TERCYDUK

5K 482 31
                                    

Seperti biasa, seorang gadis cantik sedang duduk di salah satu halte menunggu kedatangan bis. Sambil menunggu, gadis itu memakai headset di telinganya mendengarkan lagu Korea favoritnya. Kepalanya terus bergerak menikmati irama lagu yang sangat keren dan lagu yang didengarnya adalah LOTTO, EXO.

Suasana pagi ini cukup mendung karena tadi malam kota ini dilanda hujan deras. Walaupun hujan, tapi hal tersebut adalah momen paling pas untuk bobok syantik.

Lagu dari EXO itu benar-benar luar biasa enak sampai didengar berulang-ulang pun tidak akan bosan. Walaupun nggak hapal lagunya dan nggak ngerti arti dari lagi tersebut, yang penting enjoy aja.

"Lipstik chateau wainbit color, la la la la. Hayan champagne beobeuro shower, la la la la. Nanana nananana... Lalala lalalalala... Eojjona i just hit the lotto. Oh oh oh, lotto. Oh oh oh, lotto, oh oh oh."

Saat asik bernyanyi, tiba-tiba ada sebuah mobil mewah warna merah terparkir tepat di hadapannya.

Saat asik bernyanyi, tiba-tiba ada sebuah mobil mewah warna merah terparkir tepat di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mobil siapa, dah?" gumam Lidya penasaran.

Tak lama kemudian, jendela mobil tersebut terbuka dan menunjukkan siapa pemiliknya. Seperti dugaannya, ternyata pemiliknya adalah pak bos. Pasti sekarang ini pak bos mau pamer mobilnya yang setiap hari ganti warna dan ganti merk.

"Hellow everybody..." Sean sebenarnya sedang menyapa sekaligus pamer.

"Ngapain lagi si setan ada disini?" Lidya sendiri sudah muak melihat makhluk aneh di dunia ada di sini.

"Eh Nadya, ngapain kamu bengong disitu? Ayo naik," ucap Sean tapi Lidya masih menatap bosnya bingung. Sekarang otak cantiknya sedang berpikir bahwa ia tidak salah dengar kalau bosnya yang super duper pelit itu memberinya tumpangan.

"Malah bengong, ayo kita berangkat." Sean kembali menegur Lidya, si gadis kang halu.

"Berangkat ke mana ya, pak?" otak cantiknya semakin buntu dan raut wajahnya pun persis seperti orang lupa ingatan.

"Ke sungai Amazon, nyari kecebong!" jawab Sean asal.

"Udah ayo cepat naik. Kalau gak mau, yaudah saya tinggal aja." Lidya langsung naik ke mobil mewah tersebut dengan hati yang berbahagia. Lumayan hemat ongkos.

Sean menyetir mobilnya dengan kecepatan normal, tapi gayanya songong nauzubillah. Di mobil aja pake kacamata dan udah gitu, kacamatanya warna kuning kayak anak alay gitu. Belum lagi kepalanya agak dinaikkan layaknya orang sombong. Rasanya pengen nabok, tapi takut dosa.

Lidya hanya fokus menatap layar handphone sambil stalking oppa oppa favoritnya. Pacar-pacar halunya itu semakin hari semakin tampan saja dan sukses membuat hatinya menjerit. Coba aja salah satu dari mereka jadi jodohnya, pasti dirinya sudah dicap sebagai wanita paling beruntung di dunia.

"Lidya, saya bosen nih... Kita main tebak-tebakan lagi yuk." Sean bosan kalau situasinya saling diam gini.

Lidya mengernyitkan dahinya,
"Tebak-tebakan? Kemarin kan bapak udah main itu."

BOS BAR BARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang