two

11.6K 1.8K 567
                                    

Siang ini hendery sedang duduk di sofa ruang tengah sembari menatap hybrid nya yang tiba-tiba berubah wujud tadi pagi.

Saat bangun tidur tadi hendery terkejut karena di samping nya itu adalah pria manis bukan kucing putih yang mae nya kasih.

Hendery yang terkejut bukan main , malah berteriak seperti kerampokan. Ojun yang tidak mengerti situasi hanya diam dan melengkungkan bibir nya kebawah .

"Ck, kalo mau berubah itu aba aba dulu. Kaget gue" ucap hendery.

"Swolly" lirih ojun , ia menunduk sembari memilin ujung hoodie kebesaran yang tempo hari ten belikan untuk nya sewaktu menjadi manusia.

"Itu baju siapa? Gue ga punya baju warna terang gitu" ucap Hendery.

"Eung , ini dali mae. Ojun di kacih waktu jadi manucia!" Ucap ojun semangat , bahkan matanya berbinar.

"emm nama kamu ciapa?" Tanya ojun.

Hendery menghela nafas. "Hendery"

Ojun menganggukkan kepalanya mengerti. "okey  hendely!" Pekik ojun.

"Hendery! Bukan hendely!" Koreksi Hendery.

Ojun menggelengkan kepalanya. " Nda mw! Ojun panggil  hendely!"

"Lo bisa ga sih biasa aja ngomong nya! Gosah di imutin gitu" ucap hendery , bukan apa apa. Ia sudah merasakan kegemasan terhadap hybrid di depan nya ini.

"eung , nda bica! Ojun memang cepelti ini!" Tolak ojun.

Hendery berdiri dan menghela nafas panjang. "Terserah deh , gue perkosa ntar ngadu" gumam nya.

Ojun menarik pelan ujung kaos hendery. "Hendely~ ojun hungly eung" rengek nya.

"Kedapur aja sono, makan sendiri" Hendery meninggalkan ojun Sendirian.

Ojun yang di tinggal hanya menurunkan kedua daun kuping nya . "Humph--! Ko hendely nda cepelti mae cama echan sih! Hiks ojun mw mae" tangis ojun pecah dan terdengar sampai kamar Hendery.

Hendery yang mendengar suara tangis ojun segera berlari dan menghampiri ojun. "Eh jangan nangis , belom gue apa apain juga! Ayo dah ke dapur, mau makan kan lo" ucap Hendery.

Ojun mengusap air mata nya kasar , dan bibir nya masih tertekuk ke bawah. "Hendely Jaat! Ojun nda suka olang jaat"

"Banyak omong banget lo" Hendery menggendong tubuh ojun dan membawa nya kedapur.

Ia menaruh ojun di kursi meja makan, ia juga menaruh sepiring nasi goreng untuk ojun.

"Ini makan, jangan nangis lagi" titah hendery.

Ojun menatap hendery dengan mata berbinar nya. "Cuapin! Go cuapin ojun!" Pekik ojun semangat.

"Ga , gada di suapin! Kucing manja bener lo" tolak hendery.

Ojun memukul pelan dada hendery. "Eung! Ojun itu dinosaur bwukan mpuss!" Sergah nya.

"Lo itu kucing , kucing kecil . Gue dudukin juga langsung jadi gantungan kunci" ejek Hendery.

Ojun menekuk jari jari nya seakan itu adalah cakar dinosaurus dan menggeram pelan. "Ojun dinosaur bwukan mpuss hendwerly!!! Rawrrr"

Hendery tertawa dan mengusak Surai ojun pelan. "Bacot, iya gue suapin" ia mulai menyuapi ojun.

Bagaimana nasib nya jika setiap hari di suguhkan ojun yang imut seperti ini.







To be continued.

Aing yg cuping , aing yang mual. Ih.

Sia pada paham ga dialog na ojun?

H-heung! - HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang