eleven

9K 1.4K 202
                                    

"hendely~" si hybrid itu memeluk erat lengan hendery , sehabis makan tadi ia ingin ice cream tapi tak kunjung di belikan oleh pria itu.

"Ice cleam~ eungg , ice cleam huhhh" rengek nya .

"Hendelyyyyyy" panggil ojun , hendery menatap ojun datar.

"Buing! Buing! Ughh , eung ice cleam" aegyo nya di hadapan Hendery , pria yang di berikan itu hanya menahan nafas dan mengontrol detak jantung nya yang tiba-tiba saja berdetak cepat.

"Hendely nda cayang ojun eoh!" Kedua telinga kucing itu menurun pertanda ia sedih.

Hendery menghela nafas. "Yaudah , ganti baju cepet kita beli ice cream . Berisik banget" ucapnya , padahal ia tidak kuat melihat ojun cute overload seperti tadi.

Ojun tersenyum senang , ia langsung berlari ke arah kamar untuk berganti pakaian . Sesudahnya ia langsung menghampiri hendery dan mengandeng lengan hendery.

"Ice cleam ice cleam xixixi !" Pekik nya girang.

Di sepanjang jalan menuju minimarket hampir seluruh pasang mata menatap ojun penuh minat. Hendery hanya memeluk pinggang ojun posesif , biar semuanya tahu bahwa mahluk menggemaskan ini hanya punya nya. Hybrid itu menggunakan jaket biru dan kupluk putih kebesaran yang membuat semua orang gemas .

Sampai di minimarket , ojun langsung berlari kecil ke arah ice box. Ia mengambil ice cream yang ia inginkan dan memberikan nya pada hendery.

"Ini , ojun mw two~" ucapnya , Hendery hanya mengangguk pelan. Ia menggandeng tangan ojun untuk ikut dengannya , ia sekalian berbelanja Snack untuk di apartemen nanti . Apalagi hybrid kucing yang selalu mengaku dinosaurus itu gampang sekali lapar , tapi tubuhnya tidak bertambah besar kadang Hendery berfikir apa hybrid nya ini cacingan.

Selesai berbelanja mereka berjalan pulang ke apartemen , seperti tadi bahkan ada beberapa yang mengedipkan matanya pada ojun yang memeluk erat lengan hendery.

Hendery mempercepat jalannya dan mereka sampai di apartemen , ia meletakkan semua belanjaan nya di meja dan ojun langsung mengambil ice cream nya untuk ia makan.

Sedang asik dengan ice cream nya , ojun tidak sadar ada yang memperhatikan nya dengan tatapan intens .

"Ga rela gue nanti lo di ambil orang ih amit amit" batinnya hendery .

"Eungg hendely tenapa?" Tanya nya , ia bingung melihat raut muka hendery seperti orang jijik.

"Gapapa"

Cup

Hendery mengecup bibir ojun dan menjilat nya pelan. "Abis ini buang , terus cuci tangan" titahnya , ojun mengangguk paham.

***

"DUA SUAMI LEBIH BAIK!!!!!" teriak Ten menggelar di seluruh sudut rumah.

"PUNYA SUAMI GAMAU NGERTIIN , PUNGUT AJA GUE IKHLAS"

Ten sedang memarahi johnny yang lagi lagi ingin menjodohkan si sulung dengan anak teman nya.

"Johnny , punya kuping kan? Ga tuli? Aku bilang jangan jodohin Hendery! Bebal banget manusia , aku pergi ya sama echan terus kita pisah! Punya suami ga mau nurut sama istri , berasa paling bener iya?! Siapa yang siapin kamu sarapan , baju , semua keperluan kamu hah?! Jangan berani bantah aku ya John , suami harus nurut sama istri . Diem gausah ngebantah kalo di kasih tau!" Ucapnya .

Johnny yang di omeli oleh ten hanya menunduk dan menghela nafas panjang ,ia tidak cukup nyali melawan ten mode maung seperti ini bisa habis ia di omeli.

"Lagian aku jodohin hendery sama ojun , aku mau ojun jadi mantu aku"

"Apa ? Gasuka? Mau bantah aku?!" Tuding ten saat Johnny hendak membuka mulutnya.

"Maaf Ten , tapi anak nya temen aku pengen banget sama Hendery" ucapnya pelan.

"Ih cakep kali dia pengen sama anak gue" julid ten

Johnny diam , ten mempunyai mulut tajam siapa saja bisa sakit hati oleh kata yang keluar dari mulut pria manis itu.

"Terus jodohin Hendery , surat cerai otw" Ten melenggang masuk ke dalam kamar dan menguncinya.

Johnny meratapi nasib karna mempunyai istri garang seperti itu , ia tidak bisa berbuat apa apa jika sudah seperti ini.






To be continued

H-heung! - HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang