Chapter 2

3.3K 563 33
                                    

Jaehyuk kembali menuju halaman belakangnya membawa sosis siap saji yang ia pikir mungkin saja disukai oleh kucing kecil itu, namun mahluk kecil yang ditujunya itu tidak dapat ia temukan sama sekali.

"Little kitty?" panggilnya lembut, sambil berjalan dan memutar kepalanya, mencari kucing kecil itu, "Kemana dia pergi?" 

Jaehyuk tahu, dengan penjagaan ketat rumahnya, kemungkinan besar kucing kecil itu masih terdapat di dalam rumahnya, ia mencari-cari di backyardnya untuk beberapa saat, namun masih tidak ditemukan juga.

Memiringkan kepalanya, Jaehyuk mengeluarkan ponsel dari saku celananya, mencari sebuah nomor di daftar kontaknya, lalu memanggil seseorang, yaitu butlernya, "Daesung-ssi, aku meminta tolong padamu untuk memeriksa cctv pekarangan hingga gerbang depan rumah, jika kamu menemukan seekor kucing putih, tolong beritahu aku" ucapnya sambil berkacak pinggang dan mengusak rambutnya dengan tangan yang memegang sosis, lalu ia menutup sambungan teleponnya dan kembali memasukkannya ke saku celana.

"Kalau nanti dia lapar, pasti juga akan meminta makan kan?" gumamnya memandang sosis di tangannya yang sudah ia buka bungkusnya dan memakannya sendiri sambil tertawa kecil mengingat betapa lucunya kucing itu tadi.

Tubuhnya berbalik, berencana kembali masuk ke dalam rumah dan menikmati masa liburnya yang tidak akan bertahan lama itu, mengingat ia ada sesi pemotretan besok siang.

Namun saat ia melangkahkan kakinya kembali menuju pintu, dari sudut matanya, ia menemukan bulu putih yang terhalang rumput, "Oh, there it is" senyum lebarnya mengembang otomatis dan ia melangkah menuju samping rumahnya.

"Little kitty~" panggilnya, tetapi kucing itu terdiam dan tidak menjawabnya, Jaehyuk sedikit heran dengan kondisi kucing itu yang tidak bergerak sama sekali, ia mempercepat langkahnya dan benar saja, kucing itu memejamkan matanya dan bergeletak tak bergerak.

"Hey sweetie, aku membawakan sosis untukmu, apa kamu tidak lapar?" Jaehyuk mencoba memanggilnya lembut seraya menyodorkan sosis ditangannya yang tinggal setengah itu.

Heran melihat kucing yang tidak bergerak sama sekali, Jaehyuk mencoba menyentuh perutnya yang terlihat gembil itu dan mengelusnya, namun kucing itu tetap tidak bergerak, ia mencoba menggaruk dagunya lalu mengelus kepalanya, namun kucing itu juga tidak memberikan respon sama sekali.

"Sleeping?" ia mencoba mengelus perut gembil itu lagi, namun masih tidak ada respon.

"Apa kucing tidur selelap ini? Kamu sangat waspada tadi, hmm, aku pikir kamu akan langsung bangun dan mencakarku?" gumamnya pelan, namun kucing itu masih bernafas, jadi Jaehyuk tidak meragukan apa yang ia pikirkan, "Jangan tidur diluar, tempat tidurku jauh lebih empuk dan enak untuk ditiduri hehe"

Dengan sangat hati-hati Jaehyuk mengangkat tubuh kecil itu ke pelukannya dan membawanya masuk ke dalam, "Untung saja dia tidak terbangun, little kitty, I'm alone and all, kamu bisa jadi temanku disini" bisiknya dengan senyum manis dan berjalan menuju lantai tiga, tepat ke kamarnya.

-------------

A torrent of memories menginvasi otak Asahi saat ini, setelah mendapatkan keseluruhan ingatan dari hidup kucing ini, akhirnya Asahi mengerti, bahwa tubuh yang ia hinggapi saat ini bukanlah tubuh kucing biasa.

Asahi merasa kasihan kepada original owner of this body, yang juga bernama Asahi, seekor siluman kucing.

Ya, tubuh yang dia berada sekarang awalnya merupakan milik seekor siluman kucing muda yang agak unique, tiap ia memberikan berkat, maka most likely, ucapan tersebut akan terkabul.

Tentu saja bukan berarti setiap berkat yang diucapkannya akan terkabul, namun probabilitynya cukup tinggi, dibuktikan dari betapa banyak para spirit, god dan demon yang mencoba memanipulasinya ketika dia berada di kahyangan sebelumnya.

Namun bukan tanpa akibat juga, tiap Asahi si lucky cat ini memberikan berkatnya, maka kekuatan spiritualnya juga berkurang, semakin besar keinginan orang tersebut, maka semakin besar juga kekuatan Asahi yang terpakai.

Hingga akhirnya saat ini, Asahi si lucky cat, dengan kekuatan terakhirnya memutuskan untuk mencari tempat untuk bersembunyi dari semua higher being ke bumi, dengan kondisi kekuatannya yang sudah sangat melemah setelah dikurung dan dimanfaatkan selama ribuan tahun, lalu ditelatarkan begitu saja setelahnya.

Mereka berniat menunggu Asahi si lucky cat ini untuk kembali penuh dengan kekuatannya dan memanfaatkannya kembali.

"They turned this small innocent lucky cat into exhausted with no spiritual whatsoever cat" decak Asahi kesal dengan seluruh makhluk yang telah melakukan exploitation dan abuse pada lucky cat ini.

Mengingat Asahi si lucky cat ini dimanfaatkan oleh semua penghuni khayangan hingga spiritual powernya habis, Asahi merasa kasihan padanya, keberuntungannya hanya berlaku untuk orang lain bukan untuk dirinya sendiri, kekuatan tersebut hanya sebuah malapetaka baginya.

"Kamu adalah salah satu generasi masa silamku, akan kuberikan tubuh ini untukmu, mungkin tidak akan bisa kembali ke kahyangan, namun setidaknya jika kamu bermeditasi dengan baik, kamu akan bisa kembali memiliki wujud manusia" setelah menerima semua memories dari Asahi si lucky cat, wujud pria dengan telinga kucing di kepalanya dan buntut putih panjang di belakangnya muncul di hadapannya, rambut putihnya bersinar menyaru dengan hamparan putih di sekitar mereka yang tak berbatas.

Asahi terkejut, ia tahu betul, dirinya yang memiliki tubuh lemah dan kesehariannya di rumah sakit sebelumnya, dirinya tidak akan hidup lama, dan setelah berkutat dengan penyakitnya bertahun-tahun, ia tidak pernah menyangka akan memiliki kesempatan kedua, "Lalu kamu akan pergi kemana?"

Asahi si lucky cat pun tersenyum tipis, "Kamu tidak perlu khawatir, di reinkarnasi selanjutnya dengan semua karma yang aku miliki, nasibku akan jauh lebih baik, aku hanya berharap untuk tidak bertemu dengan god dan demon lagi"

Ia pun berjalan mendekat kepada Asahi, menempelkan dahinya di dahi Asahi, "Kamu akan memiliki tubuhku, juga kekuatanku, jadi berhati-hatilah dengan semua ucapanmu, aku harap kamu dapat menggunakkannya untuk hal baik"

Asahi mengangguk setuju, "Don't worry, aku sudah bersyukur bisa melanjutkan hidupku, tidak akan aku sia-siakan energiku hanya untuk hal yang tidak penting"

Tawa kecil terdengar dari mulut Asahi si lucky cat, "Dengan betapa minimnya spiritual energy di bumi, aku tidak akan khawatir kamu akan menyia-nyiakan kekuatanmu, jangan lupa untuk bermeditasi di bawah sinar rembulan tiap malam, jika beruntung, dengan tubuhku yang sudah bobrok itu, kamu mungkin masih bisa hidup 100 tahun lagi"

"Um, aku tidak akan lupa, terima kasih sudah memberiku kesempatan kedua" Asahi mengucapkan hal itu dari hatinya yang terdalam, dia tidak memiliki banyak kesempatan untuk melakukan banyak hal seperti orang lainnya sebelumnya, he always buried his head on books and fiction because of it.

Melihat orang-orang di televisi yang berlari dan beraktivitas dengan sesuka hati membuatnya iri, ia tidak suka menonton televisi, terkecuali berita, namun dengan tubuh ini, Asahi akan bisa melakukan semua itu juga, 'Even though I don't know when I'll be able to turn this body into humanoid... Still better than nothing!'

"Akan kuterima ucapan terima kasihmu, namun aku tidak tahu hidup ini akan menjadi sesuatu yang baik atau tidak untukmu, aku sudah terlalu lelah, now I'm gonna go and rest well" bisik Asahi si lucky cat lalu tubuhnya menghilang secara perlahan dan Asahi pun terbangun dari tidurnya.

---------------------------

kittysahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang