Jaehyuk membungkuk dan mengambil kucing yang tidak bisa melepaskan dirinya dari self pity itu gently ke pelukannya.
Ia mengangkat tangannya, smoothes Asahi's messy fur dengan jari-jemari lentiknya, and then whispered, "It's alright, kamu punya banyak sekali bulu, tidak akan kelihatan kok"
"Pak!"
Asahi memukul dada Jaehyuk dengan paw, merasa tidak puas, "Of course it can't be seen! Aku punya ribuan helai bulu, tapi ratusan yang jatuh, bagaimana aku tidak distressed?!" "Miao nya nya nya nya nyaoo nya nya nya nya nya nyaaa!" omelnya kesal.
"Humph!" "Mya!"
Jaehyuk yang tidak mengerti kata-kata Asahi pun mengeluarkan handphone mini berkeyboard yang besarnya hanya setengah dari handphone biasa dari kantung celananya, "I told Daesung ahjussi untuk membelikanmu handphone mini yang bisa kamu gunakan"
Di tangan Jaehyuk kini tersedia handphone lengkap dengan gantungannya, Asahi bisa menggantungkannya di leher, dada ataupun punggungnya dengan belt itu.
"Here, use this to say what you want" Jaehyuk mengalungkan ponsel tersebut di leher Asahi.
Dazingly looking at the phone dangling from his neck, Asahi butuh beberapa saat untuk mencerna apa yang baru saja Jaehyuk berikan padanya.
"Apa kamu tidak mau mencobanya?" Jaehyuk dengan senyum lebar mengeluarkan handphone yang terselip dengan baik itu dan menaruhnya di lantai.
Ponsel yang diberikan padanya merupakan model slide, sehingga butuh tangan kecil Asahi menggesernya terlebih dahulu sebelum bisa memencet tombol, terpana dengan mainan barunya, Asahi sepertinya telah melupakan kesedihannya tentang rambut rontoknya tadi.
Jaehyuk bersila di lantai, memandangi kucing yang saat ini mencoba berbagai aplikasi di handphone tersebut with much curiosity, tangan panjangnya menuju kepala kecil yang kini hanya terlihat bagian atasnya itu, "Kamu tidak sedih lagi kan? Sekarang lebih baik kamu cepat tidur sana"
Asahi pun kembali teringat dengan bulu rontoknya itu, "Ya! Bagaimana aku bisa tidur dengan semua buluku yang kini telah menghilang? Aku tidak akan bisa melupakan hal ini sampai besok! Bagaimana jika ada yang pitak?!" "Mya mya mya myao mya myaoo!" complaintnya dengan semangat.
Tawa kecil pun lepas dari bibir penuh Jaehyuk, "Kamu lupa ya? Aku sudah bilang aku tidak mengerti kata-katamu, jika kamu ingin bicara, gunakan ponsel barumu itu" ia menunjuk ponsel mini berwarna biru muda yang lebih terlihat seperti ponsel mainan.
"When you're changing your fur, normal saja untuk rontok, look, bukankah sudah banyak lagi bulu yang tumbuh kembali?" Jaehyuk bullshiting, kembali berusaha menghibur kucing yang keras kepala ini, ia menjulurkan tangannya namun ditepis oleh Asahi.
Asahi memicingkan matanya dan mendengus, beberapa kata pun muncul di layar note ponsel mininya, ponsel ini lebih mudah digunakan daripada keyboard komputer yang berukuran terlalu besar, dan juga ada system autocorrect yang memudahkannya.
"Jika kamu bisa tenang saat kamu bangun pagi setelah mendapatkan ratusan rambutmu di pillowcase, baru kamu bisa anggap itu enteng!" omelnya tanpa segan, Asahi merasa dirinya very undeservedly accused, dia bukan terlalu menangisi bulunya, namun bagaimana nanti jika ia botak karenanya?
"Let's have cold war jika kamu terus seperti ini!" ketiknya lagi, Asahi sepertinya senang dengan performa mesin kecilnya ini dan mengangguk-angguk puas.
Lalu Kittysahi turned his head the other way dan mengacuhkan pria berambut hitam yang tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi, "Hmph! Bastard!" "Miao myaaa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
kittysahi
Fanfictionkittysahi ( ⓛ ω ⓛ ) ⚠️ bxb ⚠️ Entertainment world ✅ Slow romance ✅ Slow pace ✅ Fluff✅ Cat✅ 🚫Homophobic 🚫 Baku Typos Written in indonesian+english Start: 31st January, 2021