, Vampir adalah makhluk yang setia dengan pemimpinnya. Beberapa klan Vampir terlahir beruntung bersama kemampuan dimensi gelap yang membuat mereka dapat hidup tentram di dunia manusia dengan pelindung ghaib. Bagi klan seperti mereka, hidup tanpa darah selama berhari-hari bukanlah siksaan. Singkatnya, mereka makan seperti manusia namun jauh lebih kuat dari manusia.

Disisi lain, ada juga beberapa Vampir yang memilih beradaptasi bersama penyihir di wilayah yang hanya tercipta bagi makhluk terpilih, kebanyakan dari mereka bertujuan tinggal disana untuk membuktikan bahwa mereka lebih kuat daripada penyihir. Adya beranggapan Vampir seperti mereka luar biasa idiot, memang apa untungnya berurusan dengan makhluk yang hanya bisa mengandalkan mantra itu?

Tetapi takdir tentu tak sepaham sebab ia justru melibatkan Adya pada Penyihir dengan membunuh salah satu bangsanya dari negeri dimensi lain—Davelons Artawira, yang berstatus sebagai musuh Adya sendiri.

"Bagaimana dengan misi mu, Bungsu?" Sebuah suara menahan langkah Adya pada anak tangga pertama. Di manor terbesar milik klan, satu-satunya orang yang memanggilnya dengan sebutan seperti itu hanyalah Abercio Wiratama, si sulung dengan surai secerah buah persik. Adya memalingkan kepalanya untuk mendapatkan Aber yang berdiri dibawah sana. Seperti kebanyakan Vampir, Aber tidak kelihatan menua sejak ulang tahunnya yang ke-772 sebulan silam.

DUENDE I: THE KING OF DARKNESS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang