MASALAH

4.2K 403 27
                                    

Di sebuah ruangan khusus sedang diadakan pertemuan khusus, lebih tepatnya meeting untuk membahas hal penting mengenai perusahaan. Orang-orang kepercayaan telah menyerahkan sebuah dokumen berisi laporan keuangan setiap tahunnya.

BRAKK!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAKK!!

"Apa-apaan ini! Kenapa laporan keuangan perusahaan bisa dimanipulasi?!"

Pak bos melemparkan laporan tersebut secara asal sambil berteriak marah. Para karyawannya pun hanya bisa menundukkan kepala saja saat bos besar mengamuk.

"Jawab saya! Kenapa laporan keuangan bisa dimanipulasi? Siapa yang melakukannya?"

"Apa kalian tidak bisa bekerja dengan becus, hah!! JAWAB SAYA!!"

Para karyawan semakin menunduk takut melihat kemarahan bos mereka yang sangat murka itu. Mereka benar-benar bingung harus berkata apa dan menjawab apa atas kesalahan besar tersebut.

"M-maaf pak. Kami benar-benar tidak tau kalau laporan keuangan itu dimanipulasi. Maafkan kami, pak," ucap salah satu dari mereka dengan perasaan takut.

Di ruangan Sean terdapat lima orang pria muda dengan tugas penting masing-masing, sedang bertanggung jawab atas kesalahan mereka.

"Maaf? Tidak tau? Apa selama ini pekerjaan kalian hanya bermalas-malasan?!"

"Apa permintaan maaf kalian bisa memperbaiki laporan ini? JAWAB!!"

Semakin takut, semakin deg degan, semakin menundukkan kepala, itulah yang dirasakan mereka. Mulut mereka seakan kelu dan kaku untuk mengucapkan satu kata saja.

"Gara-gara kecerobohan kalian, perusahaan saya terancam kerugian besar! Apa kalian tau berapa kerugian yang akan saya tanggung?" tanya pak bos.

"Ti-tidak, pak." jawab mereka.

Sean menggeram kesal "LIMA PULUH MILYAR! Itu semua kerugian perusahaan saya!"

"Apa kalian bisa mengembalikan uang sebanyak itu? Bahkan jika kalian menjual rumah jelek nan miskin itu, atau pun menjual celana dalam kalian, itu tidak akan mengembalikan uang saya!"

TOK! TOK! TOK!

"Permisi, pak. Maaf kalau saya terlambat datang."

Kebetulan pula seorang pria muda  kepercayaan Sean, datang disaat bosnya sedang marah-marah unyu-unyu.

"Kenapa kamu lama sekali, Robi? Apa kamu sudah periksa siapa yang telah memanipulasi laporan perusahaan?" tanya Sean. 

"Sebelumnya mohon maaf, pak. Saya tidak bisa menemukan siapa pelaku di balik semua ini," jelas Robi.

"Kenapa tidak bisa? Apa kamu sudah memeriksa CCTV?"

"Itu dia masalahnya, pak. Pelakunya sudah merencanakan semuanya dengan sangat licik. Bahkan, CCTV perusahaan ini sudah dimanipulasi juga."

BOS BAR BARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang