Chapter 15

1.4K 321 44
                                    

"Meow meow~~\\(≧▽≦)\/~""Jaehyukieee~~"

Asahi mendengar ada seseorang yang memanggilnya dan disahutinya dengan ber-meow meow sangat gembira and playful.

The little round ball dengan mata emas itu pun dengan perlahan berdiri dengan dua kakinya, seluruh tubuhnya terlihat seperti orang mabuk, swaying from left to right as he stepped with his two short legs toward Jaehyuk quickly.

Jaehyuk yang melihat kucingnya ini berjalan sempoyongan namun masih berlari pun merasa khawatir dia akan jatuh karena, so he caught Asahi as soon as dia tiba di depannya.

Kucing yang berbobot tidak sampai 3 kg itu rushed into his arms so eagerly, hingga membuat the physically strong Jaehyuk yang menangkapnya terjungkal kebelakang.

"Nyaa~~""Tackle berhasil~~"

Asahi dengan puas menempati kedua tangan Jaehyuk yang memeluknya, and then rubbed his small head against Jaehyuk's chest, "Mmm, so warm~""Myaaa~" he feels safe as he felt the warmth from Jaehyuk's body.

"Baby-yaa?" panggil Jaehyuk lembut, namun ia hanya mendapatkan comfortable purring response from the small cat.

"Apa yang kamu lakukan, Baby?"

Bola bulu kecil with a certain weight in his arms rubbing his fluffy head against his chest, seems to be dissatisfied with his question as he lets out a little hiss.

Jaehyuk tidak mengerti kenapa, after he thought for a while, then he come into conclusion, "Apa kamu cuma ingin tidur saja di dadaku?" tanyanya pelan, yang lagi-lagi membuat suara gemuruh di telinga Asahi.

"Hiss!""Shut up!" balas Asahi yang benar hanya ingin tidur saja saat ini, kepalanya terasa berat, sangat berat.

Namun Jaehyuk tidak ingin memuaskan keinginan kucingnya ini begitu saja, he slowly rubbing Asahi's fur bolak balik, sesekali menyentuh that fat fat belly of his.

"Miu!" "Stop it!" teriak Asahi tidak senang, berusaha menghindar dari tangan jahat itu.

"Berani-beraninya cat slavenya ini memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dan memegang my precious tender belly!""Myamyamyamyamya!"

"Oh... aku pasti sedang bermimpi""Nyanyanyao" gumam kucing itu kembali memejamkan mata besarnya as he feels his world spinning.

Comfortable pillow, comfortable bed...

Oh, feels like in heaven!

Tidur dengan baik dan bangun nanti sebagai pengarang terkenal! Good plan!

As Asahi drifting into sleep, a soft whisper terdengar di telinganya, "...Baby, who are you? Or rather... what are you?"

"Myamyaamyaaa~""Cat slave do you think I am cute hmm?" jawab Asahi tidak nyambung as the dreamland already waving their hand towards him.

"..." Jaehyuk questioning his own IQ, meskipun kucing ini menjawab, namun dia tidak akan bisa mengerti bahasa yang silly little cat ini utarakan.

Menghela nafasnya, he feels lika a fool, mana ada seseorang yang bisa mengerti bahasa kucing?

His cat can understand him is good enough, at the very least, he doesn't feel that lonely now.

Ia memindahkan pandangannya ke catnip dan wheatgrass yang telah hancur berkeping-keping, having been gnawed so unevenly.

Menggelengkan kepalanya, ia baru percaya, ternyata pleasantly surprised yang dimaksud oleh fansnya adalah seperti ini, membuatnya benar-benar 'pleasantly surprised', his cat became a drunken cat.

"Aku harus membereskan itu semua" gumamnya memandang kekacauan.

Jaehyuk pun mendesah dan bangkit, looking at the sleeping cat in his arms, he put Asahi on the bed, di bantal yang biasa kucing itu tiduri tepat di sebelah bantalnya, walaupun kucing itu sering terbangun di pelukannya keesokan paginya.

"Brrrrt!"

Baju yang dikenakan Jaehyuk terbawa tarik oleh kuku kecil namun tajam kucingnya itu, as he worn a very thin shirt untuk tidur, baju itu kini memiliki bolongan yang cukup besar karenanya, "My god..."

Ia pun mendesah seraya mencabut kuku kecil Asahi dari bajunya satu-persatu, "...Apa kamu membalaskan dendammu padaku?" tanyanya tidak tahu harus tertawa atau menangis pada kucing yang tertidur meringkuk itu.

Namun tiba-tiba kucing yang tertidur itu kembali bangun dengan mata melotot, seperti teringat akan sesuatu, ia langsung menarik pawnya kembali dan melompat turun dari kasur.

Jaehyuk kembali merasa khawatir as the cat running on his two short legs dengan tidak stabil, ia merasa kucingnya itu akan jatuh sewaktu-waktu.

Tidak seperti kucing liar yang memiliki tubuh yang tough dan strong, kucing kecilnya ini has been raised as tenderly as possible, not knowing what is sun or rain, even the smallest scratch will make this silly cat manja selama berhari-hari.

Asahi ran like a cannonball towards the closet and then jump neatly to the doorknob, memeluk gagang pintu dengan kedua pawnya membiarkannya turun karena berat dari tubuhnya, as the door slowly opened, ia menendang pinggiran pintu agar pintu terbuka lebih cepat, lalu menjatuhkan dirinya di kedua kakinya lagi.

Jaehyuk dumbfoundedly staring at the agile cat dengan tawa di wajahnya, ia pun turut masuk.

Dan setelah ia memasuki closet juga, yang Jaehyuk dapatkan membuatnya lebih dumbfounded lagi.

The pretty small cat with perfect appearance, cutely berdiri di depan kaca yang membentang dari langit-langit ke lantai, menggerakkan tubuhnya melengkung bak model ke arah kiri dan kanan secara bergantian.

Dan sepasang mata emasnya itu menunjukkan intoxicated look as he stares at his own reflection, "Mya! Miumiu~" "Oh this cat is the most handsome! Look at that bright golden eyes, smooth white fur, pink nose and paws, tidak tertandingi~"

"..."

Jaehyuk merasa dirinya sedang berhalusinasi, his cat... just what in the name of the world his cat is doing right now?

Inexplicably, Jaehyuk berpikir saat ini ia sedang melihat the queen yang berada di dongeng Snow White, facing the mirror and asking:  "Mirror mirror on the wall, who is the cutest cat in the world? It must be me~"

"Uhuk uhuk" he coughed awkwardly, sebelum kucingnya ini bertingkah lebih aneh lagi, Jaehyuk kembali mengambilnya dan memberinya catnip yang sudah tidak jelas bentuknya itu.

God knows why, after his cat ate catnip, dia menjadi terlalu menggemaskan dan sekaligus mengkhawatirkan.

As the cat kembali tilting his head and sleep, Jaehyuk pun menaruhnya lagi di bantal hitam itu.

Asahi occupied the entire pillow, tidur terlentang dengan perut putihnya terlihat jelas, purring and humming from time to time, seakan sedang memimpikan sesuatu.

Jaehyuk memandangi kucingnya itu dengan tatapan yang soft, lalu mendesah pelan dan memutuskan untuk membereskan kekacauan, he picked up the shredded catnip dengan tissue dan membuangnya di tong sampah and then look at his own shirt.

"Aku harus menggantinya" he murmured slightly.

Ia adalah orang yang rapi, now that his shirt has been scratched dan bolong karena kuku tajam Asahi, Jaehyuk merasa tidak betah, bahkan ia bisa merasakan bajunya yang basah karena liur kucingnya juga, ia tidak bisa tidur dalam kondisi seperti ini kan?

But who knows, ketika ia kembali melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri, yang ia dapatkan di tempat tidurnya membuatnya freezing in shock.

Sesosok fair-skinned guy sleeping on it ever so soundly.

------------------------------

sorry tadi kepencet publish lagi hiksrottt ━((*′д`)爻(′д`*))━!!!!


kittysahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang