BOS BENGEK

5.1K 409 39
                                    

Setelah hampir sebulan menikmati momen paling spesial di luar negeri, pasangan suami istri ini kembali ke tanah air dengan hati yang berbunga-bunga.

Mobil mewah berwarna silver terparkir di sebuah rumah mewah yang sudah dirindukan. Orang rumah memang tau bahwa anak dan menantu kesayangan mereka akan pulang hari ini juga.

Baru saja sampai di depan pintu rumah, terlihatlah sambutan alay orang rumah. Ya, mereka menaruh berbagai macam jenis bunga di depan pintu. Ada juga bacaan welcome back to home, ada pita warna-warni, ada balon, dan banyak makanan lezat.

"HAI!! SELAMAT DATANG KEMBALI DI RUMAH KELUARGA WIJAYA!" Papi, Mami dan Vano mengucapkan itu untuk menyambut kesayangan mereka.

Hal ini membuat Sean dan Lidya tercengang, saling bertatapan dengan mulut ternganga.

"Ini maksudnya apa, ya?" tanya Sean bingung sambil menggaruk kepalanya. Jangan-jangan pak bos lagi kutuan?

"Eh, lo itu gimana sih? Kita semua buat ini khusus untuk menyambut pasangan yang habis bulan madu," ucap Vano dengan senyuman jahil. Anak ini memang senang menjahili abang kesayangannya.

Sean menggelengkan kepalanya berulang kali "Tapi enggak gini caranya. Sekarang gue tanya. Kalian ini sebenarnya buat acara penyambutan atau bikin pesta bocah ingusan?"

"Heh, emang nih anak enggak tau terima kasih, ya! Tak sobek sobek nanti lambemu, kelar lo!" geram papi pada anak sulungnya, lalu memasang muka cengir kuda.

"Ngomong-ngomong, mana cucu kembar lima pesanan Papi?" si papi malah menaik-naikkan kedua alisnya.

"Pesanan? Enak aja papi ngomongnya gitu! Papi kira, sekali cetak langsung jadi!" balas Sean jengkel melihat kelakuan si papi.

"Tau nih, papi. Kayak enggak pernah buat aja. Itukan butuh proses yang lama, terus mesti di gaskan berkaki-kali," sahut Vano.

"Diem lo jomblo! Lo enggak usah ikut-ikutan, ya. Gue masukin lo ke perut lagi, baru tau rasa."

"Dih, emangnya Papi yang melahirkan Vano? Ya tidak lah yaww."

"Dasar lo jomblo durhaka enggak ada akhlak!"

Akhirnya perdebatan antara bapak dan anak terjadi. Baru saja berbahagia menyambut anggota keluarga, dia mahkluk ini malah beradu mulut.

Sedangkan si Mami sudah tidak sabar lagi melihat kedua prianya. Dari tadi hanya bisa diam saja sambil melipat kedua tangannya. Tanpa menunggu lama, tangan keramat itu beraksi dengan menarik telinga suami dan anaknya.

"Awww! Aduh aduh, sakit sakit!" Papi dan Vano meringis kesakitan akibat telinganya dijewer kuat.

"Masih mau berantem lagi? Mau berdebat enggak jelas lagi?" geram Mami.

"Enggak, Mi. Ampun ampun, kita udah kapok. Iya-iya, kita enggak akan berantem lagi kok. Janji deh. Iya kan, Pi?" Vano melirik ke Papinya.

"Iya, bener tuh kata si jomblo karatan bengek. Udah ya, Mami sayang. Papi sayang Mami. Love you banyak-banyak sekebon jengkol."

"Heleh dasar modus! Sekarang ikuti perintah kanjeng Mami. Ingat, jangan banyak membantah!" peringat Mami, sedangkan dua orang itu hanya bisa mengangguk pasrah.

Mami tersenyum ke arah anak dan menantunya yang sedari tadi terkekeh.

"Sean, Lidya. Kita masuk ke dalam, yuk. Mami udah masakin kalian makanan spesial."

Sean tersenyum "Iya, Mi. Ayo sayang, kita masuk."

Saat masuk ke dalam rumah mewah tersebut, Sean merangkul istrinya mesra. Sedangkan Mami masih menjewer telinga dua tuyul dekil.

BOS BAR BARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang