Chapter 87

493 130 8
                                    

Asahi membalasnya dengan anggukan dan senyuman juga, mobil mereka terus masuk ke dalam halaman, Jaehyuk yang sedari tadi diam pun berkata, "Would you like me to accompany you?" tanyanya khawatir, he knows that this will be an intense reunion, and he can't help but worry about his kitty.

Asahi juga merasakan bahwa paman buruknya ini khawatir padanya, terlihat dari sepasang mata yang mengatakan hal itu semua, namun Asahi menggelengkan kepalanya, "I'll solve it by myself, aku... akan meneleponmu nanti malam" ucapnya, lalu mengecup pipi Jaehyuk, "Take care of yourself in the meantime, uncle Jae" bisiknya lembut.

Jaehyuk juga mengelus wajah Asahi, looking at it for quite some times longingly, "I will, Sahi-ya, kamu juga" ia memberikan sebuah kecupan balik pada pipi Asahi.

Senyum yang cerah tanpa kabut terlihat di wajah Asahi, 'Tidak masalah, jika pun benar aku nanti ada masalah dengan keluargaku, I still have someone to turn back, I still have him, right?'

"Wish me luck, uncle!" ucapnya riang, mata emasnya terlihat penuh dengan tekad, Asahi siap untuk bertarung nantinya.

Jaehyuk mengusak kepala putih Asahi lembut, bibirnya tersenyum menyemangati, "Best of luck!"

Asahi pun langsung melompat keluar dari mobil, melambaikan tangannya berkali-kali pada pria yang kini tak lagi terlihat wajahnya itu, "Thank you so much, Jaehyukie!" teriaknya, lalu berlari menuju ke dalam kediaman yang akan menjadi tempat bertarungnya hari ini.

Dan seperti dugaannya, both his Papa and Daddy are here, menunggunya tepat di depan pintu, ternyata dugaannya benar, Asahi merasakan perasaan yang campur aduk, memandang Papanya yang menemaninya selama setahun kemarin.

"Sahi, you've been playing around a lot" ucap Jiyong dengan bibir yang dirapatkan, seemingly stern.

Namun Asahi dengan tekad yang bulat, sudah siap melawan mereka, he won't back down, he'll get what he want, "Papa, Daddy, tumben kalian bisa bertemu denganku berbarengan" ucapnya casually.

Seunghyun tersenyum tipis, melihat wajah anaknya yang sedikit banyak mirip dengannya ini, "Masuk dulu Sahi, kamu pasti lelah kan?" ia menghampiri Asahi dan merangkul pundaknya erat, mengambil barang bawaannya ditangannya.

Membawa anaknya menuju ke dalam rumah, Seunghyun memperhatikan wajah anaknya yang ia rindukan, masih terlihat sama saat dulu masih berumur 18 tahun ini, tak berubah sama sekali, hanya matanya terlihat sedikit sembab, sepertinya menangis semalam, he felt a tinge of pain, ia tahu dengan pasti, air mata ini disebabkan olehnya sendiri.

"Daddy, aku sudah tidur banyak semalam di rumah Jaehyukie" dengan riang Asahi membalas.

Both Jiyong and Seunghyun merasa hati mereka dingin, 'Jaehyukie!' panggilan yang terlalu familiar!

It feels like their efforts to hide their children just a mere futility, look at this cloudless face, that Jaehyukie seems to be treating him very well!

Mereka mengira mungkin Asahi akan pulang dengan suram, atau mungkin Asahi akan pulang dengan kemarahan.

Namun wajah yang cerah ini...

Jiyong tentu saja juga menyadari hal yang sama dengan Seunghyun, anaknya ini sehabis menangis semalam, dengan cerahnya ekspresi Asahi, sepertinya anaknya sudah mencapai suatu kesimpulan? 'That brat seems to be good at comforting this baby' 

"Is that so? Kamu sepertinya betah dengan PAMANmu itu?" Jiyong is sneering as he talk to his son.

He's been accompanying his son for more than a year after all, ia tahu dengan pasti anaknya ini memiliki ketertarikan dengan Jaehyuk, apalagi mereka berdua tidak ada hubungan darah, mengingat tubuh ini bukan lagi tubuh asli Asahi, Jiyong tidak tahu how unscrupulous Jaehyuk could be...

Jiyong memicingkan matanya, melirik keluar, mendapati Jaehyuk yang seudah keluar dari mobil, menatap ke arah mereka dengan senyum lebar.

Darimana ia melihat saat ini, Jiyong mendapati Jaehyuk yang berbicara tanpa suara padanya, hanya menggerakkan mulutnya saja, "Be careful with him, take care of him veeery carefully, or you'll know what I can do"

Jiyong pun membalas dengan senyuman sinis, "Masih bau kencur, sudah berani mengancam" he gives Jaehyuk a cold snort.

"Hm?" Asahi tidak mengerti apa yang Papanya katakan? Apa Papanya baru saja menghinanya?

Jiyong juga menyadari blundernya, ia menepuk punggung anak yang berada di rangkulan suaminya ini, "Bukan kamu sayang, hanya sesosok anjing gila"

"Anjing gila?" Asahi tidak mengerti, ia ingin menoleh ke belakang, melihat apa yang Papanya lihat, namun Daddynya merangkulnya erat.

Jaehyuk memandang ketiganya hingga hilang dari pandangannya dan kembali melaju, kali ini mengurus semua perizinan agar Asahi bisa ia bawa kabur dengannya ke Korea, memandang dompet berisi kartu identitas, Jaehyuk tersenyum dan memasukkan kembali ke ke kantungnya.

"Papa, Daddy, aku ingin berbicara dengan kalian terlebih dahulu, bisa kan?" ucap Asahi, masih dengan dua dimples di pipinya, he starts to learn how to hide his real emotions this time, from his own parents that is.

Mereka tentu saja tidak akan menolaknya, "Of course, honey, apa yang ingin kamu bicarakan?" Seunghyun berkata dengan penuh senyum, 'He seems to be thinner, apa dia makan dengan baik disana?' pikirnya khawatir, merasakan pundak kurus di rangkulannya ini.

Asahi hanya tersenyum juga, "Duduk di ruang tengah ya?"

Seunghyun dan Jiyong menuruti, mengambil duduk di sofa panjang di ruang tengah, menyisakan celah di tengah mereka agar Asahi bisa duduk disana.

They miss this child of them, terutama Jiyong yang selalu bersama dengan Asahi setahun belakangan ini, ia merasa sedikit kesepian tanpa anaknya yang mempunyai senyum yang selalu mencerahkan harinya.

Namun Asahi memilih untuk duduk di seberang, he will confront them, not to cozy up to them, menarik nafas panjangnya dan dengan wajah serius, ia bertanya pada kedua ayahnya ini, "Papa, Daddy, are you the one behind the gossip?"

Dengan frontal anaknya ini bertanya pada mereka, Jiyong kaku, ia tidak menyangka Asahi akan mengetahuinya, matanya lalu berpaling ke sisi lain karena merasa bersalah.

Sedangkan Seunghyun tidak, he's as composed as ever, "What are you talking about, honey? Daddy tahu gossip itu keterlaluan, but you don't have to worry, dengan gossip itu, kamu masih bisa memilih karir lain, kamu tidak perlu menjadi seorang model, Daddy siap memberikanmu bangku teratas di Choi corp jika tidak ada yang menerimamu di dunia entertainment" ujar Seunghyun light-heartedly, tak sedikitpun terlihat kepanikan di wajahnya.

Tujuannya jelas, membuat Asahi berputar balik, tidak memasuki dunia entertainment yang hanya berkilauan di luarnya saja.

Membuatnya merasa dirinya tidak bisa kembali lagi dan memutuskan untuk berjalan di belakang mereka, itu yang Jiyong dan Seunghyun mau.

Mereka sudah membuka jalan yang lebar, anak mereka pun tidak perlu susah lagi untuk mencari jalan sendiri.

-------------------------------------------

kittysahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang