Chapter 81

610 144 11
                                    


Asahi mengelus wajah tampan yang bersinar di bawah cerahnya siang ini, from the top of his eyebrow, to his eyes, cheek, and then the pair of lips, he found that he likes everything that he sees.

A peck landed on the handsome profile, lalu Asahi tersenyum sangat manis setelahnya, dengan dua dimples yang menyertai di pipinya.

Feeling that his kitty is being soft right now, Jaehyuk juga membalas dengan sebuah kecupan, "You don't have to worry, at least, hingga kompetisi ini usai, tidak akan ada yang mengganggu kita, jika setelah itu kamu mau mengumumkan, itu pilihanmu, aku tidak akan melarang" Jaehyuk sekali lagi menyodorkan ikan tuna favorit Asahi yang telah ia potong kecil.

Tilting his head, Asahi bertanya penasaran after swallowing his food, "Kamu berpikir begitu, while we clearly showing things like this for the whole world to see? I don't mind it though"

"I do though, jika kamu ingin terus melangkah maju, kamu tidak bisa terhenti disini saja, a little sunspot will ruin everything, you know, this whole area is mine, penjagaan yang ketat sudah dapat dipastikan, also, jika kamu perhatikan, hanya pekaranganku saja yang tidak dapat diakses dari tempat lain, kamu harus memanjat dulu sebelumnya bukan?" ucap Jaehyuk dengan lambat menjelaskan, he doesn't know why this kitty is testing him right now, but he won't be a burden, he has his own calculations.

Asahi mengangguk mengerti, "Jika benar begitu, then I feel relieved, you also knew, with how unscrupulous the media are, aku hanya takut ada yang membuntuti"

Tertawa rendah, Jaehyuk meletakkan garpu yang dipakainya dan mengelus rambut Asahi, "Tidak ada yang bisa sembarangan masuk kesini, kamu bisa percaya padaku"

Asahi juga tidak ragu, pamannya ini jauh lebih berpengalaman soal ini, ia hanya bisa berharap yang terbaik, "Oh right, uncle Hyunsuk dan Mashi-nii, jika mereka tahu, apa yang kamu pikir akan terjadi, uncle?" tanya Asahi.

Mendesah, Jaehyuk merasa kepalanya pening, melihat this carelessly frank guy beside him with much helplesness, this little foolish cat of his, ia hanya bisa tersenyum saja menanggapinya, "Kenapa kamu mau memberitahu mereka? Jangan lupa, di sisi luar kita itu 'uncle and nephew', right? My dearest nephew?" 

Asahi mengerti betul arti pandangan Jaehyuk, ia mencubit kedua pipi tampan itu, sedikit merasa kesal karenanya, "Kamu pikir aku ini bodoh kan? Iya kan?" pouting his pinkish lips, Asahi menepuk kedua pipi itu menyebabkan terdengar bunyi nyaring, Jaehyuk terlihat meringis namun hanya dotingly staring at him.

Ia pun merasa Jaehyuk terlalu sabar terhadapnya! "Noo, I mean, I'm such a fool, bagaimana jika aku keceplosan? Jika suatu hari aku tidak sengaja membocorkan kepada mereka, jangan salahkan aku~" pintanya manja, giving light kisses on Jaehyuk's slightly red cheeks.

Jaehyuk pun indulgently chuckle, "I will solve it for you when the time comes" ia memegang telinga kucing yang bergerak mischievously on top of Asahi's head, making the owner tickled, Asahi pun menepis tangan Jaehyuk, "Geli!" omelnya still with pout.

Melihat wajah yang masih tidak marah itu, Asahi pun memindahkan dirinya ke pangkuan paman buruknya itu, putting his small bum on Jaehyuk's lap, "Nee, you're very patient, uncle, apa kamu tidak takut aku akan menginjak-injakmu? I can probably climb on top of your head and you still won't be angry at me, right?" Asahi mischievously biting on the older one's ear dan berbisik a little seductively, "Uncle, you should be rewarded~

Tentu saja Jaehyuk sebagai seseorang yang memiliki ketertarikan pada kucing yang sedang menginjak-injaknya ini memberikan sebuah respon, Asahi juga bisa merasakannya dibawah his back bottom, mata besar itu membesar saat menyadarinya, "Ya, uncle!"

kittysahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang