fourty

3.9K 651 56
                                    

Terhitung sudah dua bulan yuan menghilang dan selama itu juga kondisi ojun jauh dari kata baik , hybrid beranak satu itu menjadi murung tidak ada lagi senyum cerah dan pekikan semangat dari nya .

Hendery juga semakin gencar bahkan ia sampai jatuh sakit karna tidak pulang berhari-hari untuk mencari keberadaan anak tunggal nya itu . Ten mengurus ojun dan lucas juga yeonjun membantu hendery .

Mereka merasa iba dengan keadaan rumah tangga sahabat nya ini , anak nya di culik dan istrinya menjadi depresi seperti ini .

" Hen , kayaknya anak lo di culik ke luar kota deh . Udah dua bulan gaada hasil apa apa disini" ucap Lucas .

Yeonjun menatap hendery perihatin , hendery juga terpikir ucapan lucas ada benarnya juga . Penculik itu tidak bodoh untuk menyekap anak nya di dalam kota ini .

"Kayaknya cas , tapi harus cari di kota mana ? Bahkan pengumuman anak hilang itu sampe sekarang belum ada yang lapor sekedar liat doang" jelas Hendery dengan nada lesu , ia khawatir anak nya di celakai .

"Usaha lagi , sekarang lo pulang temenin ojun . Biar gue sama Lucas yang bayar orang buat cari Yuan" ucap yeonjun .

Hendery mengangguk pelan , mereka memutuskan untuk ke rumah hendery .

***

"Daddy , Buna mana ? Yuan tunggu lama " ucap yuan yang sedang bermain di sekitar halaman dengan sungchan .

Selama tinggal disini , ia sangat di manja oleh sungchan . Apapun yang di pintanya pasti akan di belikan , tapi ia rindu dengan ayah Buna nya . Setiap kali ia meminta pulang pasti sungchan mengalihkan pembicaraan dengan makanan atau mainan kesukaan Yuan .

" Daddy sibuk , nanti bawa Buna ya . Sekarang kamu mandi sama bibi terus makan siang . Daddy ada kerjaan" ucapnya dengan lembut , jika seperti ini mana bisa Yuan tahu bahwa ia sedang di culik .

"Iyaaa dad" ia berjala masuk untuk mencari pengasuh nya , sungchan sengaja menyewa pengasuh untuk mengurus yuan selama ia kerja dengan syarat pengasuh itu tidak boleh membicarakan yuan pada siapa pun .

Sungchan menghela nafas , jika ada ojun pasti lebih menyenangkan seperti keluarga kecil bahagia . Bersama Yuan ia merasa sedang bersama ojun , tapi itu tidak cukup . Ia ingin ojun juga bersama nya .

Ia mengambil ponsel nya dan memanggil seseorang untuk di tugaskan . "Bawa ojun ke rumah saya hari ini juga , atau nyawa kalian taruhannya" panggilan terputus , orang yang di hubungi nya tadi langsung melaksanakan tugasnya .

" Pelan tapi pasti , kalian milik saya" gumamnya .

***

"Mae , ojun gimana?" Tanya Hendery , sejak ia pulang bersama kedua sahabatnya itu ojun mengunci pintu kamar .

"Gada perubahan , Mae kasian liat mantu Mae kaya gini" ucap Ten .

Hendery menghela nafas berat , ia juga tidak tega . Ia memejamkan kedua matanya , perlahan air matanya turun . Ia teledor menjaga anak nya dan sekarang menghibur istrinya pun tidak bisa . Ia merasa tidak berguna menjadi kepala keluarga .

"Hiks , hendery bodoh Mae" tangisnya pecah di hadapan ten .

Ten memeluk tubuh hendery untuk menenangkan anak nya itu , terakhir kali hendery menangis itu ketika jatuh dari pagar itupun saat kelas empat SD .

"Jangan nangis hey , sekarang coba ke ojun" ucapnya .

Pelukan terlepas , ia membersihkan sisa air mata nya kasar kemudian berdiri berjalan menuju kamar .

Tok !

Tok !

Tok !

Tidak ada jawab , Hendery mulai khawatir . Ia mencoba menggedor pintu lebih kencang namun sama hasilnya .

"Ojun ! Buka !" Pekiknya khawatir , Ten menghampiri hendery yang sedang gelisah di depan pintu kamar .

"Kenapa bang?" Tanyanya .

"Ojun Gamau buka pintu , gaada sautan"

Mendengar itu Ten menjadi khawatir , ia mendorong tubuh Hendery menjauh kemudian berdiri di depan pintu dengan ancang ancang .

BRAK !

Pintu terdobrak , Ten yang mendobrak nya . Jika genting seperti ini jiwa seme nya muncul .

Mereka berdua memasuki kamar , nihil ojun tidak ada disana . Hendery mencari di kamar mandi pun tidak ada , sampai di dalam lemari dan kolong ranjang pun tidak ada .

"Mae" lirih Hendery .

Ten merangkul anak nya , yuan belum selesai mengapa sekarang istrinya juga terculik .













To be continued .

Sinetron kata aing ge , muntah weh buruan .y

Spoiler :: bentar lagi end .y

H-heung! - HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang