"Hazel!" Sapa Naziel yang masih menyempatkan senyuman hangat dibibir manisnya.
Wajah itu, senyuman itu, suara itu mampu mengalihkan dunia Hazel kembali. Tanpa menunggu lagi, ia memeluk Naziel dengan begitu lembut. Namun, terasa ada yang berbeda. Ia seperti memeluk Naziel namun, terasa hampa. Bruk!! Ketika itu juga, Hazel terbangun karena dia terjatuh dari ranjangnya.
"Sial!! Ini mimpi!! Aku kira ini benar-benar nyata." Kesal Hazel sambil mengelus punggungnya yang kesakitan.
Dia melangkahkan kakinya menuju teras depan markas. Mungkin dia butuh udara segar di siang bolong ini. Tetapi ia tak mengira, ia tak sengaja menabrak tubuh seseorang. Hampir saja orang itu terjatuh, untung saja tubuhnya mengimbangi dengan baik.
"Hazel!" Lagi-lagi suara Naziel membuat Hazel tersentak kaget.
"Tidak! Ini pasti mimpi lagi. Aduh!" Pekik Hazel sambil duduk diteras begitu saja.
Tetapi kenyataannya Naziel malah memegang kedua pipi Hazel dengan lembut membuat jantung Hazel berdetak dengan kencang dan ia merasakan ada keringat dingin di bagian tubuhnya.
"Ini aku. Naziel." Naziel lagi-lagi tersenyum. Membuat pipi Hazel merona merah.
"Kau sungguh Naziel? Kau benar-benar nyata? Ini tak mimpi kan?" Tanya Hazel yang masih terus saja menatap Naziel intens dengan tatapan yang tak percaya.
"Iya ini aku, Naziel. Aku telah kembali, Hazel."
Flashback
"Bagaimana, apa kau mau balas dendam dengan apa yang terjadi dengan kakak kamu?" Tanya Fernando tegas kepada Naziel.
"Tidak Kek. Nana, kakak tidak apa-apa. Tolong jangan lakukan itu. Kakak tidak mau, nantinya kau terluka." Kakaknya terus saja memohon kepada Naziel untuk jangan melakukan hal senekat itu.
"Hanya kau yang bisa melakukan hal ini, cucuku. Kamu tidak mau kan, dianggap sebagai cucu durhaka dan adik durhaka?"
"Lalu, apa yang bisa aku lalukan, Kek? Naziel tidak ingin ada orang yang berani melukai orang yang Naziel sayangi. Naziel tidak terima itu! Siapapun itu, Naziel berjanji akan melakukan apapun untuk membalasnya! Meskipun Naziel harus berhadapan dengan Luminous." Ucap Naziel dengan emosi.
Fernando bisa melihat ada segelintir kemarahan yang amat besar dari dalam diri Naziel. Dan kemarahan itulah yang akan mengguncangkan sekaligus menjatuhkan Luminous itu sendiri.
"Bergabunglah dengan kelompok pelindung, Naziel." Ucap Fernando sambil mengeluarkan senyum smirknya.
Flashback end
Dan disinilah Naziel berdiri. Ia kembali ke kelompok pelindung karena ia tak tega melihat Kakaknya yang terbaring lemas tak berdaya bahkan lukanya yang sudah cukup parah itu. Ia kembali untuk membalaskan rasa sakit hatinya. Tak ada yang tahu, bagaimana sesosok Naziel mulai murka dengan kekuatan yang akan membabi buta dalam dirinya itu? Yah, dia akan menjadi sesosok monster nantinya dan akan menjadi ancaman besar bagi siapapun yang telah berani mengusik hati dan pikirannya itu. Kali ini, ia benar-benar tak akan melepaskan Luminous! Tak akan pernah sekalipun!
"Naziel!" Seru salah seorang yang tiba-tiba melihat Naziel datang.
"Ronald?"
"Kau telah kembali?"
"Tentu saja!"
"Hazel, ada yg ingin aku bicarakan dengan kalian!" Ucap Naziel.
"Apa yang ingin kau bicarakan?"
"Ini penting, Zel. Tolong kumpulkan semua orang!" Pinta Naziel dengan tegas membuat Hazel hanya menurutinya saja.
"Baiklah. Aku akan melakukannya. Tetapi, aku ada satu permintaan." Ujar Hazel sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Angels Without Wings
FantasyCerita ini semuanya akan direvisi kembali. Dan mohon maaf kalau setelah direvisi, satu-persatu akan hilang. Dikarenakan cerita ini mau di kirim ke penerbit. Mohon maaf sebesar-besarnya. Dan terima kasih karena selama ini sudah setia membaca cerita i...