Chapter 11 ⚠

4.1K 418 37
                                    

CW//vulgar content

scroll to the bottom of the page for the explanation

---------------------------

Asahi merasa galau melihat tempat pupupnya yang katanya adalah teknologi termutakhir untuk membuang hajat bagi kalangan kucing.

Kabarnya automatic litter box ini bisa dengan otomatis mengumpulkan pupupnya itu ke tempat pembuangan up to a week worth of waste, tak mengeluarkan bau dan juga tidak mempunyai suara yang bising, tsk, sungguh membuat seluruh pemilik kucing di dunia iri!

Perutnya terasa melilit, namun membayangkan sisa kotoran yang keluar dari tubuhnya itu terpampang ke khalayak ramai, sekali lagi mengingatkan Asahi, bahwa ia bukanlah kucing sungguhan, melainkan seekor siluman kucing, ia masih punya rasa malu!

Tempat pupup yang berbentuk dome yang memiliki celah bundar untuk dimasukinya itu memang memiliki automatic function, walaupun otomatis, pupupnya tersebut hanya dipindahkan ke lokasi yang lebih tertutup dan tersembunyi, itu artinya, nanti tiap minggunya, seseorang masih harus membuang semua kotoran yang ia keluarkan ke tempat sampah.

"I don't want to! That's extremely shameful! Dan aku kasihan pada orang yang akan membuangnya""Nyanyanyanya!" wajahnya memerah membayangkannya saja.

Asahi bisa membayangkan Daesung ahjussi membuangkan kumpulan pupupnya tiap minggunya dengan wajahnya yang berkerut, karena kesejahteraan perutnya bergantung pada Daesung ahjussi, Asahi tidak akan memulai untuk menyiksanya.

Lalu ia mengalihkan pandangannya ke toilet duduk yang berada di seberangnya, "Maybe I should try that one instead...""Mya mya..." gumamnya.

Hanya saja Asahi khawatir, melihat betapa mutakhirnya toilet untuk kucing ini, mana ia tahu, mungkin saja toilet yang biasa digunakkan oleh pemilik rumah ini jauh lebih mutakhir lagi.

Untungnya toilet covernya tidak tertutup. sehingga Asahi tidak perlu pusing mencari cara untuk membukanya nanti.

Dengan tubuh kecilnya, Asahi perlu suatu pijakan agar bisa mencapai toilet seat, untung saja toilet canggihnya itu cukup tinggi untuk bisa digunakkannya sebagai pijakan.

"Setidaknya kamu berguna untuk hal itu""Nyanyao~" gumam Asahi sedikit iba memandang toilet canggihnya yang sepertinya akan terlantar kedepannya dan hanya berguna sebagai pijakan.

Setelah melompat ke atas toilet, ia tidak mendapati teknologi aneh-aneh pada benda itu, simply a button on top of the water container to flush the toilet.

"Syukurlah!""Mya!" pikir Asahi senang.

Jaehyuk yang saat ini sedang dikipasi oleh Suhyun dan di lap keringatnya pun memandangi layar handphonenya yang masih tidak berisi tanda kehidupan, 'Apa yang dia lakukan di toilet? Kenapa tidak keluar-keluar?'

Suhyun yang mengintip dari belakang heran dengan employernya ini, entah mengapa, sejak tadi pagi, tiap ada kesempatan kosong, ia tidak lagi mengetik webnovel yang ia buat, namun memandangi suatu video.

Tentu saja hal itu membuat Suhyun penasaran, ia pikir ia akan mendapati Jaehyuk yang menonton serial tv, drama atau mungkin saja video musik.

Namun yang dilihatnya hanyalah sebuah ruang kosong tak berpenghuni, membuat Suhyun bergidik ngeri, 'Apa mungkin Jaehyuk-ssi terlalu lelah dengan jadwalnya? Tapi kan kemarin dia baru saja mendapatkan hari libur tanpa jadwal!' pikir Suhyun sedih di dalam hatinya, mungkin saja employernya ini kelelahan mental sehingga merasa melihat video ruangan kosong itu menarik.

kittysahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang