Suara parau telah menenggelamkan suasana hening pada dimensi tiga itu. Sekujur tubuh Eiden lemas tak mampu menahan serangan-serangan yang berada dihadapannya. Sementara, ditempat lain, dua orang gadis menatap tajam kearah cermin milik salah seorang gadis itu yang menunjukkan insiden mengerikan yang terjadi diluar sana.
"Itu sangat mengerikan. Apa yang harus kita lakukan, Putri?" Tanya salah seorang gadis dengan desiran kekhawatiran yang sedang dilanda Eiden.
"Jangan khawatir, Lynn. Aku percaya dengan kekuatan Hazel. Seandainya jika suatu saat nanti akan ada kehancuran dunia, mungkin Hazel dan si pengendali itu yang hanya bisa bertahan hidup. Jangan pernah meremehkan kekuatan Hazel, Lynn." Tegas Putri Aeolus sambil menatap lekat-lekat kedua mata pelayannya itu.
"Apa putri yakin bahwa si pengendali itu berada di pihak Hazel dan teman-temannya? Aku sangat khawatir dia justru akan berkhianat dan malah sejalan dengan penyihir kejam, Luminos."
"Lynn, takdir gadis itu berada di tangan para kelompok pelindung. Yang artinya takdir gadis itu bersama mereka dan bukan menjadi musuh mereka. Lebih baik, kau lihat saja bagaimana Hazel menggunakan kekuatannya itu." Sambil tersenyum, Putri Aeolus memandang kearah Lynn dengan harapan Lynn juga mempercayai kata-katanya.
"Kita sudah sampai, Ngel. Tetapi kenapa aku tidak melihat Eiden dimanapun?"
"Sebentar. Apa kau mendengar sesuatu. Sepertinya ada suara jeritan di lorong sana. Angel menunjuk ke salah satu lorong yang berada dihadapan mereka saat ini dan Hazel melangkahkan kakinya mendahului Angel yang berada didepannya itu. Jeritan demi jeritan memekik dinding-dinding dimensi tersebut. Hazel dan Angel melihat sekujur tubuh Eiden dengan penuh prihatin sekaligus marah dengan seseorang yang telah membuat teman mereka seperti itu.
"Kau.... berani sekali menyakiti teman kami. Lepaskan dia!" Teriak Hazel dengan penuh kemarahannya. Eiden yang melihat kehadiran mereka, ada seulas senyuman dibibirnya, namun Eiden memperingati mereka berdua, "Hati-hati kalian. Kalau kalian menyakitinya, itu akan membuat diriku jadi sakit."
"Kami mengerti. Hazel, apa yang harus kita lakukan? Tanya Angel dengan kebingungan sekaligus ketakutan didalam hatinya itu.
"Kamu mencoba untuk mengalihkan perhatian, sementara aku akan menolongnya."
"Baik. Akan aku lakukan."
"Hei, makhluk jelek! Kemari kau kalau berani! Kejar aku!" Tantang Angel yang sebenarnya hatinya takut kalau ia mati ditangan laki-laki itu. Hazel yang mencoba untuk membangunkan Eiden. Dia membisikkan sesuatu ke telinga Eiden, "Bangunlah Eiden." Eiden yang semula lembek, perlahan-lahan secara ajaib dia memiliki energi didalamnya dan Eiden pun bisa berdiri tanpa bantuan dari Hazel. Eiden yang menyaksikan kehebatan temannya itu, tak mampu berkata-kata hanya ungkapan kagum dalam hatinya. Sementara laki-laki itu kejar-kejaran dengan Angel. Namun, sepertinya Angel kelelahan. Laki-laki itu menghempas tubuh Angel dengan sangat cepat sehingga Angel dengan mudahnya terjatuh. Darah dari kepalanya mulai berjatuhan. Ia merasakan kesakitan. Tak hanya itu saja, laki-laki itu malah mencekik leher Angel dari arah jauh dan tentu saja Angel benar-benar merasakan aura kematian dalam dirinya itu. Hazel dan Eiden yang melihat hal itu, semakin geram namun tubuh Eiden masih lemah untuk menolong Angel.
"Kau tunggu disini dulu saja, Eiden. Aku akan menolong Angel. Jangan kemana-mana." Titah Hazel dan Eiden pun menurutinya. Kepalan tangan milik laki-laki itu mulai menghampiri tubuh Angel yang penuh dengan darah itu, namun hal itu ditahan oleh Hazel. Dia melintir tangan kanan laki-laki itu, begitu juga tangan kirinya. Ia mulai mendorongnya dan tubuhnya merasa kesakitan, tetapi laki-laki itu tidak menyerah begitu saja ia justru balik menyerang dan melukai bahu kanan Hazel yang kini terlihat noda darah disekitar bahunya. Hazel menendang bagian perut laki-laki itu, lalu memegang lehernya ketembok, tetapi alangkah terkejutnya laki-laki itu malah menghilang dan saat ini dia berada dibelakang Hazel sambil menendang bagian punggung Hazel yang bidang itu. Hazel merintih kesakitan. Laki-laki itu tak hanya berhenti disitu saja, dia melempar tubuh Hazel dengan sangat cepat hingga suara pekikan Hazel terdengar keras. Mungkin tulang Hazel ada yang patah dan itu yang menyebabkan ia tak bisa bergerak lagi. Hanya menyisakan duka, derita, dan jeritan didalam dirinya. Tawa laki-laki itu menggelegar dari dalam dimensi tiga tersebut. Siapa sangka bahwa seorang pengamat yang diduga memiliki kekuatan yang luar biasa, kini hanya seperti bongkahan batu yang terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa. Suara laki-laki itu mengundang segala kemarahan mereka bertiga. Laki-laki itu berjalan kearah Hazel sambil menyeringainya. Hazel terkulai lemas. Kepalanya tertunduk, namun sorotan matanya tajam kearah bawah. Laki-laki itu tentu saja mengundang sejuta kemarahan dihatinya. Laki-laki itu memegang leher Hazel dengan geram sambil mencekiknya dan melemparnya jauh. Tubuh Hazel kini semakin tak berdaya, namun ada bagian dari tubuhnya yang masih tersisa untuk memberikan dia kekuatan dalam dirinya. Laki-laki itu berjalan kearah Eiden dengan sorotan mata tajamnya sambil tersenyum sinis kearahnya. Eiden hanya terdiam. Dia terlalu lemas untuk melawan tiruannya. Yah, dia merasakan kesakitan juga karena tadi Hazel menyakiti tiruannya itu. Dia mengerti bahwa Hazel tak memiliki pilihan lain meskipun ia tahu bahwa itu sama saja menyakiti tubuhnya. Dengan tubuh lemasnya, laki-laki itu mudah menyentuh pipinya sambil menepuk-nepuk pipinya dengan kasar hingga pipinya berwarna merah tajam. Ketika, laki-laki itu mulai mengangkat tubuh Eiden tiba-tiba ____
"Hentikaaaaaaaaan!" Suara Hazel memecah aksinya itu hingga tubuh laki-laki itu terkulai lemas. Anehnya, Eiden tidak merasakan apa yang dirasakan oleh tiruannya itu. Laki-laki itu terbangun dan menatap tajam kearah Hazel. Tubuh Hazel kini berdiri dengan tegap sambil tersenyum kearahnya. Entah energinya berasal darimana, tetapi yang jelas, ia mulai merasakan tubuhnya menjadi sangat ringan dan kini Hazel telah terbangun yang selama ini bersemayam dalam tubuh lemah Hazel. Inilah kekuatan Hazel sebenarnya. Kekuatan baru darinya yang membuat laki-laki itu merubah dirinya menjadi monster yang merupakan wujud asli dari laki-laki tersebut. To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Angels Without Wings
FantasyCerita ini semuanya akan direvisi kembali. Dan mohon maaf kalau setelah direvisi, satu-persatu akan hilang. Dikarenakan cerita ini mau di kirim ke penerbit. Mohon maaf sebesar-besarnya. Dan terima kasih karena selama ini sudah setia membaca cerita i...